Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kaskusiandehloAvatar border
TS
kaskusiandehlo
Surat Terbuka untuk Kepala Korps Lalu Lintas POLRI
Kepada Yth
Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas Polri)
Di Tempat,



Bersama dengan surat ini, saya ingin menyampaikan keprihatinan saya yang sangat mendalam terkait dengan kondisi lalu lintas di Indonesia, khususnya di Jakarta, tempat saya hidup dan mencari nafkah. Jalanan macet dimana-mana, etika berkendara yang sangat buruk, pelanggaran lalu lintas dimana-mana, sudah menjadi pemandangan yang sangat lumrah kita saksikan di jalanan kota Jakarta. Saya mungkin hanya satu dari banyak orang yang sudah bosan dan muak dengan kondisi seperti ini.

Terkadang saya merasa berkendara di Jakarta seperti mempertaruhkan nyawa Pak. Sewaktu-waktu kita bisa menjadi korban para pengemudi yang tidak patuh dan membahayakan nyawa kami. Sewaktu-waktu kami melintasi perempatan saat lampu lalu lintas menyala hijau, masih ada kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi dari samping kami.

Jika Bapak jarang melihat kondisi ini di lapangan, mari sedikit saya ceritakan kondisi di jalanan yang sering saya lihat. Pengendara mobil dan motor yang suka melanggar lampur merah, sudah jadi pemandangan umum. Pengendara yang suka menyerobot antrian juga seperti itu. Mobil di jalan tol, atau bahkan bus yang memakai bahu jalan tol dan membahayakan pengguna jalan lainnya juga sudah biasa kami lihat, Pak.

Spoiler for :


Pemotor yang tidak menggunakan helm, atau pemotor di bawah umur, sudah sangat biasa kami lihat. Pemotor melawan arah atau naik trotoar atau bahkan jembatan penyebarangan, yang kalau ditegur kadang lebih galak menjawab. Apa mau dikata Pak, kami masyarakat sipil memang hanya bisa menegur, tanpa bisa menindak.

Spoiler for :


Di berbagai Negara, sudah ada pergerakan masyarakat sipil yang digerakkan sekelompok orang-orang yang sudah muak dengan pelanggaran lalu lintas, dan mereka melakukan penindakan dengan cara mereka sendiri. Sebut saja “Stop a Douchebag Movement” yang dilakukan di Rusia. Di Indonesia sendiri juga sudah ada tindakan-tindakan seperti itu, mungkin Bapak bisa mengeceknya di Youtube. Salah satu contoh yang terkenal adalah Ichiro si Pengadil Jalanan.

Spoiler for :


Saya rasa, lahirnya gerakan-gerakan seperti itu bukan tanpa alasan : pelanggaran yang sudah keterlaluan dan cenderung dibiarkan tanpa penindakan yang serius.

Berdasarkan pengamatan saya sehari-hari, Polantas lebih banyak memberlakukan sistem pengawasan Wait and See untuk menindak para pelanggar lalu lintas. Mereka menunggu di perempatan selagi membantu mengatur lalu lintas, kemudian memberhentikan pengendara yang mereka anggap melakukan pelanggaran. Atau melakukan razia seperti Operasi Patuh Jaya, dan lain-lain.

Spoiler for :


Mohon maaf Pak, menurut saya cara-cara seperti ini sudah tidak efektif untuk menindak para pelanggar. Para pelanggar sudah tahu perempatan mana saja yang dijaga polisi, sehingga bisa dihindari. Para pelanggar pun sudah sangat aware terhadap jadwal-jadwal razia yang dilakukan oleh Polisi, sehingga sangat mudah dihindari. Di negara-negara maju, mungkin sudah menerapkan sistem tilang elektronik menggunakan CCTV, dan otomatis terekam dan dapat dijadikan bukti pelanggaran dan bisa segera ditindak.

Tapi Indonesia? Saya rasa menunggu sistem seperti ini diterapkan masih sangat lama. Lagipula, negara-negara maju tersebut juga kesadaran berlalu lintas masyarakatnya sudah cukup tinggi. Jika di Indonesia, mungkin Bapak akan kewalahan sendiri mengumpulkan rekaman pelanggaran karena terlalu banyak yang melanggar.

Untuk solusi jangka pendek, saya pikir, sudah saatnya para Polantas, lebih banyak melakukan aksi “jemput bola” untuk menindak para pelanggar. Mungkin saya hanyalah satu dari sedikit orang yang merindukan adanya polisi-polisi yang rutin berpatroli di jalan raya, entah dengan mobil atau motor. Memberhentikan mobil atau motor yang tidak patuh aturan. Memberhentikan kendaraan secara random untuk mencari kendaraan yang suratnya tidak lengkap.

Spoiler for :


Saya pribadi percaya, sistem seperti ini akan memiliki multi manfaat : pengguna jalan lebih patuh karena lebih merasa “diawasi” dan sewaktu-waktu bisa ditindak jika melanggar, populasi pengendara pribadi berkurang karena pengendara tanpa SIM tidak berani berkeliaran, pengguna transportasi umum menjadi lebih banyak, jalanan menjadi lebih aman, dan banyak hal lainnya yang saya rasa bisa diwujudkan dengan banyaknya patroli polisi di jalanan.

Dengan syarat, tidak ada yang "uang damai" diantara kita.

Demikian saya sedikit cerita dan saran dari saya, mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan.

Salam,
Warga Masyarakat yang Prihatin.

Polling
Poll ini sudah ditutup. - 14 suara
Setuju lebih banyak patroli polisi untuk mendisiplinkan pengendara bermotor?
Setuju banget!
86%
Nggak penting! Takut ketangkep!
14%
0
4.8K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.