Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abu.rizal.bakriAvatar border
TS
abu.rizal.bakri
Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut
 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut


Meroketnya harga komoditas pada dekade lalu berhasil mengantarkan Aburizal Bakrie menjadi orang terkaya di Indonesia, bahkan disebut-sebut se-Asia Tenggara.

Aburizal Bakrie, pada Desember 2007 tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Saat itu, pria yang akrab disapa Ical itu masih berusia 60 tahun dengan total kekayaan ditaksir mencapai US$5,4 miliar.

Bakrie menduduki posisi puncak mengalahkan Sukanto Tanoto (US$4,7 miliar), R. Budi Hartono (US$3,14 miliar), Michael Hartono (US$3,08 miliar), dan Eka Tjipta Widjaja (US$2,8 miliar), secara berturut-turut pada urutan 2-5. Dia menjalankan perusahaan Grup Bakrie yang diwarisi dari ayahnya, Ahmad Bakrie.

Akan tetapi, posisi Bakrie terus melorot sebagai orang terkaya di Tanah Air. Ical pada 2009 bertengger di urutan 4, pada 2010 pada urutan 10, pada 2011 urutan 30, kemudian terpental dari daftar 40 orang terkaya RI sejak 2012.

Tampaknya, masa kejayaan Bakrie terpengaruh kusamnya harga komoditas. Terlebih, mayoritas perusahaan milik Ketua Umum Partai Golkar itu memang bergerak di sektor komoditas batu bara, minyak dan gas, serta perkebunan kelapa sawit.

Sentimen negatif berupa rumor langsung berkembang, kebangkrutan disebut-sebut sedang mendekati Bakrie. Demikian kurang lebih gosip yang diembus-embuskan di pasar.

1. BUMI dan Saham Gocapan

 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut

Siapa tak kenal dengan PT Bumi Resources Tbk. Saat masa jayanya, emiten berkode saham BUMI itu sahamnya bahkan meroket ke langit dari Rp50 per lembar menjadi Rp8.750 per lembar.

BUMI bersanding dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. sebagai emiten berkapitalisasi pasar terbesar. Emiten berkode saham TLKM takluk, BUMI menang. Saham BUMI tercatat memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Tanah Air senilai hampir Rp190 triliun.

Kini, saham BUMI pun 'membumi'. Saham BUMI bersama dengan delapan emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie lainnya harus tiarap di level terendah Rp50 per lembar.

Bahkan, BUMI harus disuspensi akibat keterlambatan laporan keuangan. Manajemen BUMI dikenai denda Rp150 juta, dan baru dibayar Rp50 juta. PT Bursa Efek Indonesia juga menghentikan perdagangan saham PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. (BORN) akibat belum menyampaikan laporan keuangan.

2. Utang BUMI

 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut

Bumi Resources tercatat memiliki utang jangka panjang yang jatuh tempo tahun ini senilai US$3,57 miliar setara dengan Rp47,48 triliun (Kurs Rp13.300/US$).

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis terakhir oleh perseroan, disebutkan utang jangka panjang pada kuartal I/2015 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai US$3,58 miliar.

Total liabilitas jangka pendek Bumi Resources mencapai US$5,29 miliar setara dengan Rp70,35 triliun.

Jumlah tersebut melonjak dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$4,93 miliar.

BUMI harus menderita rugi bersih US$344,32 juta setara dengan Rp4,5 triliun pada kuartal I/2015 setelah periode yang sama setahun lalu meraup laba RpUS$349,45 juta.

Pendapatan BUMI melorot menjadi US$10,59 juta pada kuartal I/2015 dari sebelumnya US$19,24 juta.

Laba kotor yang dikantongi juga terjungkal menjadi US$9,16 juta dari sebelumnya US$17,32 juta.

Anak usaha BUMI yang juga hasil patungan dengan pengusaha Samin Tan, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), akhirnya terperosok ke level gocapan. Saham BRMS pada akhir pekan lalu turun 1,96% ke level Rp50 dari sebelumnya Rp51 per lembar.

3. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP)

 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut

Tidak hanya BUMI, mayoritas harga saham Grup Bakrie yang tiarap lainnya juga dinilai mencerminkan kinerja masing-masing emiten. Hingga akhir pekan lalu, 7 Agustus 2015, baru PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), dan PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY), yang telah merilis kinerja semester I/2015.

Bakrie Sumatera Plantations meraih penjualan Rp1,07 triliun pada paruh pertama tahun ini, turun 21,03% dari sebelumnya Rp1,36 triliun.

Perseroan menderita rugi bersih Rp707 miliar dari sebelumnya laba Rp100,59 miliar.

Di sisi lain, Direktur Investor Relations UNSP Andi W. Setianto optimistis kinerja Perseroan akan terus membaik pada tahun ini.

Optimisme ini didukung oleh upaya-upaya peningkatan produktivitas yang terus dilakukan Perseroan melalui serangkaian program revitalisasi, seperti perawatan kebun dan penggunaan bibit unggul.

“Apalagi, berdasarkan siklus, produksi sawit biasanya mulai meningkat pada semester kedua dan mencapai puncaknya di kuartal terakhir setiap tahun. Tahun ini kami optimis tumbuh jika dibanding tahun 2014,” ujarnya.

Emiten perkebunan kelapa sawit itu juga sahamnya tiarap di level gocapan. Saham UNSP memang sempat menyentuh level tertinggi Rp14.450 per lembar pada 28 Juni 1996 dan tertinggi Rp490 per lembar dalam 5 tahun terakhir pada 20 Mei 2011.

4. Energi Mega Persada(ENRG)

 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut

Setali tiga uang, kinerja ENRG juga tersungkur karena harus menderita rugi bersih Rp442,65 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, ENRG mampu meraup laba Rp810,75 miliar.

Kondisi kinerja yang memburuk itu juga tercermin dalam harga saham ENRG yang terperosok hingga akhir pekan lalu ke level Rp54 per lembar.

Bahkan ENRG sempat menyentuh level terendah Rp52 pada 28 Juli silam.

Dalam 5 tahun terakhir, saham ENRG sempat menyentuh Rp265 pada 1 Agustus 2011, dan level tertinggi Rp1.490 pada 31 Desember 2007.

5. Bakrieland Development (ELTY)

 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut

Pun demikian dengan emiten properti milik Bakrie, Bakrieland Development.

Kinerja pendapatan ELTY melorot 40,77% pada paruh pertama tahun ini menjadi Rp629,13 miliar dari tahun lalu Rp1,06 triliun.

Pundi-pundi untung Bakrieland pun terkuras.

ELTY harus menderita rugi bersih Rp78,02 miliar, padahal semester I tahun lalu masih meraup laba bersih Rp111,37 miliar.

Akhirnya, kinerja perseroan tak mampu mendongkrak harga saham yang tiarap di level terendah Rp50 per lembar.

6. PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR)

 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut

Sementara itu, PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) sebagai induk usaha, mengakui bakal terlambat menyampaikan kinerja keuangan perseroan.

Laporan keuangan BNBR dan anak usaha tengah dilakukan penelaahan terbatas.

"Batas waktu penyampaian laporan keuangan adalah selambat-lambatnya dua bulan setelah tanggal laporan keuangan dimaksud yaitu 31 Agustus 2015," tulis Sekretaris Perusahaan BNBR Christofer A. Uktolseja dalam keterbukaan informasi di BEI.

Induk usaha Grup Bakrie tersebut tak luput dari saham lima puluh perak.

Dalam 5 tahun terakhir, saham BNBR bahkan hanya mampu menembus level tertinggi Rp86 pada 19 Mei 2011.

Padahal, saham BNBR sempat menyentuh level Rp16.900 per lembar pada 31 Maret 1994.

Tetapi, saham BNBR pernah juga terjungkal ke level Rp10 per lembar pada 30 September 2002.

7. VIVA dan MDIA

 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut

Dari emiten-emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie, hanya dua perusahaan yang sahamnya tidak tiarap di level gocap. Saham itu adalah PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA), dan anak usahanya, PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA), yang berafiliasi dengan keluarga Thahir.

Saham VIVA pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup stagnan di level Rp439 per lembar. Sejak go public, saham VIVA pernah menyentuh level tertinggi pada 7 Juni 2012 Rp870 dan terendah pada 21 Agustus 2013 Rp134 per lembar.

Pada saat yang sama, saham MDIA justru ditutup melesat 10,39% ke level Rp3.295 dari sebelumnya Rp2.985 per lembar. Sejak IPO, saham MDIA menyentuh level tertinggi Rp4.000 per lembar pada 31 Maret 2015 dan terendah Rp1.380 pada 10 April 2014.

Pergerakan harga saham kedua emiten media ini memang mencerminkan kinerja perseroan. VIVA dan MDIA hingga kuartal I/2015 menjadi emiten Grup Bakrie yang masih membukukan kinerja positif dengan perolehan laba bersih masing-masing Rp18,07 miliar dan Rp104,88 miliar.

Belum diketahui, sampai kapan kedua emiten media itu menjadi backbone bagi Grup Bakrie.

8. Second Wind Sang Pengusaha

 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut

Terlepas dari kondisi kinerja perusahaan yang sedang muram, dan gosip tak sedap yang berembus di pasar, Ical adalah Aburizal Bakrie adalah seorang pengusaha.

Status sebagai pengusaha, tentu juga mengindikasikan bahwa Ical adalah sosok yang tak akan pernah lelah dan selalu menemukan berbagai cara untuk mempertahankan usahanya.

Di luar itu, sebagai seorang pengusaha yang juga aktif berolahraga tenis lapangan, nalurinya sebagai pengusaha dan sebagai petarung sudah sangat terasah.

Ditambah peluang bahwa seorang pengusaha seperti memiliki “nyawa rangkap” dan bisa mendapatkan second wind kapan saja, maka peluang Ical untuk kembali membuat Grup Bakrie tegak menjulang masih terbuka lebar.

Ical sebagai pengusaha dan olahragawan yang tak mengenal kata menyerah bisa saja sedang menyiapkan sejumlah langkah baru untuk membalikkan keadaan.

Toh, pertandingan masih berlangsung dan belum selesai. Ibarat sedang bermain tenis, Ical masih mungkin memanfaatkan tie break, juga berpeluang meraih advantage.

sumber: http://market.bisnis.com/read/201508...osip-bangkrut/

 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut
 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut
 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut
 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut
 Pasang Surut Bisnis Aburizal Bakrie: Jadi Orang Terkaya Hingga Gosip Bangkrut


saya memang luar biasa.... orang terkaya sedunia dan akhirat...
0
5.1K
21
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.