Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kripikcumiAvatar border
TS
kripikcumi
Dolar Perkasa VS Rupiah Loyo
akhirnya ane bikin thread juga krn tittle yg cukup panjang jd ane cut , biar berimbang ane share 2 berita yg berlawanan :

Dolar Perkasa, Ekspor Mebel Melonjak Sampai 20%
Jakarta -Kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) hingga kisaran Rp 14.000 ternyata merupakan berkah bagi para eksportir mebel. Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) menyebutkan, secara umum ada lonjakan permintaan sampai 20% dari pasar ekspor.

Pelemahan nilai tukar rupiah membuat mebel asal Indonesia menjadi lebih berdaya saing, sebab harganya menjadi murah di pasar ekspor, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa. Hal ini membuat pembeli di luar negeri menambah permintaannya.

"Buyer mengerti akan kenaikan dolar AS ini, akhirnya mereka nawar (pemesanan). In general ada kenaikan quantity (permintaan) sekitar 15-20%," kata Ketua AMKRI Soenoto melalui pesan singkat kepada detikFinance di Jakarta, Sabtu (29/8/2015).

Soenoto menambahkan, keuntungan paling besar dinikmati oleh eksportir mebel yang menggunakan bahan baku dari dalam negeri. Semakin besar local content yang digunakan, makin besar pula keuntungan yang diperoleh dari kenaikan dolar.

Sebaliknya, pengusaha mebel yang banyak menggunakan bahan baku impor tentu harus gigit jari. Mahalnya bahan baku impor yang terpengaruh kurs dolar tentu menggerus keuntungan mereka. "Bagi eksportir yang local content-nya dominan tentu menguntungkan dan sebaliknya bagi yang local content-nya rendah," ucapnya.

Seperti diketahui, sampai penutupan perdagangan Jumat kemarin, dari data Reuters, dolar AS masih bertengger Rp 14.015, walaupun sempat melemah di Rp 13.972 karena intervensi Bank Indonesia.

Meski dolar melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melesat 68,593 poin (1,55%) ke level 4.499,225. Indeks LQ45 melonjak 16,309 poin (2,16%) ke level 771,061.


Rupiah Loyo, Banyak Industri Rumahan di Probolinggo Gulung Tikar

Probolinggo -Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat sebagian besar pemilik home industry (industri rumahan) di Kabupaten Probolinggo resah. Sebab, banyak bahan baku industri yang masih impor terpengaruh fluktuasi nilai tukar dolar AS.

Seperti industri rumahan kaca grafir di Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, selama 4 bulan terakhir ini sepi peminat dan berhenti berproduksi. Sehingga saat ini sudah mau gulung tikar.

Padahal, produk kaca dari Desa Asembagus ini sudah tersebar hingga Jember, Pasuruan, dan Bali.

“Selama 4 bulan ini kami mengalami penurunan produksi sangat drastis, faktor utama adalah dampak dari nilai tukar rupiah terhadap dolar, karena bahan baku kaca grafir yang kami gunakan sebagian mengikuti harga nilai tukar rupiah ke dolar,” tutur Umar (30) pemilik perusahaan kaca grafir, Rabu (19/8/2015).

Umar mengatakan, bahan baku yang mengikuti harga nilai tukar dolar adalah kaca kuningan sebagai pelengkap utama untuk kaca grafir. Produk ini ia ambil dari Surabaya.

”Harganya sekarang hampir mencapai Rp 40.000 per lonjor, yang sebelumnya hanya Rp 23.000 per lonjor. Untuk saat ini kami hanya melayani ketika ada pemesanan saja, dan hasilnya pun tidak seberapa. Kalau sebelumnya kami produksi sampai lembur setiap hari,” jelas Umar.

Sebelum nilai tukar dolar AS meroket, kata Umar, ia bisa meraup omzet hingga lebih dari Rp 20 juta tiap bulan. Namun setelah dolar mulai naik, omzetnya turun drastis menjadi hanya Rp 1,5 juta.

”Dengan omzet seperti itu, kami tidak mampu meneruskan. Karena untuk gaji karyawan saja tidak mencukupi. Bahan bakunya mengikuti harga dolar, seperti kaca kuningan yang diutamakan, yang sangat utama lagi, peminatnya saat ini menurun drastis,” sebutnya lagi.

Umar mengaku ekonomi saat ini memang sedang dalam masa sulit. Banyak industri yang tidak mampu menjual produk yang sudah dihasilkan.

"Hal seperti ini tidak hanya terjadi pada saya saja, melainkan juga terjadi terhadap home industry lainnya di Kabupaten Probolinggo. Kondisi ini sangat berat, apalagi bagi industri yang bahan bakunya mengandalkan impor sedangkan menjualnya di dalam negeri, akhirnya rugi. Apalagi sekarang ini daya beli masyarakat turun," ujarnya

Spoiler for sumur:
.
Spoiler for sumur 2:

.
sblm comment ucapkan dlu kalimat ajaibnya "dibantu ya bim salabim jadi apa ya... prok..prok..prok... jadi kodok meroket"
emoticon-Hammer (S)emoticon-Hammer (S) emoticon-Hammer (S)

long life nastak
long life nasbung

i loph emoticon-I Love Indonesia (S)
0
1.2K
11
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.