Quote:
Metrotvnews.com, Surabaya: Nilai tukar rupiah terus melemah. Akibatnya, 1.275 orang dari 158 perusahaan yang tersebar di Jawa Timur (Jatim) menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga Agustus 2015. Bahkan, jumlah tersebut diprediksi akan bertambah jumlahnya.
"Kami prediksi jumlah itu bertambah. Saat ini masih proses pendataan. Beberapa Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten/kota belum menyetorkan kepada kami. Informasinya ada tambahan lagi. Mereka terpaksa di PHK karena kondisi keuangan perusahaan terganggu akibat melemahnya rupiah," kata Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim, Sukardo ketika dihubungi, Jumat (28/8/2015).
Dia mengaku khawatir jika anjloknya rupiah memengaruhi kondisi perekonomian di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan berimplikasi negatif pada kesejahteraan masyarakat Jatim. Namun, kata Sukardo, kondisi sekarang ini juga pernah terjadi pada 2014 lalu. Bahkan saat itu jumlah korban PHK lebih besar lagi, yakni mencapai 11.000 orang. Namun, jumlah perusahaan yang kolap hanya sedikit, yakni 56 perusahaan.
"Artinya situasinya sedikit lebih bagus," kata mantan Sekretaris DPRD Jatim itu.
Ia menjelaskan, pada 2014 lalu, mayoritas korban PHK terjadi karena kontrak kerja yang habis, perusahaan yang pindah dan sengketa hubungan industrial. "Nah, yang di PHK karena penghematan kecil sekali. Yang jelas tahun 2015 tidak separah tahun 2014 lalu," pungkas pria yang juga merangkap Asisten IV Setdaprov Jatim ini.
(OJE)
metromininews.com
Hanya panastak yg bilang kondisi perekonomian baik baik saja