Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nastakoonAvatar border
TS
nastakoon
Pakar TI: “Situs Revolusi Mental Melatih Kesabaran Tanpa Batas.”
JAKARTA, POS RONDA – Kritikan tajam yang menghujani Kemenko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) atas pembuatan situs Revolusi Mental. ternyata tidak membuat semua orang kehilangan kepercayaan terhadap lembaga tersebut. Pakar teknologi informasi (TI) dari Forintech Indonesia, Fredi Chandrajaya, menilai justru situs tersebut memiliki fungsi yang luar biasa dalam mengajarkan nilai kesabaran tanpa batas.

Dalam penjelasannya kepada POS RONDA dan beberapa media lainnya, Fredi mengacu kepada beberapa persoalan seperti sempat sulitnya situs tersebut diakses karena menggunakan server hosting biasa dan penyalinan skrip situs Presiden Amerika Barack Obama. Menurutnya, kekesalan masyarakat memang merupakan inti dan tujuan dari situs itu.

“Memang seperti itulah situs Remen (revolusi mental – red.) dibuat, jadi supaya kita-kita ini sebagai user menjadi sabar. Situs Remen itu bagi saya merupakan perlambang kesabaran, karena kita dituntut sabar melihat situs pemerintah dibuat dengan kualitas seperti itu,” ujarnya kepada para jurnalis di kantor Forintech Indonesia, pagi ini (27/8).

Mengenai penggunaan shared hosting yang memiliki limit bandwidth rendah, Fredi memiliki teori bahwa justru situs Revolusi Mental ingin dibuat seperti situs-situs biasa, supaya lebih merakyat. Ini terbukti bahwa pada masa-masa awal peluncurannya, beberapa netizen sempat menemukan bahwa domain revolusimental.go.id berada satu server dengan domain usaha sed0t wc obat ku4t, dan jasa aborsi. Karena kritikan masyarakat, kini domain tersebut sepertinya sudah dipindahkan ke server lain.

“Berarti perkiraan saya benar, bahwa situs Remen ini memang ingin merakyat karena satu level dengan domain sed0t WC dan obat ku4t Pemilihan paket hosting yang murah dengan bandwidth kecil juga karena Kemenko PMK atau Ibu Puan sendiri ingin merasakan bagaimana situs-situs milik wong cilik lainnya yang suka overload sehingga susah masuknya. Itu semua merupakan bagian untuk melatih kesabaran.” sambungnya.

Ia melanjutkan, situs ini juga perwujudan dari paradigma instant e-government yang dicanangkan Presiden Jokowi, di mana sebuah situs pemerintah dapat selesai dalam waktu dua minggu jika mendatangkan programmer atau vendor pembuatan situs.

Peluncuran situs revolusimental.go.id memang menarik perhatian sekaligus kritik. Satu hal yang paling disorot adalah kemiripan situs tersebut dengan situs milik Barack Obama, di mana para netizen menuding bahwa situs Revolusi Mental adalah hasil salin-tempel dari situs presiden Amerika itu.

Hal lainnya yang menjadi perhatian adalah rumor bahwa situs ini menghabiskan dana hingga milyaran rupiah. Pihak kementrian di bawah pimpinan Puan Maharani tersebut telah memberikan klarifikasi bahwa pembuatan situs itu tidak menelan biaya lebih dari 20 juta rupiah, sebagaimana pernyataan lain seperti template dari situs Revolusi Mental bukan merupakan hasil dari metode salin-tempel, masih uji coba, serta alasan tidak dapat diaksesnya situs tersebut disebabkan karena besarnya antusiasme masyarakat dan menjadi korban hacking. Meski demikian, alasan-alasan ini sepertinya belum mampu menghentikan kekecewaan publik dan netizen atas kualitas situs Revolusi Mental.

Pakar komunikasi politik Yekti Hasroel Santoso berpendapat bahwa peluncuran situs ini merupakan blunder yang dilakukan oleh Puan Maharani dan kementeriannya. Menggunakan nama Revolusi Mental, proses pembuatan yang menyalin situs lain serta penempatan hosting yang kurang cermat dianggapnya merusak citra program itu sendiri.

“Situs itu jelas tidak representatif terhadap sebuah program yang memiliki anggaran total lebih dari 140 milyar rupiah untuk tahun ini saja, apalagi pembuatannya dengan menyalin secara tidak rapi. Tidak masalah sebenarnya situs itu menelan dana sebesar 20 juta, 100 juta, ataupun 300 juta, selama dibuat secara orisinil dengan benar dan kualitasnya mewakili program besar pemerintah mengenai revolusi mental. Untuk penempatan hosting, kenapa tidak meminjam server Kemenkominfo atau Kemendagri? Jangan karena ingin cepat jadi atau ego sektoral, kemudian kualitas dikorbankan. Pada saat ini (saat peluncuran situs – red.) jelas gagal mewakili rencana itu,” papar Yekti saat dimintai pendapat oleh POS RONDA di kampus Universitas Jayabangsa Indonesia (UJI) siang ini.

Ia melanjutkan, bahwa di era digital seperti ini, situs internet pemerintah harus dikelola secara profesional. “Kita sudah masuk di era digital dan keterbukaan informasi. Pemerintah sebagai pelopor e-governance seharusnya bisa menjadi garda terdepan dalam pengelolaan situs secara profesional. Tapi selama ini, seringkali kita temui bahwa situs-situs buatan pemerintah dikelola secara ala kadarnya dan tidak ramah terhadap pengunjung. Di sini, fungsi komunikasi situs tersebut menjadi terhambat, padahal seharusnya merupakan wajah dari sebuah lembaga atau program dan ujung tombak penyebaran informasi kepada masyarakat yang bisa mengakses internet. ”

Hingga artikel ini diturunkan, situs Revolusi Mental masih belum dapat diakses. Hanya terdapat pesan dari administrator situs tersebut yang menyatakan: Terima kasih atas saran dan masukannya terhadap web revolusimental.go.id. Sejak awal dalam melaksanakan setiap kegiatan, Kami menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, termasuk dalam membangun web revolusimental.go.id. Kami akan bekerja keras untuk memperbaikinya agar menjadi lebih baik. Mari bersama-sama melakukannya.


sumur
Diubah oleh nastakoon 27-08-2015 11:07
0
4.1K
46
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.