Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad menilai anjloknya nilai tukar rupiah yang hampir menyentuh Rp 14.000 per dolar AS membuat kondisi ekonomi nasional menjadi sangat gawat. Jika tidak segera diantisipasi, Indonesia bisa mengalami krisis seperti 1998 atau 2008.

"Kondisi sekarang ini berat sekali. Tanda-tanda resesi sudah di depan mata. Karena itu, pemerintah harus mengambil langkah untuk menjaga agar keadaan tidak makin memburuk," ucap Fadel kepada Kantor Berita Politik RMOL, (Minggu, 23/8).

Cara yang bisa ditempuh pemerintah, kata Fadel, adalah dengan menggenjot belanja. Dengan begitu, perekonomian masyarakat bisa didorong. Sayang, belanja pemerintah masih sangat kecil.

"Penyerapan beberapa kementerian bahkan lebih sampai 50 persen. Pemerintah daerah juga sama. Padahal, di saat-saat seperti ini pemerintah harus capet. Kerjanya harus digenjot," jelasnya.

Fadel juga meminta Jokowi menurunkan suku bunga untuk kredit rakyat sehingga sama dengan bunga untuk para pengusaha. Dengan begitu, usaha kecil bisa lebih bergeliat.

"Dulu bunga KUR itu sampai 22 persen. Kemudian kami minta turun dan sekarang tinggal 12 persen. Tapi, itu masih kurang. Kami minta 9 persen. Kata Menkeu, kalau bunga KUR 9 persen, maka negara harus mengeluarkan subsidi Rp 10,6 triliun. Demi menyelamatkan usaha kecil, kami setuju subsidi itu," tandas mantan Gubernur Gorontalo ini.


Sumber


Gawat betul nih.... Bahaya