Metrotvnews.com, Jakarta: Keberadaan gerakan Teman Ahok yang mendukung pengumpulan kartu tanda penduduk (KTP) agar Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama bisa maju kembali di Pilkada 2017 dinilai salah. Hal ini malah diklaim akan menimbulkan keresahan.

"Mereka (Teman Ahok) dukung dengan cara yang salah. Kenapa? Lu mau dukung Ahok enggak usah demonstratif lah, bikin booth di mall-mall. Di rumah aja kumpul, komunitas," kata Lieus Sungkharisma, kala ditemui di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Rabu (2/9/2015).

Pelapor Ahok ke Bareskrim Polri itu menilai, keberadaan booth Teman Ahok di mall atau pusat keramaian akan menimbulkan kecemburuan sosial. "Misal di sebelahnya FPI juga bikin booth, kalau Teman Ahok boleh, tapi FPI enggak boleh? Ini kan memancing, makanya kita mau ke KPU. Masa larangannya enggak ada? Jangan curi start demonstratif," tegas dia.

Kendati demikian, Lieus memuji adanya gerakan Teman Ahok. Namun, jangan sampai mendukung Ahok tanpa melihat sisi negatifnya.

"Teman Ahok bagus, tapi jangan jilat Ahok. Ini penting lho. Beda lho, kalau menjilat itu mau salah bener didukung terus. Kalau yang beda sama Ahok dikatain bego. Ini kan enggak sehat, si Ahok musti nasehatin. Saya lihat yang dukung Ahok agak ngejilat. Jangan gitu lah, kita kan pengen negeri ini bener," pungkas Lieus.

Ia juga meminta KPU agar meninjau kembali gerakan yang dilakukan oleh Teman Ahok. Karena, bukan tak mungkin dari kecemburuan sosial bisa menjadi bentrokan antar warga.

"Mohon KPU larang, Teman Ahok bisa nimbulkan keresahan dan bentrokan. Karena Ahok ada musuhnya. Itu yang kita hindari. KPU bisa mengimbau," pungkas dia.

Sebelumnya, Lieus melaporkan mantan Bupati Belitung Timur itu ke Bareskrim Polri. Pernyataan yang dilontarkan Ahok seringkali menyakiti.

http://m.metrotvnews.com/read/2015/09/03/165253

sahabat fpi bikin pengumpulan ktp juga, bakal seru kalau bersebelahan.

Leus sengaja adu ahok dengan fpi