• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • ACT Bangun Pasar dan Peternakan, Program Pemberdayaan Rohingya dan Warga Aceh

act.idAvatar border
TS
act.id
ACT Bangun Pasar dan Peternakan, Program Pemberdayaan Rohingya dan Warga Aceh

ACEH UTARA – Pembangunan pasar dan peternakan di komplek Integrated Community Shelter (ICS) mulai dilaksanakan. Dengan adanya pasar dan peternakan di dalam komplek ICS ini, diharapkan terjadi interaksi positif, yakni proses produksi dan konsumsi antara warga Aceh dan penghuni ICS, khususnya pengungsi Rohingya serta para tamu yang datang.

Hal itu dikemukakan Vice President Aksi Cepat Tanggap (VP ACT) Insan Nurrohman pada ACTNews, Jumat (28/8).

Para tukang saat ini sedang membangun rumah toko (ruko) ukuran 8x3 meter sebanyak 9 unit. Selain itu, lahan di belakang ICS juga sudah mulai dirapikan untuk pembuatan lokasi peternakan sapi yang akan dikelola dengan melibatkan para pengungsi Rohingya. Dengan mempekerjakan pengungsi, mereka akan memperoleh pendapatan dari hasil keringat mereka sendiri, dan bisa memenuhi kebutuhan pribadi mereka serta keluarganya.

Sementara bangunan ruko diperuntukkan bagi para warga lokal sekitar ICS yang ingin berdagang di dalam lingkungan ICS.

“ Ruko pasar ini akan buka setiap hari. Selain pasar harian ada pula pasar pekanan yg menjual sayur sayuran dan kebutuhan pekanan lainnya. Tempatnya di sebelah ruko pasar tersebut dalam bentuk los pasar terbuka yg bisa menampung 10 sampai 20 pedagang atau lebih,” jelas Insan.

Insan melanjutkan, dengan program ini, selain memberdayakan warga Aceh sekitar ICS, mereka juga mendapatkan manfaat langsung dari berdagang. Di sisi lain, para pengungsi tidak perlu keluar masuk ICS untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari.

Program pembagunan pasar dan peternakan di lingkungan ICS yang cukup luas ini yakni 5 hektar, kata Insan, tidak lepas dari filosofi program berbasis pemberdayaan.

“Bantuan kemanusiaan ACT untuk pengungsi Rohingya sudah mulai meningkat ke tahap pemberdayaan. Saat ini ACT fokus pada pemulihan manusia Rohingya, mengembalikan mereka pada harkat dan martabatnya, kembali kepada kehidupan yang utuh sebagaimana manusia normal lainnya. Ini kami tegaskan, bagi ACT penanganan pengungsi haruslah komprehensif, meliputi segala aspek yang dibutuhkan manusia, meliputi recovery fisik, recovery sosial dan pendidikan serta recovery ekonomi. Jadi bukan hanya setiap hari mereka diberi makan, tidur, makan, tidur, dan dibatasi keluar komplek. Kalau hanya ini yang dilakukan, apa bedanya mereka dengan para tawanan?” paparnya.

Oleh karenanya, lanjut Insan, untuk wujudkan program tersebut, ACT berharap dukungan dari berbagai pihak, melibatkan secara aktif elemen lokal dan masyarakat di sekitar ICS, demi menyukseskan program dengan semangat gotong-royong. “ Program juga mempertimbangkan kearifan lokal dan dipilih berdasarkan potensi wilayah sekitar ICS,” pungkas Insan. (ajm)
0
2K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.