bonta87Avatar border
TS
bonta87
Ngeri, Pendaki Wanita Tewas Tertimpa Batu Jelang Puncak Mahameru
Keputusan tim pendaki yang diikuti Yoga dan Rendika ke puncak Gunung Semeru berujung petaka. Dua pendaki menjadi korban longsoran batu di area lereng puncak Mahameru pada Rabu (12/8/2015) pagi.
Satu korban perempuan meninggal dunia di lokasi, satu lagi mengalami patah tulang kaki.mereka terus mendaki ke puncak berujung kejadian fatal. Belum sampai menyentuh puncak Mahameru, peristiwa ngeri itu terjadi.
Sekitar pukul 07.00, baik Yoga maupun Hendri mendengar teriakan peringatan ada batu jatuh dari para pendaki lain. Saat itu posisi Hendri jauh di atas rombongan kelompoknya.
"Waktu itu sudah terang, matahari sudah terbit, karena ada suara ribut itu saya lihat ke bawah, saya masih bisa lihat ada batu berguling, terus meluncur ke bawah sampai batas vegetasi," kata Hendri.
Yoga dan Rendika yang masih bergerak dalam posisi bersamaan dengan mayoritas anggota kelompok, berada di bawah titik asal longsoran batu.
"Kami sepertinya sudah mendekati puncak. Di atas tiba-tiba ada yang teriak "awas batu!" Lalu Diteriaki lagi, "batu ke kiri", pendaki pada bergeser ke kanan. Batunya segede helm, tapi batu itu membentur tebing lagi, pecah jadi dua dan berpencar. Batunya ada yang ke kiri dan yang ke kanan," terang Yoga yang posisinya berdekatan dengan kakaknya dan korban Dania Agustina ( korban yang meninggal).
Yoga menyebut posisinya sedikit di atas sang kakak. Sedangkan korban Dania berada di bawah Rendika.
"Batunya udah kecil sebenarnya, tapi laju batu kencang. Setelah kena kaki kakak, terus batu ke korban yang cewek (Dania), tepat kena di wajahnya, sepertinya langsung meninggal," papar Yoga.
Yoga menggambarkan, waktu itu korban Dania dalam posisi kelelahan.
"Dia sepertinya sudah gak kuat, tapi dipaksa temannya. Dia lagi duduk kecapekan, pas ada teriakan dia sempat pindah posisi tapi setelah batu terpecah, belum sempat pindah posisi lagi sampai akhirnya kena," tambah Yoga.
Menurut Yoga saat itu Dania berdua dengan seorang rekannya. Dania bukan bagian dari kelompok pendakian Yoga dan Hendri.
Sebagai gambaran, area atau jalur pendakian menuju Mahameru merupakan medan yang sepenuhnya terdiri dari pasir dan bebatuan labil dengan tingkat kemiringan sekitar 45 derajat. Di lokasi ini pergerakan pendakian dilakukan dengan merangkak. Para pendaki harus berbaris beriringan untuk bisa menuju puncak.
Selain Dania dan Rendika, sebenarnya ada satu korban longsoran batu lainnya.
"Ada satu ibu-ibu, posisinya jauh di atas rombongan, dia terpental masuk jurang tapi gak dalam, dia hanya mengalami memar di tangannya," ungkap Hendri.

Ketika mengetahui ada korban longsoran batu, Hendri mencoba mengevakuasi kedua korban dengan tenaga dan sarana seadanya.
"Teman-teman kami buat tandu seadanya untuk menurunkan korban. Tapi yang bikin saya sakit hati tidak ada pendaki lain yang membantu. Sampai ke Kalimati cuman kelompok kami dan satu dua orang saja yang bantu evakuasi. Yang lainnya diam saja, cuman tanya kenapa bang? Tapi gak bantu. Saya gak habis pikir," sesal Hendri.
Sesampai di pos Kalimati, sudah ada petugas TNBTS yang menunggu. Selanjutnya kedua korban dievakuasi langsung ke Ranupane oleh tim TNBTS. Dari Ranupane korban meninggal dunia dibawa ke Lumajang, sedangkan Rendika dilarikan ke RSSA Malang.
Rendika mengalami patah tulang di bagian kaki bawah sebelah kanan. Ada dua bagian tulang yang patah, yakni tulang kering dan tulang betis sisi bawah dekat pergelangan kaki.Ada luka terbuka di bagian tulang yang patah.
Kamis (13/8/2015) dinihari Rendika langsung dioperasi setelah ada kerabatnya yang berprofesi sebagai dokter datang membantu.

http://suryamalang.tribunnews.com/20...uncak-mahameru



Mahasiswi Bandung Tewas Sebelum Rayakan Ultah di Puncak Mahameru

Korban meninggal dunia karena tertimpa longsoran batu di Gunung Semeru, Dania Agustina Rahman (19) asal Sukabumi, Jawa Barat baru saja merayakan ulang tahunnya pada 7 Agustus 2015.
Korban yang tercatat beralamat di Jalan AR Hakim No 4 RT 04 RW 04 Klurahan Benteng, Sukabumi, Jabar memang mendaki Gunung Semeru untuk merayakan ulang tahunnya.
Kematian Dania di lereng Mahameru menyisakan kisah tragis bagi rekan dan para pendaki yang bersamaan mendaki Semeru dengannya.
Sebelum menemui ajal, Dania membawa tulisan ucapan terima kasih pada kedua orangtuanya.
"Dia itu bawa tulisan-tulisan terimakasih ibu dan bapak yang selama ini bla bla bla .., dia pakai tulisan itu untuk foto-foto," kata Hendri, salah satu pendaki yang ikut mengevakuasi korban, Kamis (13/8/2015).
Para pendaki di sekitar korban mengetahui Dania tengah merayakan ulang tahun. Mereka merasa iba saat mengetahui sebenarnya korban sudah tidak kuat mendaki ke puncak Mahameru. Mahasiswi Univeritas Pasundan (Unpas) bandung itu terlihat sudah sangat kelelahan dan dalam posisi duduk beristirahat sebelum tertimpa luncuran batu yang merenggut nyawanya.
"Mungkin dia sudah ada firasat ya, sepertinya dia berpamitan dengan tulisan-tulisan dan lewat foto-fotonya," ujar Hendri.
Seperti diberitakan, Dania tewas tertimpa longsoran batu jelang mendekati puncak Mahemeru. Dia yang sudah tampak kelelahan, sedang duduk istirahat di tebing menunju puncak.
Sebagai gambaran, area atau jalur pendakian menuju Mahameru merupakan medan yang sepenuhnya terdiri dari pasir dan bebatuan labil dengan tingkat kemiringan sekitar 45 derajat. Di lokasi ini pergerakan pendakian dilakukan dengan merangkak. Para pendaki harus berbaris beriringan untuk bisa menuju puncak.
http://suryamalang.tribunnews.com/20...uncak-mahameru


RIP untuk korban..mudah2an bagi pendaki yg laen bisa mempersiapkan fisik yg lebih baik krn mendaki semeru gak mudah kayak di felm
0
13.2K
116
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.