dirkoAvatar border
TS
dirko
(Tentang Us Dollar )Artikel Pembelaan Jokower yang sangat Pintar

Dollar, Orang Gila Serta Kabinet Kerja dan Doa



Saat rupiah kembali melemah dan menyentuh angka 14,000 perdollar, masyarakat Indonesia menanggapinya beragam. Ada yang lucu, provokatif, serius dan tentu saja nyinyir. Tidak hanya dari kalangan rakyat jelata, bahkan tokoh nasional pun ikut meramaikan atmosfer nilai tukar mata uang rupiah.

Beberapa meme 14,000 mulai bermunculan. Karena mirip dengan call centre franchise atau perusahaan lokal, yang ini jelas saja mengundang tawa. Namun ada juga yang menanggapinya serius dengan referensi dari bloomberg, yang ini lumayan memberatkan kepala. Lal terakhir adalah yang provokatif dan nyinyir, hal ini sangat disayangkan dan memprihatinkan.

Perwakilan tokoh nasional adalah Amin Rais. Kakek sepuh ini ternyata masih konsisten dengan gaya provokasinya, sejak dari gagal nyapres, zaman SBY dan konsisten hingga sekarang.

"Dahulu Uni Soviet bangkrut dan bubar karena telat mengambil sikap, kita tidak boleh lelet menghadapi kondisi saat ini. Kalau kita telat ambil sikap, maka Indonesia akan menjadi sejarah," ujarnya. (Dikutip kemarin merdeka.com)

Perwakilan kompasianer adalah RA Koto (RA bukan Raden Ayu) yang begitu berisik merayakan kebanggannya tidak salah pilih dengan tidak memilih Jokowi pada pilpres lalu. Kakek yang dari wajahnya seumuran Amin Rais ini berhalusinasi serta berdoa Presiden Jokowi mengundurkan diri. Sebuah tanda sempurna bahwa makhluk ini mengalami depresi berat nyaris sakit jiwa karena gagal move on.

Dia termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang ceriwis soal dollar, padahal entah apakah dia pernah punya dollar? Jangan-jangan hanya seperti saat dia menjadi yang terdepan mengatakan kancing jas Jokowi tidak terpasang semua. Yang ternyata dia salah kaprah karena tidak tau etika memakai jas dengan benar. Mengkritisi jas tapi belum pernah pakai jas.

Namun mari lupakan komentar-komentar dari orang absurd tersebut. Cukup jadikan sebagai hiburan pembuka yang semoga berhasil mengundang gelak tawa, tapi kalau tidak lucu berarti penulis gagal meramunya dengan baik.

Di balik melemahnya rupiah, ada beberapa cerita menarik terkait ekonomi global yang sangat sayang dilewatkan. Saya akan membawakannya sesederhana mungkin, semoga bisa difahami oleh semua masyarakat, baik yang waras dan berjiwa pemenang maupun yang menganut jalan tengah.

20 Agustus lalu, Kazakhstan melepas band intervensi mata uangnya yang menyebabkan Tenge jatuh 23% dalam sekejap. Berhubung Tenge bukan mata uang utama yang diperdagangkan dalam foreign exchange, kita hanya bisa menduga-duga mungkin pergerakannya mirip seperti Swiss pada Februari lalu. Kebijakan bank sentralnya, SNB berhasil membangkrutkan banyak perusahaan internasional yang sudah berdiri puluhan tahun.

Kebijakan ini diambil karena China melakukan devaluasi. Selain itu Kazakhstan juga harus berhadapan dengan Russia yang sudah terdepresiasi 46% dan menyebabkan perdagangan negaranya tidak kondusif. Apalagi Kazakhstan termasuk eksportir minyak yang harganya terus melemah serta diprediksi masih akan melemah 5-10 dollar lagi dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu negara tersebut sudah nampak enggan menahan mata uangnya, yang sepanjang 2014-2015 sudah menghabiskan 28 milyar dollar, hal ini menjadikan nilai ekspor mereka lebih mahal dari Russia.

Dari MQL5 News, ada 11 negara paling beresiko akibat dari dampak devaluasi China dan Kazakhstan melepas kontrol mata uang. 11 negara tersebut adalah, Saudi, Turkmenistan, Tajikistan, Armenia, Kyrgystan, Mesir, Turki, Nigeria, Ghana, Zambia dan Malaysia. Rata-rata adalah negara yang mengandalkan ekspor minyak, ditambah Tajikistan dan Armenia yang memiliki hubungan dagang dengan Russia dan Kazakhstan, semetara Ghana mengalami inflasi serta masalah fiskal, lalu Malaysia mengalami masalah di cadangan devisa dan yang paling buruk adalah kondisi politik semakin panas karena skandal 1MDB yang melibatkan langsung Perdana Menteri Najib Tun Razak.

Sebelumnya menurut Morgan Stanley, ada 10 negara yang sangat mendapat imbas devaluasi China, yakni: Brazil, Thailand, Korea Selatan, Peru, Taiwan, Afsel, Malaysia, Nigeria, Turki, serta Kazakhstan. Namun setelah Kazakhstan melepas band-intervensinya maka 11 negara dalam rilis MQL5 itulah yang dihantam dari berbagai sisi oleh China, Russia dan Kazakhstan.

Sebenarnya drama ekonomi ini belum selesai karena Amerika masih galau dalam menentukan suku bunganya. Semua negara masih harap-harap cemas menunggu keputusan tersebut yang rencananya akan rilis September ini. Namun jika melihat pergerakan Dollar semalam, mungkin Amerika sedang lakukan konsulidasi untuk menunda atau membatalkannya. Karena secara analisa tekhnikal, banyak harga sudah ditembus lalu membentuk batas-batas baru, support and resistance.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Pasti dari awal pembaca sudah menunggu bahasan satu ini. Percaya atau tidak, ekonomi Indonesia bisa dibilang memang meroket, persis seperti kata Presiden Jokowi yang menurut prediksi beliau akan terjadi pada September mendatang.

Indonesia dapat dibilang negara yang sangat unik. Saat negara lain tidak nyenyak tidur memikirkan krisis global dan tidak mampu menahan hengkangnya investor asing, Indonesia terus membangun infrastruktur. Presiden Jokowi tak henti-hentinya blusukan melakukan ground breaking. Masih sempat pula mau membangun kereta cepat Jakarta Bandung. Proyek tol, tenaga listrik, waduk, sampai membuka jalan baru di perbatasan Malaysia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Bahkan proyek yang bertahun-tahun mangkrak kembali dilanjutkan. Bandingkan dengan Malaysia yang menghentikan banyak proyeknya.

Lebih menarik lagi karena Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang baik. Saat negara lain terus terpuruk, Indonesia tetap berproses menguatkan pijakan ekonominya. Satu hal yang paling menarik dibahas dan mungkin juga cukup krusial dalam melihat perkembangan ekonomi sebuah negara adalah Current Account atau transaksi berjalan.

Current Account adalah fokus makroekonomi mancakupi Trade Balance yang memberikan data ekspor-impor. Trade Balance Indonesia yang lebih sering minus sejak 2012 lalu, pada 2015 berhasil surplus 1.3 milyar dollar, yang artinya jumlah ekspor negara ini lebih besar dibanding impor. Lucunya, hal ini terjadi saat ekonomi global lesu dan negara-negara sedang kesulitan menjual produknya. Mata uang rupiah yang terus tergerus itu tidak bisa menahan laju nilai ekspor, dan tentu saja surplus ini akan menjadi cukup wajar jika dollar anjlok seperti 2008 lalu, tapi surplus saat dollar adidaya? Saya rasa luar biasa. Jelas ada usaha sangat ekstra.

Selain Trade Balance, Current Account juga mencakup investasi masuk dan keluar, pengiriman atau transfer, jasa, pendapatan, dan semua transaksi sebuah negara. Indonesia memang masih minus, tapi dibanding tahun 2013 yang menyentuh minus 10.1 milyar dollar atau akhir 2014 masih sekitar 8 milyar, di 2015 sekarang hanya minus 4.3 milyar. Pemerintah kabinet kerja dan doa tentu saja terus menetapkan target ambisius di luar mainstream analisa, Presiden Jokowi memaksa menterinya untuk bekerja serta berdoa secara maksimal (biar ingat Tuhan kata tetangga).

Pemerintah sejak awal terbentuk memang sudah mentapkan target-target tidak masuk akal, dan Presiden dengan entengnya bisa bilang "itu kan urusan menteri" sambil terkekeh licik, saya curiga dalam hati beliau bilang "rasain, emang enak jadi menteri?!" Maka wajar saja Rizal Ramli yang baru masuk itu sempat kaget dan demam panggung gerogi dengan target tidak masuk akal ala Jokoway.

Sekarang saat terjadi krisis global, publik dapat mengerti mengapa Presiden Jokowi nampak gregetan ingin cepat membangun infrastruktur, menekan impor dengan target swasembada pangan sambil terus menggenjot ekspor. Tak ayal targetnya cukup membuat para eksekutor tak nyenyak tidur karena targetnya memang gila. Namun sekarang kita bisa melihat, sekalipun banyak yang belum mencapai target, Indonesia menunjukkan pergerakan luar biasa di tengah-tengah lesunya ekonomi global. Terlepas apakah ini hanya kebetulan atau memang Presiden tau soal ini sejak menjadi capres, yang jelas keputusannya memang luar biasa. Insting dan nalurinya sangat kuat meski terlihat planga-plongo.

Saya tidak bisa membayangkan andai Jokowi adalah Presiden RI saat dollar ambruk 2008 lalu, mungkin sekarang Indonesia sudah tidak perlu lagi sibuk membagun karena semua infrastruktur sudah tersedia, Current Account pasti masih tetap surplus dan rupiah akan menjadi satu-satunya mata uang yang paling kecil tergerus pergerakan dollar. Tapi bagaimanapun tidak ada yang terlambat meski memang sudah lambat, Indonesia harus terus mempercepat infrastrukur pendukung serta menetapkan target-target gila seperti jargon Yamaha "Lampaui dirimu."

Selain itu, meskipun memang sudah diperketat soal aturan kewajiban penggunaan mata uang rupiah untuk transaksi dalam negeri, namun beberapa point ini (sepengetahuan saya) Indonesia belum melakukannya.

1. One stop centre kontrol penggunaan dollar. Money changer online harus dirangkul dan diajak duduk bersama. Belum lagi trader saham, blogger, advertiser dll yang nominalnya saya yakin bisa di kisaran ratusan milyar. Harus ada kontrol yang memantau mereka, tidak hanya mengambil pajak penghasilan namun juga harus memfasilitasi serta mendukung mereka yang juga pahlawan devisa. Bila perlu adakan kredit khusus untuk mereka.

2. Menekan bank lokal yang menjadi remittance di luar negeri agar lebih fokus untuk menggaet pengiriman uang ke dalam negeri. Karena sepengetahuan saya, bank kita masih fokus pada tambahan nasabah. Di Malaysia, ada lebih dari 1 juta WNI yang bekerja dan kita bisa bayangkan berapa milyar perbulannya yang bisa mereka transfer ke Indonesia. Buruknya sampai sekarang mereka masih menggunakan money changer negara setempat. Belum lagi negara lain seperti Hongkong dan Saudi yang juga banyak warga kita di sana.

Mungkin masalahnya ada di fee transfer yang jika langsung biasanya mahal. Berbeda dengan dollarisasi yang murah namun harus kirim ke bank Amerika dulu lalu mereka kirim ke negara tujuan yang kita maksud. Entah masalahnya di mana, tapi saya rasa ini penting untuk dievaluasi.

Nah semoga catatan sederhana ini membuka pengetahuan kita soal ekonomi Indonesia. Jadi kalau ada yang teriak-teriak dollar 14,000 dan ingin menurunkan Jokowi, saya pastikan itu adalah barisan sakit hati pemilih pasangan capres kalah pada 2014 lalu. Kalau mereka bilang ekonomi Indonesia semakin amburadul, itu pasti karena emosi dan gagal move on. Kenapa selalu menuduh gagal move on? Buktinya mereka mau menurunkan Jokowi dan mau menggantinya dengan Prabowo?! Hahaha #ThinkAgain. Bukti lainnya data yang saya tulis di sini adalah valid dan bisa dipertanggung jawabkan.

Saya agak mengerti jika politisi oposisi atau Amin Rais menggunakan kesempatan ini, karena memang begitulah politisi bekerja. Provokatif untuk menaikkan posisi tawarnya dengan harapan penguasa mau merangkul. Contoh kongkritnya adalah MUI yang berfatwa BPJS tidak sesuai syariah, namun kemudian menarik kembali pernyataan tersebut setelah diajak berunding. Kalau yang berisik bukan politisi, mungkin mereka sudah sakit jiwa karena depresi akan kekalahan capresnya atau mungkin sudah waktunya Indonesia menetapkan wajib belajar 16 tahun.

Sementara ocehan harga barang pokok naik, pun bisa dipastikan hanya ocehan rakyat barisan sakit hati. Karena data inflasi Indonesia sangat stabil, bisa dibandingkan sejak 2010 hingga 2015 tidak ada angka mencolok yang bisa dijadikan alasan untuk mendramatisir keadaan. Setiap tahun barang naik (inflasi), kalau ada yang baru mengeluh sekarang, mungkin mereka baru lahir dan mendadak dewasa. Cling! Hehe. Tapi di artikel selanjutnya nanti kita bahas lebih detail soal inflasi dan menekan produksi yang salah satu caranya adalah PHK.


Sumbernya tulisan Higlight Kompasiana.

Silahkan di bahas agan2 semua...Sy pening ini tulisan intinya di mana malah bingung..
0
9.2K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.