Jakarta, HanTer - Eks Warga Kampung Pulo yang sudah satu minggu ini tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa(Rusunawa) yang disediakan pemerintah bersama seluruh warga kampung asalnya. Jaraknya pun tidak jauh dari kampung asalnya.

Uniknya, walau fasilitas di rumah barunya sangat baik, bahkan cenderung mewah (ada lift-nya coy). Warga yang sudah terbiasa tinggal di bandaran kali ini mulai merasa tidak betah.

"Saya dan ibu saya kurang betah tinggal di sini, sulit beradaptasi. Apalagi ibu saya sudah tua dan kesulitan jika harus menggunakan lift," kata Idrus kepada wartawan yang menemuinya di halaman depan rusunawa.

Saking tidak betahnya, Idrus yang mendapatkan jatah rumah di lantai 16 menyatakan ingin kembali tinggal di bantaran kali Ciliwung Kampung Pulo.

"Disini kita seperti tinggal di awang-awang, nggak betah, nggak menyentuh tanah," katanya.

Asal bisa tinggal kembali di darah --menyentuh tanah, Idrus dan Ibunya rela ke Kampung Pulo. Tidak peduli walau setiap musim penghujan tiba, harus pergi mengungsi, dan kembali ke rumah saat banjir surut.

"Lebih enak seperti itu, dari pada disini," katanya.

Ditanya apa alasan lain yang membuat dirinya tidak betah, Idrus mengatakan sulit beradaptasi di rumah barunya.

"Ini karena kita pindah terpaksa kali ya, habis kalau kita tidak ikut pindah kita mau bertahan dengan siapa. Orang teman-teman lainnya ambil rusunawa semua," ungkapnya.
http://megapolitan.harianterbit.com/...ai-Nggak-Betah