Quote:
Metrotvnews.com, Jakarta: Baru seumur jagung di Kabinet Kerja, Menko Maritim Rizal Ramli telah membuat kesal Menteri BUMN Rini Soemarno dengan komentar Rizal terkait pembelian pesawat oleh maskapai BUMN PT Garuda Indonesia Tbk.
Tanpa mengurangi rasa hormatnya pada Rizal, Rini mengatakan dirinya tidak bersikap 'nyolot' dengan Rizal. Namun, Ia menegaskan bahwa Kementerian BUMN bukan di bawah wewenang dari Kemenko Maritim, dan Rizal salah kaprah soal Garuda.
"Saya tidak nyolot, tapi BUMN bukan di bawah (koordinasi) Menko Maritim. BUMN di bawah Menko Perekonomian," tegas Rini menjelaskan pertanyaan Ketua Komisi VI DPR terkait perseturuannya dengan Rizal, Saat rapat kerja dengan Komisi VI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (20/8/2015) malam.
Rini lantas menjelaskan, pada saat MoU di Paris, dirinya tidak hadir dalam acara tersebut. Itu murni program dari Garuda Indonesia sebagai good governance. Lagi pula itu hanyalah letter of intent antara Garuda dengan pihak Boeing. Menurutnya, tidak ada komitmen apapun, bahkan letter of intent tersebut bisa dibatalkan.
"Ini hanya sebagai kemungkinan melakukan list atau order, jadi belum ada komitmen," ujar Rini.
Permasalahannya, mengapa Garuda melakukan letter of intent? Rini menjelaskan ada 33 wide body pesawat Garuda di mana 23 wide body bakal habis masa "berlakunya" dalam 5-10 tahun ke depan, sehingga Garuda harus memikirkan pengganti ke depannya. Dan yang terpenting, untuk order pesawat itu harus memakan waktu panjang 3-5 tahun.
"Harus ada wait list. Kita order Airbus dan Boeing terakhir di 2007. Ini perlu dimengerti, posisinya seperti itu. Ini baru letter of intent, masih pembicaraan. Garuda memang bilang tentang hal tersebut, mereka berharap mereka dapat order. Saya hanya katakan, Airbus udah buat order dengan dirgantara tentang komponen. Kalau bisa tolong naikkan ordernya. Dengan harapan mereka mencatat kita kalau ada order untuk wait list," jelas mantan Menperindag di era Presiden Megawati ini.
Lebih lanjut Rini menambahkan, dengan adanya hal tersebut diharakan nantinya dapat sertifikasi. Kalau Garuda sudah wait list, kemungkinan akan mudah nantinya untuk order pesawat.
Sebelumnya, Menko Maritim Rizal Ramli mengusulkan pada Presiden Jokowi agar mencegah Garuda untuk membeli pesawat baru Airbus tipe A350 sebanyak 30 pesawat. Pasalnya Garuda harus meminjam USD44,5 miliar dari China Aviation Bank untuk membeli pesawat. Rizal tidak ingin pesawat yang digunakan untuk penerbangan internasional tersebut kosong penumpang karena sedikit peminatnya, sehingga dia khawatir maskapai pelat merah tersebut bukan mendapat untung malah akan merugi.
"Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi. Karena sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjam USD44,5 miliar dengan Tiongkok untuk beli Airbus 350 sebanyak 30 biji, itu hanya cocok untuk rute Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," tutur Rizal.
AHL
SUMBER
sangat disayangkan reshuffle kabinet malah mengakibatkan ribut perang opini antar menteri. Seharusnya sebagai menko kemaritiman juga harus menimbang mana yang layak dikritis daripada memalukan diri sendiri