MEDAN - ‎Ahok (50), ahli waris pemilik tanah tambak di Dusun Pasir Putih, Desa Pematang Nibung, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, melaporkan Kepala Desa Pematang Nibung, Syahrial, ke Mapolres Batubara.

Syahrial dilaporkan ke polisi bersama kakaknya Jasra'i karena diduga secara bersama-sama menerobos lahan seluas 4 hektare (ha) milik Tajudin (80), ayah dari Ahok.

Ahok mengetahui tanah milik keluarganya diserobot saat hendak membersihkannya untuk kembali digunakan setelah lama ditinggal. Namun ketika ia datang, tanah sudah diklaim oleh Jasra'i sebagai miliknya. Ternyata Syahrial sebagai kepala desa telah menerbitkan surat baru atas tanah milik keluarga Ahok. Tanah itu kemudian diserahkan kepada kakaknya Jasra'i.

"Kejadian itu sudah agak lama. Waktu itu suratnya hilang, tapi Pak Ahok tidak melaporkan kasus itu. Beberapa hari lalu kita dapat informasi dari petugas kecamatan kalau tanah itu sudah memiliki surat baru, dan camat mengaku tidak pernah menerbitkan surat baru karena dia tahu tanah itu milik keluarga Pak Ahok. Kepala desa dan kakaknya yang menguasai tanah itu akhirnya kami laporkan," kata penasihat hukum Ahok, Zulfiansyah, Jumat (21/8/2015).

Kanit Tipiter Satreskrim Polres Batubara ‎Aiptu Boby Hendra saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. "Iya laporannya sudah kita terima dan masih kami selidiki,” ujarnya.

Sementara Kades Pematang Nibung Syahrial mengakui telah menerbitkan surat baru atas tanah yang diklaim Ahok. Ia beralasan menerbitkan surat baru itu karena tanah tersebut lama tak bertuan.

"Ya kalau sekarang ada yang mengklaim tanah itu, dan dia punya bukti-buktinya, saya terbitkan surat baru. Enggak ada masalah kok soal itu," katanya.

(fds)