Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eqepeAvatar border
TS
eqepe
Ekonomi RI Lesu, Rizal Ramli Kritik Pihak yang Salahkan Dunia Internasional
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli memberikan kuliah umum di depan mahasiswa baru Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat, Senin (31/8/2015). Dalam pidatonya, Rizal menyinggung kondisi perekonomi Indonesia yang saat ini sedang mengalami perlambatan. 

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengkritik segelintir pihak yang selalu menyalahkan faktor eksternal sebagai penyebab merosotnya ekonomi Indonesia saat ini. Padahal sejak satu setengah tahun lalu dia sudah memberi peringatkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sudah "lampu kuning" dan berpotensi menjadi merah. 

"Sayangnya kita kurang gesit memperbaiki faktor-faktor makro ekonomi yang lemah. Kita sering menyalahkan faktor di dunia internasional, faktor The Fed (rencana bank sentral AS menaikan suku bunga), faktor Malaysia (kisruh politik), faktor Korea, faktor Tiongkok (pelemahan ekonomi). Sudah saatnya kita hentikan menyalahkan faktor-faktor luar itu," ujar Rizal. 


Dia menjelaskan, kondisi ekonomi "lampu kuning" satu setengah tahun lalu yang dia maksud yaitu terjadinya 4 defisit yang terdiri dari sesuatu neraca pedagang an, defisit neraca transaksi berjalan, defisit pembayaran, dan defisit anggaran. 

Menurut dia, para pengambil kebijakan saat itu gesit membuat kebijakan-kebijakan sehingga dampak pelemahan ekonomi global bisa dibendung. Bagi Rizal, kekuatan ekonomi suatu negara ditentukan oleh fondasi dalam negerinya. Bahkan dia menganalogikan kondisi perekonomian layaknya kondisi badan manusia. "Kalau badan kita sehat, daya tahan tubuh kuat. Kalau ada virus apapun, kita tetap jadi negara hebat," kata dia. 

Dia memberikan berikan contoh negara-negara yang memiliki fondasi ekonomi kuat sehingga tak terlalu berdampak dengan pelemahan ekonomi global. Negara tersebut yaitu India yang masih mampu tumbuh 7 persen dan Filipina yang awalnya diremehkan ternyata pertumbuhan ekonominya mampu tumbuh 7,5 persen tahun ini. 

"Jadi kita hentikan menyalahkan dunia internasional. Kita perbaiki daya tahan tubuh di dalam negeri. Karena saat krisis itu artinya juga ada kesempatan perbaikan," ucap dia.

http://bisniskeuangan.kompas.com/rea....Internasional



ente ngeritik bos ente dong emoticon-Matabelo
Diubah oleh eqepe 31-08-2015 05:57
0
3.4K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.