Quote:
Merdeka.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) Sepakat menyalurkan pinjaman senilai USD 400 juta untuk membantu penguatan sektor keuangan di Indonesia. Termasuk di dalamnya perluasan akses layanan keuangan bagi rumah tangga miskin.
"Sektor keuangan yang dalam, likuid, dan efisien sangat penting bagi stabilitas dan pertumbuhan. Dukungan ADB ini selaras dengan upaya reformasi tersebut, termasuk memperkuat operasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator sektor keuangan yang baru," ujar James Nugent, Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, dalam siaran pers, Selasa (1/9).
Semester I tahun ini, Ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,7 persen. Ini dinilai akibat pelemahan harga komoditas, pengetatan kebijakan makroekonomi, dan peningkatan ketimpangan pendapatan rumah tangga.
Ekonom ADB Sani Ismail menambahkan, Indonesia perlu meningkatkan akses masyarakat miskin pada jasa keuangan. Ini untuk mengurangi ketimpangan pendapatan.
"Dengan telah terjalinnya kaitan antara pengembangan sektor finansial dan tingkat pertumbuhan, saat ini diperlukan reformasi untuk meningkatkan akses pada jasa keuangan."
Tercatat, hanya sekitar 22 persen dari 40 persen penduduk termiskin di Indonesia yang memiliki rekening tabungan. Dan hanya 13 persen sudah pernah menabung di institusi keuangan.
ADB menargetkan layanan keuangan bisa diakses 25 persen penduduk miskin Indonesia pada 2020.
sumur