Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan 25 pengusaha dari berbagai perusahaan di Istana Bogor, Senin (22/8/2015) untuk membahas situasi ekonomi terkini.

"Saya tidak ingin jelaskan situasi ekonomi yang sekarang ini dihadapi. Tetapi, dalam kondisi seperti ini, memang kita harus punya tekad, punya bahasa yang santun, punya tindakan respon yang cepat sehingga problem yang ada segera bisa kita atasi," ujar Jokowi saat membuka rapat.

Jokowi tidak banyak menceritakan soal kondisi ekonomi saat ini. Namun, dia menjelaskan bahwa hari ini dia sudah mengumpulkan para gubernur, kepala kepolisian daerah, dan kepala kejaksaan tinggi untuk sama-sama menggenjot penyerapan belanja pemerintah pusat dan daerah.

"Kita ini ada duit begitu, kementerian ada duit, BUMN ada duit, daerah ada duit, tinggal membelanjakan. Kok nggak bisa cepat? Ketakutan ini jaminanya sekarang kami sampaikan, sehingga kita harapkan di semester II, uang bisa keluar," ungkap Jokowi.

Peserta rapat kali ini terdiri dari Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, dan para menteri kabinet kerja.

Selain itu ada pula para pimpinan BUMN seperti dari PGN, Garuda Indonesia, Pertamina, Antam, Adhikarya, BTN, Wika, PP, Jasa Marga, dan Telkom Indonesia.

Sementara dari pihak swasta tampak bos MNC Grup Harry Tanoesoedibjo hadir dalam rapat mewakili MNC Investama. Selain itu, para petinggi perusahaan besar seperti Indofood, Lippo, Gudang Garam, Recapital, Corpindo, Vale Indonesia, Astra Agro, Indo Tambang Raya, Kalbe Farma, Adaro Energy, United Tractors, Indocement, Unilever Indonesia, dan Astra.

http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...campaign=Kknwp

ROKET SUDAH MENGARAH KE PERUT BUMI