Quote:
Ajaran sesat, ISIS sebut perempuan beda agama boleh dirudapaksa
Reporter : Pandasurya Wijaya | Jumat, 14 Agustus 2015 11:11
Seorang gadis dari sekte minoritas Yazidi. alarabiya.net
Merdeka.com - Bocah Yazidi berusia 12 tahun yang dirudapaksa oleh anggota kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengatakan pemerkosanya mengaku perbuatan dia merudapaksa itu bukan dosa karena menurut dia
kitab suci Alquran membolehkan perempuan non muslim diserang.
Sekitar 5.000 perempuan dan gadis dari sekte minoritas seperti Yazidi diculik oleh ISIS tahun lalu. Kelompok militan itu menjalankan sistem perbudakan seks dan perdagangan manusia yang didukung oleh pengadilan versi mereka, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (14/8).
Gadis 12 tahun itu berhasil kabur dari sekapan dan lari ke pengungsian setelah ditangkap selama 11 bulan. Dia kemudian menceritakan pengalaman buruknya kepada wartawan the New York Times Rukmini Callimach. Wartawati itu sudah mewawancarai 21 perempuan dan gadis yang belum lama ini berhasil kabur.
"Saya minta dia (militan ISIS) berhenti. Tapi dia bilang menurut Islam dia boleh merudapaksa perempuan kafir. Kata dia, dengan merudapaksa saya dia semakin dekat dengan Tuhan," ujar bocah malang itu.
Bocah lain berusia 15 tahun yang disekap selama sembilan bulan dan berhasil kabur empat bulan lalu mengatakan kepada the New York TImes:
"Tiap kali dia akan merudapaksa saya, dia selalu berdoa."
"Saya bilang perbuatanmu itu salah dan tidak akan mendekatkanmu kepada Tuhan. Tapi dia bilang,'Tidak, ini halal'"
Banyak kaum perempuan Yazidi disekap di Mosul, Irak, selama beberapa pekan atau bulan, untuk kemudian dipindahkan lagi ke sejumlah kelompok kecil pasukan mereka di Suriah atau Irak, Mereka dipertukarkan sebagai budak seks.
[pan]
http://www.merdeka.com/dunia/ajaran-...rudapaksa.html
Bener bener sesat