- Beranda
- The Lounge
12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA
...
![idfauzi21](https://s.kaskus.id/user/avatar/2013/09/22/avatar5896848_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
idfauzi21
12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://s.kaskus.id/images/2014/10/24/6096672_20141024112014.png)
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/img7.imageshack.us/img7/2551/bismillah1r.jpg)
![I Love Kaskus (S) emoticon-I Love Kaskus (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iluvkaskuss.gif)
![I Love Kaskus (S) emoticon-I Love Kaskus (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iluvkaskuss.gif)
Spoiler for HT nih:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://s.kaskus.id/images/2015/07/26/8101831_20150726050025.png)
Quote:
Bahasa adalah identitas. Pembentukan identitas sangat berkaitan dengan bahasa. Karena itu, bahasa punya pengaruh yang besar terhadap kendali sosial.
Identitas seseorang seringkali bisa dilihat dari bahasa yang digunakan. Selain itu, bahasa juga menjadi konvensi para pengguna dalam kelompoknya untuk menunjukkan identitas masing-masing. Jadi kalo kamu bangga sebagai orang Samarinda, ya gunakanlah celetukan-celetukan khas Samarinda. Menjaga identitas.
Menurut saya, bahasa pergaulan di Samarinda ini keren kok. Sama kayak orang-orang Samarindanya sendiri
. Coba deh perhatiin, sebenarnya ada banyak orang Samarinda yang keren-keren, tentu dengan kelokalan dan kearifan khas, yang bahkan tidak dimiliki orang-orang kota besar lainnya di Indonesia. Ehem
, beberapa di antaranya ya ada di sini. Iya… di sini.
*cough* Let’s back to the topic.
Kali ini kita akan berbincang soal celetukan khas Samarinda dalam bentuk frasa atau istilah. Dengan deskripsi dari artikel sebelumnya, wajar saja bila frasa khas Kota Tepian didominasi kosakata bahasa Banjar. Jadi, mudah-mudahan penjelasan-penjelasan di bawah ini bisa sedikit mewakili. Jika ada yang keliru, jangan malu dan ragu untuk mengoreksi.
Identitas seseorang seringkali bisa dilihat dari bahasa yang digunakan. Selain itu, bahasa juga menjadi konvensi para pengguna dalam kelompoknya untuk menunjukkan identitas masing-masing. Jadi kalo kamu bangga sebagai orang Samarinda, ya gunakanlah celetukan-celetukan khas Samarinda. Menjaga identitas.
Menurut saya, bahasa pergaulan di Samarinda ini keren kok. Sama kayak orang-orang Samarindanya sendiri
![Malu (S) emoticon-Malu (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/malus.gif)
![Betty (S) emoticon-Betty (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/mahos.gif)
![Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace](https://s.kaskus.id/images/smilies/s_sm_peace.gif)
*cough* Let’s back to the topic.
Kali ini kita akan berbincang soal celetukan khas Samarinda dalam bentuk frasa atau istilah. Dengan deskripsi dari artikel sebelumnya, wajar saja bila frasa khas Kota Tepian didominasi kosakata bahasa Banjar. Jadi, mudah-mudahan penjelasan-penjelasan di bawah ini bisa sedikit mewakili. Jika ada yang keliru, jangan malu dan ragu untuk mengoreksi.
Quote:
Spoiler for 1. Uma’ ai…:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i2.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/uma.png)
“Uma’ ai…” bisa digunakan untuk mengekspresikan beberapa kondisi. Bisa berupa kekaguman, menyayangkan, atau menunjukkan respons atas sesuatu yang terkesan berlebihan. Oleh karena itu, istilah ini barangkali bisa disepadankan dengan celetukan “wuidih…” dalam tuturan bahasa Indonesia populer.
Contoh: “Uma’ ai… pina harat banar.” (wuidih… sok banget sih.)
![Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace](https://s.kaskus.id/images/smilies/s_sm_peace.gif)
Spoiler for 2. Apa pang lagi/Bujur-bujur:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i0.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/apa.png)
Nah, kalo frasa ini mungkin bisa diartikan sebagai tanda setuju atau pembenaran dengan penekanan khusus. Semacam mengiyakan pernyataan lawan bicara kamu, seperti yang pernah dijadikan contoh dalam artikel sebelumnya. Kurang lebih serupa dengan celetukan khas Betawi “bener-bener deh…” Meskipun juga bisa disandingkan dengan ungkapan “bujur-bujur.”
Contoh: “Memang inya tuh harat, apa pang lagi.” (memang gitu banget dianya.)
Spoiler for 3. Maapkan ai…:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i0.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/maap.png)
Frasa yang satu ini, relatif mudah dipadankan dengan ungkapan “ya maaf…” dalam bahasa Indonesia populer, dan kerap kita temui sebagai bentuk dialog lazim di sinetron, skrip film, dan sejenisnya.
Contoh: “Maapkan ai… ngarannya jua urang sugih.” (ya maaf, namanya juga orang kaya.)
Spoiler for 4. Mauk banar!/Mambari muar:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i0.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/mauk.png)
Ungkapan ini diutarakan dalam mengekspresikan kekesalan, semacam kayak “ah ribet”, “ah muak”, “ah bete…” Ya pokoknya kalo kita lagi KZL gitu.
Contoh: “Bah ikam tuh, mauk banar!” (ah kamu itu, ribet!)
Spoiler for 5. Tau ai…:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i2.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/tau.png)
Kalo frasa yang satu ini bisa disamakan dengan “udah tau kali…” dalam bahasa Indonesia populer.
Contoh: “Tau ai aku, kada usah dipadahi pulang.” (aku udah tau kali… Ndak usah diomongin lagi.)
Spoiler for 6. Pina musti!/Peiya-iyanya:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i2.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/pina.png)
Kita bisa menggunakan ungkapan ini untuk menunjukkan sikap sok orang lain, jadi secara garis besar bisa disampaikan dalam emosi negatif atau meledek. Lebih tepat disebut sebagai cibiran. Kendati memiliki makna yang kurang lebih serupa, “peiya-iyanya” juga dapat digunakan sebagai penguat.
Contoh: “Inya tuh pina musti urangnya, peiya-iyanya.” (dia memang sok, kayak bener-benernya aja.)
![Cape d... (S) emoticon-Cape d... (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/capedes.gif)
Spoiler for 7. Lalu ai…:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i1.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/lalu.png)
Hmm… Frasa yang ini agak pelik untuk diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Sebab, ungkapan ini menunjukkan bahwa sang lawan bicara, atau orang ketiga, melakukan sesuatu secara tendensius setelah ada penyebabnya. Bisa jadi padanan yang paling mendekati adalah ungkapan “mentang-mentang…”, “dasar…”, atau “langsung deh”.
Contoh: “Di muka bebinian haja pang, lalu ai pina beaksi.”
![Kiss (S) emoticon-Kiss (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/kisss.gif)
Spoiler for 8. Kada jadi baras:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i2.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/kada.png)
Ungkapan ini digunakan untuk menunjukkan kesia-siaan, atau kemubaziran dari ihwal yang tengah dilakukan. Bermakna sama dengan “tidak ada untungnya,” dalam bahasa Indonesia baku. Frasa ini pun kerap dikombinasikan dengan frasa-frasa bahasa Samarinda lainnya, yang bernada sama.
Contoh: “Behapa ikam umpati bubuhannya? Kada jadi baras tau lah.” (ngapain kamu ikuti mereka? Ndak ada untungnya tau ga sih?)
Spoiler for 9. Kalonya pang:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i1.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/kalo1.png)
Celetukan yang satu ini, digunakan untuk segala sesuatu yang mengira-ngira atau dugaan. Hanya saja, kecenderungannya ke arah yang least expected. Apabila ingin dipadankan ke dalam bahasa Indonesia, bisa saja disejajarkan dengan banyak istilah. Seperti “siapa tahu”, “barangkali”, “mana tahu”, “siapa kira”, dan beberapa lainnya yang dirasa pas.
Contoh: “Waninya ikam menukar, kalonya pang barang cuntanan.” (kok kamu berani beli itu, mana tahu itu barang curian.)
Spoiler for 10. Dasar waluh!:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i0.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/dasar.png)
Boleh dibilang frasa ini adalah celetukan yang autentik dari Samarinda. Bahasa slang asli kota ini, yang entah siapa pencetusnya pertama kali. Sebab berdasarkan pengalaman penulis ketika berkumpul dengan anak muda Banjarmasin, dan Kalimantan Selatan (Kalsel) secara umum, mereka mengartikan “waluh” semata-mata labu. Sementara orang Samarinda sudah menggunakan sebutan ini untuk menghardik orang lain yang dirasa ngawur, ngaco, atau bertindak sembarangan.
Contoh: “Ikam tuh waluh bujuran!” (kamu itu memang ngawur kok.)
![Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace](https://s.kaskus.id/images/smilies/s_sm_peace.gif)
Spoiler for 11. Apa kalo’:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i0.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/apa-kalo.png)
Ungkapan ini serupa dengan celetukan “tuh kan” dalam tutur bahasa Indonesia. Bisa juga disamakan dengan ekspresi spontan “kapok!”, atau “rasain!” tapi dalam tataran yang lebih lembut, sebab diutarakan kepada seseorang yang menerima akibat dari sikap “mucil” atau bandel.
Contoh: “Apa kalo’, mucil pang kada kawa dipadahi.”
![Ngakak (S) emoticon-Ngakak (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/ngakaks.gif)
Spoiler for 12. Bujur jua…:
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://dl.kaskus.id/i1.wp.com/undas.co/wp-content/uploads/2015/08/bujur.png)
Frasa ini termasuk yang paling mudah kita temui dalam percakapan sehari-hari di Samarinda. Diutarakan sebagai bentuk afirmasi, sepakat atau menyetujui argumentasi orang lain, namun dengan intonasi yang agak dilebih-lebihkan. Itu sebabnya, ada tiga titik yang menandakan alunan intonasi saat mengatakannya.
Quote:
Demikianlah 12 frasa celetukan-celetukan khas Samarinda. Bahasa sangat erat kaitannya dengan identitas. Bisa jadi jumlahnya jauh lebih banyak, dan silakan dibagi dalam kolom komentar di bawah ini. Di sisi lain, kalo ada orang-orang di sekitar kamu pake celetukan macam begini, fixed! Dia pasti orang Samarinda. Yah, atau orang sekitar sini lah, hehehe…
Bagi kita yang tinggal dan bergaul di Samarinda, pasti akan sangat akrab dengan frasa-frasa di atas
. Namun bagi yang sudah melakukan urbanisasi dan harus berurusan dengan orang dengan spektrum latar belakang lebih luas, bisa saja akan menanggalkan semua ini karena dianggap sebagai tanda-tanda kedaerahan yang lumayan memalukan. Apa pun alasannya, tidak bisa dimungkiri, orang Samarinda pasti akan merasa sangat nyaman, bahkan terasa nostalgia, apabila bisa berucap dengan celetukan-celetukan ini.
Dalam “Ethnologue” (2012) disebutkan, terdapat 726 bahasa di Indonesia. Sebagian masih akan berkembang, tapi enggak bisa diingkari bahwa sebagian besar bahasa lainnya dari situ akan punah. Menurut UNESCO, seperti yang ada di dalam “Atlas of the World’s Language in Danger of Disappearing”, Indonesia memiliki lebih dari 640 bahasa daerah (2001: 40), dengan kurang lebih 154 bahasa yang harus diperhatikan. Sebab sekitar 139 bahasa terancam punah, dan bisa-bisa menyusul 15 bahasa lain yang sudah mati sepenuhnya.
Semoga artikel ini juga bisa membantu merekam frasa dari bahasa pidgin di Samarinda, kota dengan beragam suku dan etnis sebagai komposisi penduduknya.
sumber: Undas.co Situsnya Urang Samarinda![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://s.kaskus.id/images/smilies/I-Luv-Indonesia.gif)
Bagi kita yang tinggal dan bergaul di Samarinda, pasti akan sangat akrab dengan frasa-frasa di atas
![Betty (S) emoticon-Betty (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/mahos.gif)
Dalam “Ethnologue” (2012) disebutkan, terdapat 726 bahasa di Indonesia. Sebagian masih akan berkembang, tapi enggak bisa diingkari bahwa sebagian besar bahasa lainnya dari situ akan punah. Menurut UNESCO, seperti yang ada di dalam “Atlas of the World’s Language in Danger of Disappearing”, Indonesia memiliki lebih dari 640 bahasa daerah (2001: 40), dengan kurang lebih 154 bahasa yang harus diperhatikan. Sebab sekitar 139 bahasa terancam punah, dan bisa-bisa menyusul 15 bahasa lain yang sudah mati sepenuhnya.
Semoga artikel ini juga bisa membantu merekam frasa dari bahasa pidgin di Samarinda, kota dengan beragam suku dan etnis sebagai komposisi penduduknya.
![I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/iloveindonesias.gif)
sumber: Undas.co Situsnya Urang Samarinda
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://s.kaskus.id/images/smilies/I-Luv-Indonesia.gif)
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://s.kaskus.id/images/2015/07/26/8101831_20150726050043.png)
![12 UNGKAPAN KHAS ORANG SAMARINDA](https://s.kaskus.id/images/2014/05/09/5944470_20140509124104.gif)
Meluruskan saja!!
Quote:
Original Posted By kurniadykiy►kenapa bahasa di Samarinda banyak mirip bahasa di Banjarmasin? ya karena di Samarinda itu mayoritas sukunya banjar gan. jadi bahasa banjar sudah jadi bahasa sehari hari, pendatang yang dari luar pulau yang berdiam di Samarinda pun mau gak mau ngikut bahasa sana. bedanya bahasa banjar Samarinda gak se-medok bahasa banjar yang ada di Banjarmasin. info TS ini 100% bener.
Salam urang Samarinda!
Taroh Di Pejwan gan
Salam urang Samarinda!
![Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace](https://s.kaskus.id/images/smilies/s_sm_peace.gif)
Taroh Di Pejwan gan
========================================
Quote:
Original Posted By pandumcfc►Bahasa Banjar Samarinda beda sama bahasa Banjar Kalsel. Contohnya aja akhiran -kan.
Klo bahasa Banjar Samarinda akhiran -kan sama seperti bahasa Indonesia sedangkan bahasa Banjar Kalsel akhiran -kan berubah jdi -akan.
Contoh:
Kiaukan (Samarinda)
Kiau akan (Kalsel)
Klo bahasa Banjar Samarinda akhiran -kan sama seperti bahasa Indonesia sedangkan bahasa Banjar Kalsel akhiran -kan berubah jdi -akan.
Contoh:
Kiaukan (Samarinda)
Kiau akan (Kalsel)
Diubah oleh idfauzi21 29-08-2015 08:58
![Josecuervo18](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/10/06/default.png)
Josecuervo18 memberi reputasi
1
151.3K
Kutip
485
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.3KThread•83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru