Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

neoliberal.imfAvatar border
TS
neoliberal.imf
[KEMISKINAN MEROKET] Tak Rasakan Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Warga Miskin MEROKET!


Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan menyebut adanya peningkatan jumlah warga miskin di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Pada 2012 lalu, jumlah warga miskin terdata sebanyak 1,33 persen dari total 1.443.403 Kepala Keluarga.

Jumlah tersebut kemudian meningkat di 2013 mencapai 1,75 persen. Meski pada tahun 2010 hingga 2011 telah mengalami penurunan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan, Faizin mengatakan pihaknya masih mendata untuk tahun 2014. Tetapi dengan kondisi ekonomi saat ini serta belanja daerah untuk pembangunan masih rendah, sangat kecil kemungkinan berkurangnya angka kemiskinan di Tangsel.

Menurut Faizin, penyebab meningkatnya jumlah warga miskin di Tangerang Selatan karena produk dari pertumbuhan ekonomi yang ada tak dapat dirasakan masyarakat.

Misalnya saja pertumbuhan pembangunan perumahan yang menggeliat di Tangsel. Sebagian besar pemilik modal dari luar Tangsel sehingga warga hanya jadi pekerja dan pendapatan tak sebanding dengan kebutuhan barang pokok saat ini.

"Semestinya, bisa ditingkatkan melalui ekonomi kerakyatan seperti UKM. Itu pun tak sekedar memberi modal tapi harus membantu promosi sebab perdagangan di Tangsel begitu tinggi," ujarnya seperti dilansir Antara, Jumat (21/8).

Sementara itu, posisi Pemkot Tangsel disebut hanya sebagai penerima saja dan warga sebagai pekerja. Setelah pembangunan yang di modali orang luar Tangsel selesai, maka warga kembali mengalami masalah ekonomi.

"Ini yang harus diantisipasi pemda dengan program kerakyatan," katanya.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan bertambahnya warga miskin karena beberapa faktor di antaranya kenaikan harga BBM.

Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat mengalami penurunan. Maka itu, masyarakat yang sebelumnya masuk dalam kategori warga hampir miskin menjadi warga miskin sebab harga komoditi mengalami kenaikan.

Meski laju pertumbuhan di Kota Tangerang Selatan tergolong tinggi yakni 8,7 persen bahkan di tingkat nasional, namun masalah ekonomi menyebabkan inflasi yang membuat daya beli juga turun. "Faktor ekonomi mulai dari kenaikan BBM dan harga kebutuhan pokok, membuat warga miskin di Tangerang Selatan bertambah," kata Benyamin.

Untuk mengatasinya, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 30 miliar lebih untuk peningkatan ekonomi di masyarakat.

Intervensi tersebut dilakukan dengan beberapa program di beberapa dinas seperti halnya bedah rumah di Dinas Tata Kota, Bedah warung di Dinas Koperasi hingga pelatihan melalui Disnaker.

"Kita banyak keluarkan anggaran untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat mengatasi warga miskin di Tangerang Selatan," ujarnya.

http://www.merdeka.com/uang/tak-rasa...bertambah.html

MANTAP bray hampir semuanya MEROKETT! emoticon-Recommended Seller





0
4.3K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.