7 Pulau di Dunia yang Terlalu Mengerikan Untuk Dihuni Manusia
TS
pratski
7 Pulau di Dunia yang Terlalu Mengerikan Untuk Dihuni Manusia
SELAMAT DATANG DI THREAD ANE GAN
Spoiler for cek repost dulu gan:
Di dunia ini ada banyak sekali pulau yang tidak dipadati manusia karena tidak memenuhi syarat sebagai tempat tinggal. Bisa jadi karena wilayahnya terlalu kecil atau tidak ditemukan air dan sumber makanan untuk menopang hidup sehari-hari. Atau bisa juga karena pulau tersebut dianggap terlalu bahaya bagi manusia, seperti pulau-pulau berikut ini.
CEKIBROT
Spoiler for 1. Ilha da Queimada Grande - Brasil:
Pulau yang terletak di lepas pantai Brasil ini tak ubahnya pulau seram di film-film thriller, dengan ular-ular berbisa berkeliaran. Tak ada manusia yang hidup di sana. Bahkan untuk memasukinya, kita harus mendapat izin khusus dari Angkatan Laut Brasil terlebih dahulu. Ilha da Queimada Grande adalah rumah bagi spesies ular Bothrops insularis, salah satu reptil paling mematikan di Amerika Selatan. Konsentrasi mereka diperkirakan 1-5 per per meter persegi. Ular ini bertanggung jawab atas 90 persen dari kematian karena gigitan ular di Brasil. Karena mereka tidak memiliki predator di sini, ular tersebut berevolusi dengan bisa yang sangat berbahaya. Bisa tersebut mampu melelehkan daging di sekitar area yang digigit dan menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
Spoiler for 2. Pulau North Sentinel - India:
Secara teknis, North Sentinel merupakan bagian dari Kepulauan Andaman dan Nicobar. Sesungguhnya pulau tersebut merupakan daratan yang indah dan subur, dengan hutan hijau lebat dan spesies binatang-binatang eksotis di dalamnya. Namun suku primitif yang mendiami pulau ini sangat melindungi tempat tinggal mereka. Mereka kerap melemparkan tombak dan panah kepada perahu atau helikopter yang mencoba mendekati wilayah pantai. Karena itulah, pemerintah India memberlakukan larangan untuk mendekati pantai di sekitar North Sentinel.
Spoiler for 3. Pulau Ramree - Myanmar:
Kalau Ilha da Queimada Grande dihuni oleh ular-ular paling berbisa di muka bumi, maka pulau Ramree dikuasai oleh salah satu spesies reptil terbesar di muka bumi, buaya rawa. Rawa-rawa di pulau tersebut dipenuhi buaya ganas yang siap memangsa siapa saja. Pada masa Perang Dunia, Guinness World Records mencatat insiden menyeramkan yang melibatkan buaya muara Ramree. Sekitar 1.000 tentara Jepang yang menyelamatkan diri dari gempuran Sekutu ke pulau tersebut tewas dimangsa kawanan buaya muara. Peristiwa itu kemudian tercatat sebagai "Bencana terbesar yang disebabkan hewan" dan "Serangan buaya paling ganas" di Guinness Book of Records.
Spoiler for 4. Poveglia - Italia:
Pulau ini merupakan perwujudan film horor di dunia nyata. Sekitar 160.000 jasad yang terinfeksi wabah mematikan terkubur di kuburan massal di salah satu sudut pulau. Belum lagi arwah-arwah yang konon bergentayangan di seluruh pulau. Tak heran kalau pulau di kawasan Laguna Venesia itu dikenal dengan nama pulau kematian Venesia.Tadinya, Poveglia difungsikan sebagai tempat karantina bagi para penderita wabah pada tahun 1793-1814. Pulau itu kemudian diubah menjadi instalasi perawatan untuk pasien-pasien sakit mental. Kabarnya di sana berlangsung eksperimen-eksperimen berbahaya. Setelah rumah sakit ditutup pada tahun 1968, pulau itu ditinggalkan sama sekali.
Spoiler for awas ngeri gan:
Spoiler for 5. Vozrozhdeniya - Kazakhstan & Uzbekistan:
Pulau di perbatasan Uzbekistan dan Kazakhstan ini dulunya merupakan fasilitas laboratorium Soviet Microbiological Warfare Group. Dari pulau inilah, Uni Soviet menciptakan senjata biologi paling mematikan mereka, yaitu wabah campak dan anthrax. Untuk eksperimen, mereka biasa melepaskan virus tersebut di sekitar pulau untuk kemudian dicatat dampaknya pada hewan-hewan ternak. Setelah menjadi ladang percobaan selama 40 tahun, wabah dari Vozrozhdeniya akhirnya menyebar ke daratan utama dan menjangkiti manusia. Setelah perang usai, pemerintah Soviet mencoba menutupi aktivitas mereka di Vozrozhdeniya dengan menyembunyikan virus-virus tersebut dalam tong baja dan menguburnya di sekitar pulau. Namun upaya ini gagal mencegah penyebaran virus anthrax di sana. Bisa dikatakan, air dan tanah di Vozrozhdeniya telah tercemar oleh virus. Bukan tidak mungkin wabah yang tertidur di bawah tanahnya kelak akan menyebar ke daratan-daratan lain di sekitarnya.
Spoiler for 6. Kepulauan Farallon - Amerika Serikat:
Sebenarnya, pulau kecil yang terletak di lepas pantai San Francisco ini cukup indah. Selain itu, Farallon merupakan kawasan konservasi untuk ikan paus, anjing laut, hiu, dan beberapa spesies burung laut. Masalahnya, Farallon juga sempat berfungsi sebagai tempat pembuangan limbah nuklir. Sejak tahun 1946-1970, laut di sekitar Farallon digunakan untuk membuang limbah dengan konsentrasi radioaktif tinggi. Sebagian besar merupakan hasil eksperimen yang berbahaya bagi makhluk hidup. Upaya untuk mengamankan limbah yang dibuang dalam puluhan ribu kontainer itu sulit dilakukan. Pasalnya titik lokasi pembuangan tidak berhasil diketahui sampai sekarang.
Spoiler for 7. Bikini Atoll - Amerika Serikat:
Bikini Atoll di Kepulauan Marshall ini merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Bukan karena kekayaan alam atau situs bersejarah yang ada di sana. Namun karena pulau tersebut sempat menjadi lokasi uji coba bom nuklir AS. Kegagalan uji coba itu membuat UNESCO menobatkan Bikini Atoll sebagai 'simbol berakhirnya masa bom nuklir. Pulau ini sudah dinyatakan aman untuk dihuni kembali pada tahun 1997. Namun mengonsumsi sumber makanan dari pulau sangat tidak disarankan. Selain itu, pantai di sekitar Bikini Atoll juga dipenuhi hiu ganas. Menjadikan pulau ini semakin tak menarik untuk dihuni.