bonta87Avatar border
TS
bonta87
Gama Si Pemerkosa Mahasiswi Tak Tahan Lagi, Kini Ganti Disiksa Di Dalam Sel
Pengacara Gama Mulya, Gunadi Handoko akan mengajukan pengangguhan penahanan atas Gama. Keinginan ini diajukan lantaran kondisi Gama yang selalu tertekan dalam penjara.

“Kami meminta atensi pada polisi karena selama ditahan, klien kami mengalami kekerasan,” kata Gunadi pada Surya, Rabu (19/8/2015) siang.

Permintaan tersebut, lanjut Gunadi, disampaikan saat ia meminta polisi memeriksa kembali Gama Mulya mengingat berkas acara pemeriksaan, serta reka ulang tak sesuai.

Permintaan itu disampaikan secara resmi pada Rabu Siang.

Gunadi menambahkan keputusan penangguhan penahanan belum disampaikan saat ini.

“Kami masih memikirkan keputusan (penangguhan penahanan, red) ini, tapi apakah bisa atau tidak itu semua tergantung penyidik,” lanjutnya.

Jadi Budak Seks

Di sisi lain, Suci Anin Nastiti (20), pelaku asusila di Polresta Malang sudah menunjuk pengacara baru. Dia adalah Dian Aminudin. Ada tiga pengacara yang mendampingi Anin saat ini.

Hal tersebut terungkap setelah SURYA bertemu Pramono Teguh (Paman Suci Anin), bersama pengacara Anin yang baru, Dian Aminudin di Polresta Malang, Rabu (19/8/2015) siang.

Saat itu pula, mereka bercerita tentang kehidupan pribadi, dan kisah asmara Anin, yang selama ini tinggal bersama kakek, dan nenek di Kota Batu.

“Keluarga tahu hubungan ini, tapi sejauh mana kami tidak tahu, sebab Gama jarang bermain ke rumah, dan Anin juga jarang cerita,” kata Pramono.

Kisah yang paling ia ingat tentang sosok Gama adalah kedatangan pria yang beralamat di Perum Asrikaton Indah, Kabupaten Malang ke rumah Anin, lalu menuduh ponakannya mencuri memory card.

Menurut Pramono, tuduhan itu disampaikan Gama dihadapan Kakek dan Nenek Anin. “Kebenarannya, kami dapat dengan klarifikasi dan memang benar (Jika Anin memang mengambil, red),” lanjutnya.

Meski demikian, saat itu tak banyak yang tahu apa maksud dibalik tindakan Anin itu. Mereka baru baru tahu setelah peristiwa yang menjebloskan Anin ke penjara.

Upaya itu ternyata dilakukan untuk menghapus foto-foto tanpa busana Anin dalam ponsel Gama.

Begitu juga dengan sejumlah pengakuan mengejutkan Anin, seperti tato di tubuhnya, perlakuan kasar, foto tanpa busana, hubungan seks antaran Anin dan Gama, atau alasan mengapa Anin jarang pulang ke rumah.

Keluarganya baru tahu setelah Anin dijebloskan ke penjara, serta kisah ini terangkat ke media.

Menurut Pramono, alasan keluarga membebaskan kehidupan Anin karena gadis ini dikenal cerdas, dan berprestasi oleh keluarga. Kecerdasaan itu antaralain terlihat dari IQ yang mencapai 120 dan Anin pernah masuk kelas akselerasi waktu SMA.

Selama kuliah, lanjut Pramono, Anin juga memiliki nilai akademik diatas rata-rata, dikenal bertanggung jawab, dan mandiri.

“Kami satu keluarga syok mendengar pengakuan itu semua,” kata Pramono.

Kisah-kisah seperti inipula yang membuat mereka akhirnya menggunakan jasa pengacara kembali, yakni menggunakan jasa Dian Aminudin, dan dua temannya.


“Saya memilih beliau karena masih ada ikatan keluarga, jadi kami semakin nyaman,” tambahnya.

Dian menambahkan bekas suntikan Gama pada Anin masih membekas sampai sekrang. “Diameternya sekitar setengah centimeter,” jelas Dian.

Dian menjelaskan peristiwa pembiusan Anin berlangsung sebelum menculik WW (20). Saat itu Anin dibius sebanyak dua kali. Pertama di tangan, lalu yang kedua dengan meletakkan sapu tangan yang dibius pada hidung Anin.

Setelah dirasa berhasil, Anin dan Gama lantas menjalankan aksi mereka menculik WW.

“Permintaan untuk mencarikan gadis perawan sudah disampaikan sejak akhir tahun kemarin,” katanya.

Tapi, Anin tak pernah menuruti dengan berbagai macam alasan. Permintaan itu baru dituruti setelah Anin mengalami haid, dan tak bisa melayani Gama, serta ada ancaman menyebar foto tanpa busana Anin.

“Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperllukan untuk mengawal klien kami,” tambah Dian. Ia juga membuka kesempatan pada sejumlah relawan, dan organisasi perempuan untuk mengawal kasus ini bersama.
Sementara, simpati pada Anin terus berdatangan. Terbaru adalah Anggota DPRD Kota Malang dari gabungan Komisi A dan Komisi D menemui salah satu pelaku, Anin. Kunjungan ini untuk memberikan dukungan moral padanya.

"Kami datang supaya dia (Anin) tegar menghadapi semua ini, dan mengatakan apa adanya," ujar Sulik Letyowati kepada para wartawan.

Sulik didampingi dua anggota DPRD Kota Malang, Wiwik Hendri Astuti dan Erny Farida ‎berharap agar kasus ini berjalan sesuai hukum yang ada dan pelakunya mendapat perlakuan hukum yang setimpal dengan yang dilakukannya.

Sulik menambahkan tujuan kehadirannya ini selain bentuk support juga bentuk pengawasan, pemantauan terhadap perkembangan kasus ini.

"Supaya berjalan sesuai dengan aturan hukum yang ada di Indonesia," ujarnya.

Kedepan, Sulik menginformasikan untuk mengantisipasi kasus serupa supaya tidak terulang DPRD Kota Malang akan segera menelurkan Peraturan daerah terkait perlindungan perempuan dan anak.

http://suryamalang.tribunnews.com/20...a-di-dalam-sel

yang ada foto tanpa busananya share dong

Diubah oleh bonta87 20-08-2015 09:42
0
25.1K
139
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.