Belakangan ini ane lagi rajin-rajinnya ngoleksi mainan, khususnya model kit Gundam gan. Waktu masih kecil dulu ane belom mampu beli gan, maklum ortu ane waktu itu lagi naik turun keuangannya. Tapi pas udah kerja sekarang, ane jadi bisa cicil-cicil koleksi deh
Bicara soal koleksi, beberapa waktu lalu ane nulis di salah satu majalah ngomongin tentang kolektor mainan. Dari situ ane dapet cerita banyak dari mereka tentang gimana mereka mengoleksi mainan yang mereka suka dan impikan sejak kecil. Tapi salah satu di antara mereka sekarang malah memanfaatkan hobi ngoleksinya jadi duit. Habis ngobrol dan ketemu mereka, kepikiran aja buat dijadiin tulisan. Menurut ane pribadi sih, cerita mereka cukup inspiratif. Apalagi kan childhood never dies gan dan boys will be boys, jadi habis ketemu mereka jadi kayak kembali ke masa lalu.
Simak deh gan, cerita mereka di sini...
Spoiler for Para Pelakunya:
Ini Si Yudha gan
kalau yang ini namanya agan Teguh Raditya gan, yang punya lapak Gundam Legacy HQ
Spoiler for Awal Mula Ngoleksi Mainan:
Sebuah rumah kecil berwarna hijau di pertengahan Jalan Kancil di bilangan Ampera, Jakarta Selatan dari luar kelihatan sederhana. Tapi ketika masuk ke dalam rumah yang disinggahi Yudha Aditya, mahasiswa semester 6 jurusan Teknik Informatika Universitas Gunadarma, ternyata meja ruang tamu dan kursinya dipenuhi oleh puluhan action figure dari berbagai seri film atau tokoh komik.
Cowok yang akrab disapa Yudha memang kolektor mainan action figure. Nggak cuma dipamerin di ruang tamu, tapi juga mejeng di ruang keluarganya yang terlihat sempit. Tapi ternyata ratusan pasukan mainannya banyak yang bertengger di ruang kamarnya yang berukuran kurang lebih 3 x 4 meter.
Usut punya usut, hobinya mengoleksi action figure dimulainya sejak duduk di bangku kelas XI SMA. Kala itu ia dibelikan bapaknya sebuah action figure tokoh Predator dari film Predator tahun 1980-an.
”Bokap gue juga suka ngoleksi action figure. Waktu pertama dibeliin bokap gue, ternyata keren banget karena detail mainannya. Abis itu sih gue langsung kayak pengen beli action figure sendiri, sampai sekarang,” aku cowok berkacamata itu sambil menunjukkan koleksi yang lagi dikumpulkannya, yaitu seri dari film Pacific Rim.
Ngomong-ngomong, action figure sendiri adalah jenis mainan yang saat ini paling banyak dijadikan koleksi. Harganya pun juga bervariasi, dari Rp 100.000-an ada, sampai belasan juta juga ada. Seperti kata Yudha, salah satu yang bikin banyak orang mengoleksi action figure adalah karena banyak seri buat dikoleksi. Misalnya seperti action figure film Pacific Rim yang lagi dikumpulkannya dengan membelinya melalui online.
”Gue ada yang miss beberapa. Soalnya pas gue beli online ada yang harganya nggak cocok. Ada juga Kaiju (nama monster di film Pacific Rim, RED) yang ukuran kecil pas mau gue beli, kehabisan pas acara Toys Fair gitu,” papar cowok berambut ikal yang kira-kira udah menghabiskan uang sampai puluhan juta untuk mengoleksi sekitar 150-an lebih action figure di rumahnya ini..
Kecintaan akan sebuah mainan dan kemudian dikoleksi nggak cuma digeluti Yudha. Masih banyak kolektor-kolektor mainan lainnya yang mungkin lebih gila dari cowok yang sehari-hari bolak balik Ampera-Depok ini dan merasa masa kecil mereka ”nggak pernah mati”. Salah satu kolektor yang cukup ”gila” adalah Teguh Raditya.
Mantan pegawai salah satu BUMN ternama di Indonesia ini adalah penggila model kit atau mainan rakitan, khususnya Gundam. Teguh sendiri baru benar-benar mengoleksi Gundam ketika memasuki usia remaja. Tapi baru benar-benar serius mengoleksi Gundam dari berbagai serial filmnya ketika berusia 27 tahun. Koleksinya pun dari berbagai macam grade (tingkat ukuran model kit Gundam) yang berjumlah 40-an lebih, yaitu HG (High Grade & skala 1/144), RG (Real Grade & skala 1/144), MG (Master Grade & skala 1/100), dan PG (Perfect Grade & skala 1/60).
”Cuma sekarang udah gue jual-jualin. Soalnya keponakan gue suka mainin kan dan waktu itu belom punya lemarinya, jadi aja gue jual-jualin ke orang deh. Tapi sekarang koleksi gue cuma lima nih, ada yang baru gue rakit lagi, Gundam Darkhound,” terang pria yang mulai menjadi kolektor sejak remaja.
Teguh sendiri mengoleksi Gundamnya nggak dari yang murah aja, tapi juga yang harganya jutaan. Sepengalamannya, nggak pernah tuh dia merasa tertipu sama penjual Gundam yang kadang kalau di acara Toys Fair atau online harganya suka mahal banget.
”Kalau buat Gundam sih, kayaknya jarang banget ada orang yang suka naik turunin harga sampai gila banget. Soalnya kalau Gundam atau model kit pada umumnya yang makin mahal itu kalau grade-nya makin tinggi, kayak Perfect Grade tuh. Kan ukuran jadinya besar dan banyak detail,” terang Teguh yang kini juga menjadi penjual model kit Gundam dengan nama Gundam Legacy.
Spoiler for Kolektor Kudu Pinter Milih:
Waktu awak redaksi ngobrol-ngobrol di lantai dua rumah Teguh yang punya dua buah rak dipenuhi barang dagangannya, ia bilang kalau mau jadi kolektor kudu pintar-pintar memilih dan rajin ngecek barangnya di internet.
”Ini biar kalau kita mau beli Gundamnya, tahu parts-nya apa aja dan detail dalam boxnya apa aja. Jadi ketika beli, kita nggak merasa tertipu. Udah beli mahal-mahal, eh, nggak tahunya ada part yang nggak ada, terus mau rakit gimana? Kan nggak bisa dibalikin kalau udah dirakit. Makanya gue kalau sama customer selalu bilang, belinya yang asli. Tapi nggak lupa buat ngecek dulu isinya,” jelasnya sambil makan pizza.
Pendapat senada juga diutarakan Yudha. Biasanya tampilan luar box action figure yang rapi dan nggak penyok suka menipu. Pernah suatu ketika cowok yang penggemar tokoh Venom dari serial Spiderman ini beli action figure dengan harga hampir Rp 1 jutaan, tapi di dalam box kondisinya itu loose alias artikulasinya loyo. Pernah pula ia membeli mainan yang kualitas catnya kurang dan detilnya ada yang nggak sesuai dengan apa yang ada di box.
Berangkat dari pengalaman tersebut, cowok yang sukses bikin pacarnya ”ikhlas” merelakan dirinya mengoleksi mainan action figure ini lebih hati-hati memilih. Apalagi seharusnya kalau boxnya kotor atau penyok, harga seharusnya bisa turun.
”Makanya kalau gue ke Toys Fair atau Battle of Toys gue bisa menghabiskan waktu sampai 6 jam keliling. Itu gue cari harga paling murah, tapi kualitasnya bagus. Yang nggak penyok boxnya atau detailnya nggak ada cat yang miss. Intinya sih selama keliling di Toys Fair gitu mesti hafal detil mainan yang mau kita beli habis googling dan tahu harga pasarannya juga. Mengantisipasi juga kalau harganya melambung jauh dari yang kita dapet di internet,” jelas Yudha sambil memegang salah satu mainan termahalnya, yaitu box set The Lord of The Rings yang berisikan para 9 pembawa cincin yang harganya sekitar Rp 2 juta.
Originalitas juga mempengaruhi harga mainan. Cuma kalau kata Yudha yang seorang penggemar mainan karya McFarlen, udah pasti mainan ori itu memang mahal. Makanya kalau mau beli yang asli tentu sebelum ke Toys Fair atau beli online kudu rela nabung dulu. Tapi kalau kata Teguh, untuk urusan beli Gundam, wajib beli yang asli.
”Memang kalau yang nggak ori, pasti setengah harga dari yang asli. Cuma kualitas tentu jauh. Gue pernah punya dan waktu ngerakitnya susah dan kualitasnya kurang banget. Nah, kalau beli yang asli, sampai yang harganya Rp 2-4 jutaan, it’s okay gitu. Lebih baik, karena hasilnya pasti lebih puas. Makanya perlu pintar-pintar memilih dan rajin-rajin searching detail mainan yang mau dibeli,” beber pria yang dagangannya cukup tenar di Kaskus ini.
Kalau udah searching di internet, bisa dong nih bantu kita nawar ke penjual mainan biar dapet mainan yang kita mau, hehehe...
Semoga ceritanya menginspirasi gan
Maklum kalo ada yang kurang, ane masih nubi gan
Oh iya, ada satu lagi gan... buat yang mau ngoleksi, ini ada beberapa tips dari mereka gan
Spoiler for Tips Beli Mainan Koleksi:
Detail’s Everything
Ini dia yang bikin sebuah mainan bisa mahal banget!
• Detail dan artikulasi mainan. Semakin detail & semakin luwes artikulasi, semakin mahal.
• Edisi terbatas yang dikeluarkan oleh pabrikan mainan.
• Sejarah keberadaan tokoh film atau animasi mainan tersebut.
• Ukuran mainan.
• Originalitas
Surga Mainan Ada di Sini
Satu-satunya tempat buat hunting mainan itu adalah pameran mainan atau Toys Fair. Segala jenis mainan ada di sini. Bisa dibeli di tempat atau bisa sistem pre-order. Harga bisa lebih murah atau bisa sama dengan harga beli secara online.