Quote:
Jakarta - Serangan terhadap produk halal masih terjadi di Australia. Australian Food and Grocery Council (AFGC) mengkritik penentang produk halal di Australia. Menurut badan ini, sertifikasi halal justru menghasilkan nilai lebih.
Badan produsen makanan dan minuman di Australia itu mengatakan sertifikasi halal bisa menghasilkan ekspor makanan sampai AU$13 miliar tiap tahunnya. Mereka pun mengkritisi serangan telepon dan surat anti-halal yang ditujukan pada anggotanya.
The Guardian (14/08) melaporkan, AFGC mempertanyakan klaim yang menyebut sertifikasi halal merepresentasikan "pajak" pada bisnis. AFGC pun berargumen dalam pengajuan kepada Senat terkait penyelidikan sertifikasi makanan pihak ketiga. Menurut mereka, sertifikasi halal "menciptakan nilai lebih dibanding biayanya."
Lebih dari 700 pengajuan telah dikirim ke Senat untuk penyelidikan. Awalnya pengajuan ini diprakarsai senator Australia Selatan, Cory Bernardi, pada bulan Mei. Ia ingin industri halal diselidiki hingga ke akarnya.
Alasan kekhawatiran yang disampaikan pada pengajuan antara lain sertifikasi halal memaksa pengecer, mendanai terorisme, dan penipuan besar.
Akan tetapi AFGC membela industri halal. Perusahaan disebut membayar biaya sertifikasi halal karena efeknya menguntungkan.
"Produsen hanya membayar satu dolar untuk sertifikasi bila mereka berharap untuk mendapatkan lebih dari satu dolar dalam penjualan, baik secara langsung maupun tidak langsung," ucap pihak AFGC, seperti dilansir dari The Guardian (14/08).
Dari survei anggota AFGC diketahui tidak ada satu jenis sertifikasi pun yang mahal atau sulit didapat.
Semua sertifikasi, halal dan lainnya, bisa memberikan transparansi pada prosesnya. Termasuk apakah skema sertifikasi dijalankan bukan untuk keuntungan atau usaha komersial.
AFGC juga meminta negosiator perdagangan Australia untuk menekan pasar luar negeri agar merampingkan persyaratan halalnya. Sebab beberapa eksportir daging sapi harus mendapatkan sertifikasi halal ganda di Australia untuk memenuhi kebutuhan negara berbeda.
Misalnya eskportir daging terbesar di Australia, JBS Australia, menghabiskan AU$2,4 juta tahun lalu untuk memperoleh persetujuan agama berbeda. Namun pendapatannya bisa menghasilkan AU$3,3 miliar.
Sentimen anti-halal mulai mencolok tahun lalu di Australia. Topik ini seringkali diangkat oleh beberapa pihak sayap kanan dan partai Kristen.
Kirralie Smith dan Q Society yang vokal mengkampanyekan anti-halal sempat dituntut karena pencemaran nama baik di New South Wales. Mereka mengklaim industru sertifikasi halal melakukan korupsi dan mendanai dorongan berlangsungnya hukum Syariah di Australia.
Menteri pertanian federal, Barnaby Joyce, telah memperingatkan rekannya agar tidak berkelahi terkait halal. Sebab ini berdampak potensial pada eksportir Australia.
Joyce mengatakan jika tidak bersertifikat halal, maka mereka tidak menjualnya. Ini berarti seluruh proses jadi tidak berarti.
"Jika kita tidak memiliki pasar halal daging sapi, itu benar-benar bisa mempengaruhi ribuan pekerja daging di Australia," ucapnya.
Tony Abbott juga membela industri halal. Menurutnya ini hanya bagian ekspor ke Timur Tengah. Bila mereka ingin ekpor terus tumbuh makan perlu melakukan sertifikasi halal.
sumber
sudah otak 5cc, menebar poaham kebencian lagi
coba suruh orang-orang bigot itu cari income 3,3 miliar dolar gimana, kerjanya cuma nyabulin bocah doang sampe jadi kasus nasional