Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

karir.comAvatar border
TS
karir.com
Memahami Leadership untuk Mengembangkan Karir yang Lebih Baik – Part 1.
Memahami Leadership untuk Mengembangkan Karir yang Lebih Baik – Part 1.

Quote:


Selamat Membaca


Leadershipitu apa sih?
Gaya kepemimpinan? Ketika mendengar kata Leadership, apa yang langsung terlintas di kepala Anda? Sosok Jokowi? Wajah Bos di kantor?

Pentingkah memahami atau mendalami Leadership?
Jika Anda ingin sukses baik itu di karir maupun keluarga, ya tentu penting sekali mengembangkan ilmu leadership dalam diri Anda.
Ya, di keluarga pun penting untuk bisa memahami dan menerapkan leadership yang terbaik.

Sayangnya, banyak mitos yang salah tentang Leadership. Maklum saja, ilmu alias pelajaran leadership bisa dibilang nyaris tidak diajarkan di sekolah. Apa iya ada mata kuliah Leadership? Jaman saya kuliah ada kewiraan, yang (maaf) jauh sekali dari mengajarkan prinsip-prinsip kepemimpinan alias Leadership.


Sebelum membahas lebih jauh tentang leadership, tidak ada salahnya untuk mempelajari beberapa mitos tentang leadership yang salah. Berikut, beberapa mitos yang salah kaprah tersebut :
1. Bahwa seseorang pemimpin itu dilahirkan. Bukan dibentuk.

Memahami Leadership untuk Mengembangkan Karir yang Lebih Baik – Part 1.
gambar diambil dari media.licdn.com

Artinya, mitos ini seperti mengatakan bahwa seorang Jokowi menjadi Presiden itu karena pas dari lahir dulu, dia memang sudah ditakdirkan menjadi Pemimpin. WRONG! Tidak ada orang yang ketika lahir sudah memiliki GEN Pemimpin. Jokowi lahir dari sebuah keluarga sederhana. Ketika kecil, Jokowi sudah merasakan pahitnya menjadi korban gusuran. Jadi, salah besar kalau pemimpin itu dilahirkan. Kasian dong, mereka yang tidak lahir sebagai pemimpin? Seumur hidupnya hanya akan menjadi pengikut? Saya lima bersaudara. Adik saya yang paling kecil memiliki bakat musikal dalam dirinya, terutama untuk instrumen gitar. Saya melihat leadership seperti itu.
Artinya, betul ada beberapa orang yang memiliki bakat memimpin, seperti Adik saya yang memiliki bakat bermain gitar.
Namun, semua orang bisa belajar bermain gitar, bukan? Artinya, ilmu kepemimpinan alias leadership bisa juga dipelajari!


2. Leadership adalah ilmu yang sangat susah dan langka.

Memahami Leadership untuk Mengembangkan Karir yang Lebih Baik – Part 1.
gambar diambiil dari langology.org

SALAH lagi. Bukan susah apalagi langka, yang tepat, Leadership itu jarang diajarkan.
Dengan semakin terjebaknya para orang tua dengan pekerjaaan mereka, anak-anak sekarang pun jarang mendapatkan contoh apalagi arahan tentang kepemimpinan yang baik dari dalam keluarga. Padahal lingkungan keluarga adalah sarana yang paling tepat untuk memperkenalkan prinsip dasar kepemimpinan.


3. Bahwa Pemimpin itu hanya ada di pucuk pimpinan sebuah organisasi.

Memahami Leadership untuk Mengembangkan Karir yang Lebih Baik – Part 1.
gambar diambil dari keepingkidsfirst.files.wordpress.com

Artinya, cuman boss-boss saja yang bisa jadi pemimpin. SALAH. Menjadi pemimpin itu bukan menjadi Boss.
Leadership adalah kemampuan menggerakkan dan memotivasi karyawan, bukan posisi ataupun titel.
Mau titelnya DIREKTUR tapi gak ada yang menjalankan arahannya, apakah dia menjadi Pemimpin?
ya, dia hanya seorang Direktur, namun bukan PEMIMPIN.


4. Bahwa semua pemimpin pasti memiliki kharisma yang tinggi.

Memahami Leadership untuk Mengembangkan Karir yang Lebih Baik – Part 1.
gambar diambil dari blog.deiricmccann.com

SALAH. Apa iya seorang Jokowi itu berkharisma? Definisi kharisma itu apa sih?
Apakah seseorang yang memancarkan cahaya dari kepalanya? Serem amat? Alien dung? Jadi, kharisma itu apa?
oke, kalau menurut saya definisi kharisma itu adalah kemampuan seseorang untuk dapat bersosialisasi dengan baik dan santun kepada orang disekitar sehingga cepat mendapatkan recognition dan dihormati.
Jadi, kalau berdasarkan definisi saya yang agak ‘maksa’ itu, maka kharisma Anda akan mampu membuat Anda dikenal dan membuka pintu kesempatan.
Namun, modal kharisma aja gak cukup, kredibilitas adalah nilai yang akan membuat Anda menjadi pemimpin sejati.
Sederhananya, kharisma akan membuka pintu, namun kredibilitas yang akan membuat Anda tetap disegani.


5. Bahwa untuk bisa memimpin,
kita harus melakukan manipulasi alias ilmu tepu tepu.

Memahami Leadership untuk Mengembangkan Karir yang Lebih Baik – Part 1.
gambar diambil dari skepticalob.com

Aduh, yang ini salah banget. Ini pandangan sesat seorang pemimpin yang salah.
Manipulasi itu contohnya janji-janji palsu. “Kamu akan saya naikkan jadi manager kalau sales naik 200%.” Setelah naik jadi 200%, “Begini ya... ternyata saya ada arahan dari direksi, kamu ini masih belum pantas jadi manager.”
Wah, gampar aja boss kayak gini. hahahaha... Bentar, saya dulu pernah gak ya kayak gini? *mikir...
Kebalikannya manipulasi adalah motivasi. Motivasi adalah nilai yang mampu dan PASTI akan menggerakkan kepentingan semua pihak. Seorang pemimpin yang baik akan memilih motivasi daripada manipulasi.


Jadi, itulah 5 mitos yang sangat salah dari pemahaman Leadership.
Belajar leadership jelas akan membantu Anda dalam dunia karir. Saya jamin itu.
Sayangnya, satu artikel di kaskus ini tidak akan cukup untuk menjabarkan pemahaman Leadership yang baik.
Banyak sekali teori Leadership yang ada di dunia, dan saya sendiri memilih ajaran John C. Maxwell sebagai panduan Leadership saya. Yang lain juga bagus, namun saya merasa untuk Indonesia dan tatanan sosial orang Indonesia, ajaran Leadership John C. Maxwell sebagai yang paling pas.


Apa yang dikatakan John C. Maxwell dalam ajaran tentang Leadershipnya?
Well, seperti yang saya bilang di atas, satu artikel di kaskus tidak akan cukup untuk menulis ide atau pemahaman leadership.
Salah satu buku Maxwell tentang leadership berjudul,
The 21 Irrefutable Laws of Leadership.
Spoiler for click me:

Waduh, ada 21 pokok bahasan. Mana cukup? Saya coba share beberapa laws of leadership yang menurut saya pas untuk dunia karir di Indonesia.
Dalam kesempatan yang terpisah, tentunya saya akan senang jika bisa berbagi seluruh laws yang ada dalam buku Leadership Maxwell ini.


The Law of Influence :Menilai seorang pemimpin sejati adalah dari kemampuannya dalam menggerakkan dan mempengaruhi orang lain. Tidak lebih, tidak kurang.

Jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, maaf Anda tidak akan bisa memimpin orang lain.
Kepemimpinan sejati tidak bisa ditunjuk ataupun ditugaskan. Sekali lagi, seorang Direktur bisa ditunjuk.
Sayangnya, seorang pemimpin harus mampu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan teamnya.
Kepemimpinan itu harus diperjuangkan, bukan sesuatu yang jatuh dari langit.
Titel mentereng seperti Direktur, General Manager, Vice President yang Anda miliki hanya bisa membeli waktu. Waktu? Iya, waktu sesaat untuk para pengikut sedikit mendengarkan Anda, karena Anda adalah atasan mereka.
Namun, jika Anda tidak memiliki kemampuan leadership yang baik, dalam waktu singkat Anda akan menjadi Atasan tanpa anak buah yang mengikuti.
Bagaimana cara menggerakkan team Anda? Seperti di atas, dengan motivasi bukan dengan manipulasi.
Saya punya feeling, artikel ini bakal panjang. Saya buat menjadi 2 bagian deh ya.
emoticon-Wink

The Law of Process : Kepemimpinan Itu dibentuk setiap hari, bukan dibentuk dalam satu hari.

Menjadi seorang pemimpin ibaratnya melakukan investasi di pasar saham.
Kalau Anda tipe yang berharap bisa kaya dalam sehari, maka tampaknya Anda akan gagal dalam pemahaman leadership.
Seperti ketika Anda mengambil kuliah S1 atau D3.
Mana ada yang bisa selesai dalam satu hari?
Ketika Anda graduasi dan menerima ijazah Anda dari sang Dekan, itu adalah recognition dari kerja keras Anda selama 3-4 tahun.
*ehem ada beberapa dari Anda yang lebih dari 5 tahun.
Gak papa, yang penting sudah lulus.
Sebagai seorang yang pemimpin yang baik, Anda harus percaya The Law of process. Tidak ada yang instan.
Semua harus dipelajari. Dalam sebuah studi terhadap 90 top leaders, kemampuan untuk mengembangkan dan meningkatkan talenta berorganisasi dan memimpin menjadi garis pemisah yang jelas antara pemimpin dan pengikut.
Seorang pemimpin sejati akan terus belajar seumur hidup.
Ketika mantan Presiden Teddy Roosevelt meninggal, mereka menemukan buku pengetahuan di samping tempat tidurnya. Sampai akhir hayatnya, Teddy Roosevelt masih terus belajar.


Nah, sebelum lanjut ke part 2. Silakan dikomen dulu...



Dino Martin
CEO karir.com
0
3.7K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lowongan Kerja
Lowongan KerjaKASKUS Official
159.3KThread12.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.