Aloha Gan !!!

Rupiah yang belakangan ini makin melemah jadi sinyal buat kita semua nih, khususnya rakyat Indonesia untuk bijak dalam melakukan aktifitas ekonomi. Nilai tukar rupiah terhadap dollar kini bahkan sudah seperti call center fast food aja, 14022. Apa yang salah dengan nilai mata uang kita?

Alih-alih mendapatkan jawaban, kita malah dengar alibi ini-itu dari pemerintah. Mulai dari krisis Yunani, penguatan Suku Bunga Dollar Amerika, devaluasi Yuan, hingga yang terbaru yakni ketegangan Korsel dengan Korut.
TS bukannya sok tahu ya, tapi alasan-alasan itu tuh sifatnya eksternal. Berarti secara logika rupiah melemah juga pasti dipengaruhi factor internal dong? Ya, nggak sih?
Menurut TS, factor internal itu bisa menjadi penyebab melemahnya rupiah. Nah, factor internalnya antara lain: lemahnya perekonomian nasional, lesunya investasi, dan kurang berkembangnya industri kreatif bersifat mikro. Yep, menurut kesoktahuan TS nih, ketiga factor internal itu disebabkan para pelaku pasar merasa kurang nyaman dengan kondisi perekonomian di Indonesia. Gonjang-ganjing politik juga menjadi factor yang nggak kalah penting lho dalam menentukan kekondusifan perekonomian Negara.
Meski dunia perekonomian nasional tengah dirundung gelisah, namun hal tersebut tampaknya nggak pengaruh tuh buat sebagian masyarakat. Ini terbukti dengan masih tingginya minat masyarakat untuk berkunjung ke IIMS 2015 yang diadakan di JIExpo, Kemayoran. Acara yang digelar 20-30 Agustus ini merupakan ajang pameran mobil kaliber Internasional.

Kondisi rupiah yang memburuk tidak serta merta menurunkan animo masyarakat untuk datang ke pagelaran IIMS 2015, untuk membeli, mencaritahu atau sekedar hangout. Yep! Rupiah memang melemah, tapi para penggila otomotif sepertinya sedang bergairah.