Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AttribgodAvatar border
TS
Attribgod
[Klenger cuk] Dolar Menggila, Pedagang Elektronik di Glodok Kelenger
TAMANSARI (Pos Kota) – Sejumlah pedagang elektronik di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, mengaku sekarang bisnis sedang terpuruk parah. Ibarat jatuh tertimpa tangga. Bayangkan, nilai rupiah terus merosot sehingga barang dagangan yang sebagian besar produk impor harganya melonjak, tapi pembelinya sepi.

“Saya bukan mengarang. Ini bisnis paling pahit sepanjang sejarah. Banyak pedagang Glodok yang kelenger,” ujar Hendra Wijaya, salah satu pedagang dan importir elektronik, di Pasar Glodok, Tamansari, Sabtu (22/8).
“Benar-benar ibarat jatuh tertimpa tangga alias celaka dua kali,” papar pebisnis senior yang mengaku sejak bulan puasa atau Juni lalu hingga kini, omsetnya anjlok sekitar 40 persen.

Celaka dua kali yang diibaratkan Hendra karena pedagang terpaksa menaikkan harga sekitar 10 persen mengikuti kurs dolar AS. Tapi sebaliknya, konsumen tidak ada karena kebanyakan juga sedang kesulitan keuangan. “Menurut saya ini lebih parah dibanding krisis ekonomi 1998. Pemerintah harus bekerja keras menstabilkan rupiah di tengah serbuan mata uang asing,” harapnya.

Budi Chandra, salah satu distributor dan importir menambahkan pada transaksi pembelian di China, Jepang, maupun negara di Eropa selama ini menggunakan patokan dolar AS sebesar Rp 12.000. “Tapi sejak beberapa bulan terakhir nilai dolar AS membubung di kisaran Rp 13.000, bahkan kini tembus Rp 14.000. Mau tak mau harga belinya pada naik,” ungkap Chandra. Dalam kondisi seperti ini sejumlah importir terpaksa menahan diri tidak mengimpor barang.

“Biasanya kami mengimpor AC, kulkas, mesin cuci, komputer, CCTV, dan lainnya tiap bulan sekali. Tapi ini sudah dua bulan tidak mengimpor barang, masih menghabiskan stok di gudang distributor. Tapi lama-lama, habis juga,” papar Chandra sambil menambahkan banyak pedagang stress. “Untuk mendongkrak penjualan, mereka terpaksa menurunkan harga. Ini aneh, tapi nyata. Kalau mereka nanti kehabisan stok dan harus mendatangkan stok baru tentu harganya sudah lebih mahal dari sekarang,” tambahnya. (Joko)

Sumber : http://poskotanews.com/2015/08/22/do...odok-kelenger/

Bukan urusan saya
0
18.1K
241
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.