Quote:
Kuala Lumpur -Sistem perpajakan untuk impor mobil mewah secara utuh (Completely Build Up/CBU) di Indonesia memang sangat ketat. Hal itu membuat merek mobil sport asal Italia, Ferrari merasa kesulitan.
"Itu (perpajakan di Indonesia) sangat menyulitkan dibanding negara lain di Asia Tenggara. Apalagi (tarif bea masuk) bulan lalu naik lagi 10 persen (menjadi 50 persen)," kata Managing Director Far East Hub Ferrari, Dieter Knechtel saat ditemui di Kuala Lumpur, Malaysia.
Bagaimanapun, Ferrari harus mematuhi peraturan yang ada. Makanya, merek mobil super asal Italia itu harus memikirkan strategi terbaiknya.
"Kami bukan brand baru di pasar. Kami sudah lama terjun di industri otomotif," kata Dieter.
Tantangan selain perpajakan adalah kompetisi yang sangat ketat. Untuk itu, Ferrari harus bekerja lebih ekstra lagi.
"Kompetisi di industri sangat sulit. Kami harus lebih cerdas untuk melanjutkan kerja keras kami," kata Dieter.
Meski perpajakan dan persaingan sangat ketat, Ferrari masih optimis karena di Indonesia banyak komunitas yang solid. Mereka berharap pada pengguna Ferrari yang sudah jatuh hati kepada merek mobil asal Italia itu.
"Saya percaya bahwa hal yang bagus adalah komunitas Ferrari di Indonesia sangat baik, sangat kuat. Komunitas di sana seperti sebuah keluarga. Saya pikir loyalitas pengguna Ferrari di sana lebih bagus," ujar Dieter.