Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 29 poin akibat tekanan jual investor asing. Koreksi tajam di pasar saham China memberi sentimen negatif.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 8,283 poin (0,18%) ke level 4.502,195 terkena tekanan jual. Indeks nyaris turun lagi dari level 4.500 gara-gara aksi jual investor asing.

Indeks sempat rebound sebentar hingga ke level 4.529,251 sebelum akhirnya jatuh lagi. Tekanan jual asing terasa makin kuat hingga siang ini

Pada penutupan perdagangan Sesi I, Rabu (19/8/2015), IHSG melemah 29,667 poin (0,66%) ke level 4.480,811. Indeks LQ45 turun 6,511 poin (0,85%) ke level 755,074.

Tak ada lagi investor yang berani berburu saham. Banyak yang akhirnya melepas saham demi mengamankan portofolionya.

Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 102.267 kali dengan volume 2,261 miliar lembar saham senilai Rp 1,863 triliun. Sebanyak 85 saham naik, 146 turun, dan 82 saham stagnan.

Bursa-bursa regional kompak melemah hingga siang hari ini. Koreksi tajam di pasar saham China memberi sentimen negatif.

Kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:

• Indeks Nikkei 225 anjlok 270,19 poin (1,31%) ke level 20.284,28.
  
• Indeks Hang Seng turun 242,21 poin (1,03%) ke level 23.232,76.
  
• Indeks Komposit Shanghai terjun 116,76 poin (3,12%) ke level 3.631,40.
  
• Indeks Straits Times menipis 2,38 poin (0,08%) ke level 3.047,27.
  

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Mitra Keluarga (MIKA) naik Rp 1.250 ke Rp 27.750, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 ke Rp 47.450, Metropolitan Kentjana (MKPI) naik Rp 200 ke Rp 17.000, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 150 ke Rp 18.325.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.250 ke Rp 78.750, Unilever (UNVR) turun Rp 775 ke Rp 25.850, Matahari (LPPF) turun Rp 650 ke Rp 16.650, dan BCA (BBCA) turun Rp 325 ke Rp 12.640.


Sumber


Semoga IHSG jatuh terus sampe level 2000an