Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

semothhAvatar border
TS
semothh
Indonesia 'Darurat' Kabut
Tepat dua hari lalu saya menulis tentang kabut asap yang tetap saja muncul setiap tahun di beberapa wilayah. Tulisan saya berjudul “Menelusuri Kabut Asap di Indonesia” lebih banyak memberikan panduan bagaimana mengakses dan menganalisis data titik panas sebagai satu-satunya data untuk memantau penyebab kabut asap, yaitu kebakaan hutan dan lahan. Meskipun hotpsot adalah data indikasi lokasi kebakaran lahan bukan data kejadian kebakaran yang riil di lapangan, namun jumlah titik panas berkorelasi postif dengan kejadian kebakaran hutan.

Hari ini, kabut asap tak hanya menghiasi halaman berita di media, tapi sudah menjadi perbincangan public yang sangat luas. Siang ini (3/9/2015) sampai pukul 13.00 WIB “Kabut Asap” menjadi Trending Topic Indonesia (TTI) di media sosial Twitter (Gambar 1). Mengikuti TTI, dapat dilihat berita meluasnya kabut asap dan parahnya dampak bagi warga di tempat terpapar kabut asap.


Indonesia 'Darurat' Kabut


Kompas.com memberitakan kabut asap yang melanda Pekanbaru dan Batam. Di Pekanbau jarak pandang hanya 200 m . Di Batam kabut asap mengganggu jadwal penerbangan di Bandara Hang Nadim. Detik. Com juga merilis berita dengan judul “Diserang Kabut Asap, Bandara Pekanbaru Lagi-lagi Lumpuh Pagi ini” (//detik.id/Vpippy). Di Aceh, Sumbar dan Medan tak luput dari selimut kabut asap. Tentu saja di Jambi yang hampir sepekan warga terganggu aktivitasnya akibat kabut asap menghiasi berita di media lokal dan nasional (baca disini)

Harian lokal Aceh, habadaily.com memberitakan bahwa Empat Kabupaten Kota di Aceh dilanda kabut asap kiriman dari tiga provinsi di Indonesia. Asap diperkirakan berasal dari Jambi, Pekan Baru dan Palembang. Daerah yang telah terkena dampak Lhokseumawe, Aceh Timur, Takengon dan Banda Aceh. Dari Sumbar, antaranews.com memberitakan kabut asap semakin pekat dimana sumber asap berasal dari wilayah selatan Sumatera. Adapun di Medan, jppn.com memberitajan bahwa kabut asap sampai menggangu penerbangan di bandara Internasional Kuala Namu.

Berita-berita tersebut sangat muncul berdasarkan realitas yang ada di lapangan dan sangat terkait dengan hasil pantauan hotspot dari sumber penyedia data yang berasal dari situs SiPongi (http://sipongi.menlhk.go.id/hotspot/main). Hasil penelusuran sederhana dari situs yang dikelola bersama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan jelas menampilkan kondisi yang menguatkan kondisi kabut asap di wilayah Indonesia.


Indonesia 'Darurat' Kabut

Indonesia 'Darurat' Kabut

Indonesia 'Darurat' Kabut


Pada Gambar 2 terlihat bahwa hotspot menumpuk sangat rapat di Pulau Sumatera. Dari total 431 hotspot yang terpantau di seluruh wilayah Indonesia pada Rabu, 3 September 2015 (dari satelit Terra dan Aqua dengan confidence > 80), sebanyak 341 atau 79% berada di Pulau Sumatera. Sebaran hotspot per provinsi dapat dilihat pada Gambar 3. Adapun sebaran hotspot di Wilayah Riau, wilayah yang terdampak parah di Sumatera, bisa dilihat pada Gambar 4.

Dari Gambar 3, hotspot terbanyak terpantau di Provinsi Jambi (118 hotspot), sama seperti pada kondisi dua hari yang lalu. Provinsi lainnya yang terpantau hotspot dalam jumlah besar adalah Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah. Untuk Provinsi Riau, dari 88 hotspot yang terpantau sebagian besar berasal dari daerah dekat Pekabnaru yaitu Pelalawan, dan Indragiri Hilir.

Kondisi kabut asap di beberapa wilayah bahkan sudah sampai pada kondisi berbahaya. Kompas.com memberitakan bahwa kondisi cuaca di hampir seluruh Riau sudah masuk kategori tidak sehat. Dari pembacaan 10 alat pencatat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang tersebar di beberapa wilayah Riau, enam di antaranya berada pada kategori Berbahaya dengan angka polutan di atas 300. Enam wilayah itu adalah Rumbai dan Panam (Pekanbaru), Petapahan-Kampar, Minas-Siak, serta Bangko dan Libo-Rokan Hilir.

Mengingat musim kemarau masih akan terus berlangsung, dan dampak kebakaran hutan dan lahan semakin parah, pemerintah baik pada tingkat daerah maupun pusat harus segera bertindak. Jangan menunggu kabut asap melintas batas negara hingga ke negara tetangga baru pemerintah bergerak. Jangan menunggu dunia Internasional kembali berteriak kemudaian baru bertindak. Masyarakat di daerah sudah bergerak saling membantu sesame dari ancaman semakin memburuknya kondisi kesehatan dan aktivitas yang terhenti akibat kabut asap. Kerugian materi terus bertambah dan kesehatan warga makin memburuk. Darurat kabut asap harus segera ditangani mengingat meluasnya dampak bencana maupun kerugian yang sudah semakin besar.

Mari kita saling mengingatkan dengan apapun yang kita bisa. Untuk warga yang terpapar kabut asap, tidak ada salahnya mengikuti panduan dibawah ini, agar bisa bertahan dalam kondisi terburuk di tempat masing-masing.


Indonesia 'Darurat' Kabut


Semoga Tuhan memberi petunjuk pada kita semua untuk bersama-sama merespon “teguran” Nya berupa bencana kabut asap ini.

Salam lestari


SUMBER
NO REPOST
Spoiler for CEK:
Diubah oleh semothh 03-09-2015 08:53
0
2.5K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.