Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mawar.mewangiAvatar border
TS
mawar.mewangi
[FULL MULUSTRASI....] Cerita Para Pelopor Penegak Aturan Jalan Raya
[FULL MULUSTRASI....] Cerita Para Pelopor Penegak Aturan Jalan Raya
Nekat menghadang Harley Davidson, pemotor perampas trotoar dan penjarah zebra cross. Inilah kisah aksi kepeloporan mereka yang tidak biasa.

Dream - Gelegar suara knalpot Cumiakkan telinga di atas aspal jalan lingkar luar Yogyakarta. Sabtu sore itu, jalanan sisi utara kota Gudeg yang biasanya tenang, mendadak gaduh.

Ratusan kuda besi besar Harley Davidson tumpah di jalan. Melintas seolah tak habis-habisnya. Bergaya 'sangar' khas biker, para pembesut motor gede (moge) itu sumringah meliuk-liuk di jalan tiga lajur itu. Mengeber gas motor sekencangnya.

Mereka tidak terlihat tergesa. Kawalan sejumlah polisi yang juga menunggangi moge, menghalau pengguna jalanan agar steril. Tak ada kendaraan yang boleh melintas. Jalur publik menuju Candi Prambanan itu sekejap berubah menjadi milik pengendara moge.

Di antara deretan kendaraan yang terpaksa berhenti karena rombongan moge itu lewat, seorang pria bertubuh kurus tinggi menyeruak ke depan. Berkacamata dan mengenakan helm sepeda, dia menenteng sepeda gunungnya. Tak acuh dengan deru mesin moge, dia melintas lampu lalu lintas yang memang tengah berwarna hijau.

Di garis penyeberangan jalan, kawasan Condongcatur, Sleman, Sabtu 15 Agustus lalu, dia mulai beraksi. Setengah kesal, dia berteriak-teriak di tengah panas terik jalan itu. “Woi merah, lampu merah,” pekiknya.

Upayanya tak berhasil. Barisan moge masih saja terus melaju. Imbauan lelaki kurus itu dianggap angin lalu. Tak patah arang, dituntunnya sepeda ke tengah jalan. Dengan helm masih menempel di kepala, si pria berbaju serba hitam semakin nekat. Memasang badan beserta sepeda guna menghadang motor bertenaga besar yang tengah meliuk-liuk melintasi perempatan jalan.

Elanto Wijoyono, nama pria itu, langsung menyetop pengendara moge termasuk polisi patroli dan pengawalan (patwal) yang membuka jalan. Ia memperingatkan mereka agar tidak serampangan di jalan. Paling tidak menaati rambu lalu lintas ketika lampu menyala merah dan mematikan sirine.

Sungguh besar nyali Elanto. Ia berhasil membuat rombongan motor mahal itu jadi sedikit tertib. Rombongan itu terpaksa berhenti ketika lampu menyala merah. Tapi tidak semua orang di rombongan moge itu bisa menerima hadangan Elanto.

Mendadak, salah satu pengendara moge turun dari kuda besinya. Ia tidak terima. Pria berbadan besar itu menghampiri Elanto. Mereka saling berhadapan muka. Bersitegang. Meski kalah jauh dari segi postur tubuh, nyali Elanto tak ciut.

Adegan demi adegan penghadangan sepeda Elanto itu tergambar jelas. Semuanya diabadikan lewat video salah satu rekannya. Keberanian Elanto disebar ke sosial media. Dalam hitungan menit, efeknya sungguh luar biasa.

Bak wabah, video serta foto Elanto menghadang moge mendadak menyebar ke sekujur sosial media. Videonya ramai ditonton di YouTube. Hanya dalam tempo sepekan, video itu telah ditonton nyaris 1,2 juta penonton. Rekaman itu langsung masuk ke dalam video Youtube terpopuler di Indonesia.

Netizen riuh mengomentari dan mendukung aksi berani pria 32 tahun itu. Media ramai memberitakannya. Nama Elanto pun tenar.

***

Pada zaman kejayaan digital ini, informasi apapun memang bisa melesat bak meteor ke sekujur bumi. Saluran jagat maya, membuat peristiwa sekecil apapun di sebuah sudut, bisa dengan cepat diketahui pada belahan lain. Apalagi bila informasi itu bergulir secara masif lewat sosial media.

Tercederainya rasa ketidakadilan pengguna jalan raya akibat moge ini memang bukan pertama kalinya terjadi. Masih berbekas betul peristiwa rombongan moge yang nyelonong masuk jalur transjakarta tiga tahun silam. Teringat pula aksi konvoi moge yang mendapat hak-hak istimewa semisal bisa melewati jalan tol Jagorawi. Dengan kawalan polisi pula.

Tapi gaung aksi Elanto kini memang lebih masif. Sosial media membantu menyebarkan kabar tersebut. Dan netizen pun pecah suara. Ada yang mempertanyakan aksi itu, tapi lebih banyak yang mendukung aksi Elanto. Ia seolah menjadi sosok pahlawan bagi si miskin yang terpinggirkan melawan serombongan orang kaya yang arogan.

Keriuhan dunia maya semakin besar setelah pengawalan polisi atas pengendara moge ini mendapat dukungan kepolisian. Orang nomor satu di jajaran kepolisian, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti berada di belakang para petugas polisi yang menjadi pengawal. Ia menyebut orang yang dikawal polisi memang berhak mendapatkan keistimewaan. Termasuk menerabas lampu merah.

"Sebetulnya kalau konvoi dikawal bisa saja diberikan prioritas. Tapi kalau tidak dikawal, ya ikuti aturan," katanya kala itu.

Sontak publik protes dengan pernyataan orang nomor satu di jajaran penegak hukum tersebut.

Istana pun bersuara. Dilansir dalam situs setkab.go.id, pihak Istana menyebut voorijder kepolisian seharusnya tidak boleh ada dalam rombongan konvoi moge itu. Pasal 134 huruf g Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 terkait pemberian hak utama pengguna jalan jadi pijakannya.

Tindakan pengawalan oleh voorijder petugas kepolisian dalam peristiwa yang terjadi di Sleman disebut pelanggaran. “Konvoi motor Harley Davidson tidak termasuk sebagai pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan," demikian tulis Setkab.

Sayangnya, tulisan itu kemudian diturunkan dari situs Seskab. Menurut Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, tulisan itu diturunkan dari situs seskab.go.id agar polemik soal aksi Elanto tak semakin gaduh dan berkepanjangan. Meski begitu, Pramono menyetujui isi tulisan itu.

***

Aksi Elanto mungkin terbilang ekstrem. Apalagi dia nekat menghadang rombongan motor gede yang tengah melesat dengan kecepatan tinggi. Namun sejatinya masih banyak kisah keberanian pelopor jalan raya lain yang lebih dahulu menyebar di dunia maya. Sasarannya, tingkat polah pengguna jalan raya yang seenaknya merampas fasilitas publik.

Tengok saja aksi Koalisi Pejalan Kaki (KoPK). Dari keresahan anak usia 6 tahun melihat sepeda motor kerap naik ke trotoar jalan, KoPK bertekad membersihkan jalur khusus pejalan kaki ini dari kendaraan bermotor.

Setiap Jumat malam mereka rutin menyisir jalur trotoar di kawasan Jakarta. Bukan mencari kehebohan, KoKP ingin memberikan edukasi dan kesadaran pengguna jalan untuk taat peraturan.

Namun, bila ada pengendara motor yang nekat naik ke trotoar, mereka tak segan memberi badan untuk menghalang. Kalau perlu dengan merebahkan diri di atas trotoar. Dengan tujuan pengendara motor sadar, dan turun dari trotoar yang memang menjadi hak pejalan kaki.

Bukan cuma trotoar yang jadi sasaran relawan penegak aturan jalan raya. Tempat penyeberangan zebra cross juga kerap jadi korban arogansi pemilik kendaraan.

Garis-garis putih yang seharusnya jadi tanda berhenti kendaraan di sekitaran lampu merah kerap tak digubris. Seenaknya mereka berhenti di garis itu dengan alasan diburu waktu. Padahal zebra cross merupakan hak pejalan kaki untuk menyeberang jalan.

Lewat eksperimen sosial, komunitas VectroID membuka mata publik seputar tingkat polah pengendara saat berhenti di zebra cross.

Mereka menangkap pelanggaran masif para pengendaraan kendaraan bermotor. Hasilnya mengejutkan. Zebra Cross jadi ajang perampasan. Pengendara motor merebut hak para pejalan kaki.

"Sering kita dengar orang-orang menyalahkan pemerintah seperti korupsi. Padahal secara tidak sadar mereka juga melakukan korupsi (mengambil hak pejalan kaki)," kata Chakz, panggilan Cakra Adi Nugaraha.

Aksi Elanto, Koalisi Pejalan Kaki dan VectroID, mungkin terbilang tak lazim di tengah masyarakat Indonesia. Namun yang pasti, aksi mereka sebagai pelopor penegak aturan di jalan raya, membuktikan jalan raya bukan hutan rimba ketika hanya yang kuat yang bisa menjadi pemenang. Siapa tak ingin jalan raya di Nusantara ini tertib. Kepada merekalah seharusnya kita berterima kasih. (eh)

sumber: http://www.dream.co.id/news/cerita-p...a-150826c.html

Baca Juga:

1.Elanto, Penakluk Rombongan Kerbau Besi
2. KoKP, Nekat Pasang Badan demi Trotoar Tanpa Motor
3. Kala VectroId Mendokumentasi Perampas Hak Pejalan Kaki

wah.... yang begini ini patut dicontoh gan.... top!
0
4.2K
37
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.