Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mat_indonAvatar border
TS
mat_indon
Magetan Mata Bocah Ini Nyaris Meletus, ‘Diusir’ RSUD Karena Tak Punya Rp 70 Juta
Magetan
Mata Bocah Ini Nyaris Meletus, ‘Diusir’ RSUP Karena Tak Punya Rp 70 Juta
Rabu, 19 Agustus 2015 18:12
Spoiler for Adik Erik Edy Pamungkas:


Erik Edy Pamungkas (2) anak warga Dusun Biting, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan ini mata kanannya setiap hari tambah membesar, sedang orangtuanya yang buruh serabutan kesulitan mencarikan biaya berobat.

SURYAMALANG.COM, MAGETAN – Kesulitan berobat menjadi teror bagi warga Indonesia. Erik Edy Pamungkas (2), anak pasangan Rudianto dan Ponirah ini, mata kanannya bengkak besar. Warga Dusun Biting, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan ini terkendala biaya dalam mengobati Erik.

Membengkaknya mata kanan Erik terjadi setelah tiga pekan mengalami sakit. Mata Erik sebelumnya sudah pernah dibawa ke RSUP dr Soetomo, namun di Rumah Sakit Pemerintah Provinsi ini, pasangan ini diminta menyediakan biaya sebesar Rp 70 juta. Karuan saja keluarga buruh serabutan ini seketika minta pulang paksa.

"Untuk bisa ke rumah sakit dr Soetomo saja sudah berat, apalagi harus membayar Rp 70 juta. Biaya itu belum biaya scan sebesar Rp 2 juta - Rp 3 juta," jelas Ny Ponirah kepada Surya, sambil menggendong Erik Edy Pamungkas yang terus meronta kesakitan di ruang pendaftaran RSUD dr Sayidiman, Rabu (19/8/2015).

Ditolak RSUP dr Soetomo karena tidak punya biaya, pasangan Rudianto dan Ponirah ini tidak putus asa, mereka mencoba pengobatan alternatif di Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang hanya berjarak kurang lebih 25 kilometer dari desanya Biting.

"Dibawa ke Slogohimo ini, mata kanan Erik tidak menunjukan perkembangan kesembuhan, justru semakin besar. Karena takut tidak ketulungan, Erik saya bawa pulang paksa lagi,"kata Ny Ponirah, sambil mengusap kedua matanya.

Karena tidak tega melihat Erik Edy Pamungkas mengerang kesakitan setiap harinya, atas saran perangkat Desa Gonggang, Rudianto dan Ponirah memberanikan diri membawa buah hatinya ini ke RSUD dr Sayidiman, Magetan.

"Penyakit mata Erik ini awalnya hanya mentil seperti timbil (Jawa) kemudian matanya sipit dan tahu tahu membesar ini hanya dalam tiga minggu, sekitar hari puasa akhir itu masih mentil, pulang dari Surabaya sudah besar, kemudian seperti ini baru dua hari lalu,"kata Ponirah.

Direktur RSUD dr Sayidiman Kabupaten Magetan, dr Yunus Mahatma Andre SpPD, akan membantu pasien miskin warga Kabupaten Magetan ini sampai sembuh.

"Yang pertama kami lakukan, membantu mengurus BPJS agar segera keluar. Selama menunggu berlakunya BPJS, biaya akan ditanggung rumah sakit (RSUD dr Sayidiman), gratis," kata Mahatma kepada Surya, Rabu (19/8).

Dikatakan Mahatma, penyakit Tumor Orbita yang disebabkan virus ini biasanya menyerang manusia lanjut usia, karena menurunnya kekebalan tubuh, jarang menyerang anak anak dengan kekebalan tubuh yang baik.

"Nanti akan kita konsultasikan dengan dokter mata kita, kalau masih mampu, kita tangani disini. Kalau tidak akan kita rujuk ke rumah sakit lain khusus mata. Kemukinan besar yang dekat dari Magetan, rumah sakit mata Solo. Nanti kita akan scan dulu kondisi mata pasien, sebelum penanganan lebih lanjut," jelas Mahatma Andre.

Mahatma Andre mengatakan meski nantinya dirujuk ke rumah sakit luar daerah, RSUD dr Sayidiman tetap akan memantau perkembangannya hingga Erik Edy Pamungkas sembuh.

----
Semoga adik Erik segera ditangani dan semoga cepat sembuh.
Allah yang akan membalas kebaikan hati Pak Mahatma.
Diubah oleh mat_indon 21-08-2015 15:13
0
3.8K
29
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.