Dari waktu ke waktu, perkembangan robot semakin canggih. Bahkan, beberapa di antaranya dirancang untuk dapat menirukan sifat ilmiah manusia, seperti melahirkan.

Seperti diberitakan Cnet, Rabu 19 Agustus 2015, para peneliti di University of Cambridge telah merancang sebuah robot yang dapat melahirkan. Kemudian, mereka menguji, lalu ditingkatkan hasil perkembangan robot tersebut.

Maksud dari melahirkan itu bukan direkayasa untuk memiliki rahim seperti layaknya wanita, namun robot hanya berperan sebagai 'ibu'. Robot dimungkinkan untuk dapat merancang, membangun, menguji, dan memperbaiki robot bayi. Tujuannya untuk menciptakan robot-robot generasi selanjutnya.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Fumiya Iida ini menjelaskan bahwa ibu robot akan disematkan sebuah program yang dapat merancang robot anak. Pembuatan robot 'melahirkan' ini berdasarkan penerapan dari seleksi alam, seperti reproduksi, penilaian, dan sebagainya.

"Itu menjadi dasarnya, apakah robot ini dapat melakukan dan benar-benar bisa melanjutkan spesiesnya," ujar dia.

Pada setiap melahirkan, ibu robot akan menguji anak-anaknya itu dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan, kemudian memperbaiki bila ada generasi robot yang masih mempunyai kekurangan. Hal ini diharapkan, ibu robot dapat menciptakan generasi robot selanjutnya yang lebih sempurna.
Disebutkan, pada generasi berikutnya diharapkan akan tercipta sebuah robot yang mampu melakukan tugas-tugas dua kali lipat lebih cepat dari robot generasi pertama.

Iida menuturkan, cara kerja ibu robot ini melahirkan robot anaknya. Dijelaskan, setiap robot anak memiliki genomr unik. Terbuat dari 1-5 gen yang berisi semua informasi tentang bentuk, konfigurasi, konstruksi dan perintah.

Kemudian, Ibu robot akan menguji anak-anak dengan melihat seberapa jauh mereka melakukan perjalanan dari titik awal dalam waktu tertentu. Anak-anak yang paling sukses adalah yang tersisa dari mereka, sedangkan yang lambat akan bermutasi menggunakan sifat-sifat dari robot sukses.

Meskipun para peneliti melihat kelahiran setiap generasi menemukan robot yang berbeda-beda kecepatannya, namun pada akhirnya akan ditemukan robot yang dua kali lebih cepat dari robot generasi pertama.

Selain itu, ibu robot ini tidak hanya memproduksi anaknya, Mmelainkan memperkenalkan bagaimana cara berjalan, seperti layaknya manusia berjalan.

"Salah satu pertanyaan besar dalam biologi adalah bagaimana kecerdasan terjadi. Kami menggunakan robot untuk menjelajahi misteri ini. Kami pikir, robot bisa melakukan tugas yang berulang dan mereka biasanya dirancang untuk diproduksi massal. Bukannya kustomisasi massal, tetapi kami ingin melihat robot yang mampu berinovasi dan kreatif," papar Iida.

Hasil dari penelitian robot melahirkan itu telah dipublikasi dalam jurnal PLoS One pada 19 Juni 2015 lalu.

sumber