Gan inget kan waktu jaman sekolah dulu?
SD tahun 1984-an: ya ongkos kita cuma Rp1- Rp5 perak dan itu memang sangat murah

(ini bentuk uang dijamannya waktu itu)

SMP tahun 1990-an: ya ongkos kita cuma Rp1.000- Rp2.000 perak dan itu memang jatah kita sebagai anak SMP masih nabung pelan2

(ini bentuk uang dijamannya waktu itu)

SMA tahun 1999-an: ya ongkos kita cuma Rp5.000- Rp10.000perak dan mulailah nabung agak besaran

(ini bentuk uang dijamannya waktu itu)


Nah kini jaman sekarang th 2015,jangan berharap bisa nabung kecuali punya Jobside/ Suami Istri sama-sama kerja:
Ane yg sekarang sebagai pekerja dgn punya bini 1 merasakan susahnya ngatur keuangan apalagi ada anak. pemasukan minim, terpaksa harus sama2 kerja jika tak mau tabungan kita Nol rupiah

Mari cek harga dan dapet apa aja kalo dibelanjain di jaman sekarang
Uang 500 perak: cuma buat bayar pengamen dan Pak Ogah dijalanan
Uang 1.000 perak: cuma dapet permen
Uang 2.000 perak: beli tisu
Uang 3.000 perak: dapet cincau dan makanan ringan
Uang 5.000 perak: bisa beli indomie 2 bungkus, pulsa 5.000
Uang 10.000 : cuma buat sekali makan di warteg
Uang 15.000: Harga Aqua Galon, dan Tabung LPG (17.000)
Uang 20.000: Bisa makan 2 kali diwarteg untuk bujangan (kalo udah punya pasangan berarti x 2= 40.000)
Uang 25.000: cukup sekali nonton di 21 teather (hiburan buruh?)
Uang 50.000: cuma bisa bertahan 1- 2hari buat ongkos kerja PP, Harga KFC/AW paket Besar sekali makan
Uang 100.000: buat paket Modem, harga baju tapi bahannya tipis
Uang 200.000: harga sepatu, jaket alay
Uang 250.000: harga blue jeans, kipas angin, Speaker
Uang 300.000: Harga HP China (Wajib punya buat Pekerja/keluarga)
Uang 500.000-1.000.000: harga barang2 elektronik dari Hardisk, Printer
Uang 1.500.000: buat pengagum smartphone berdimensi 5 inc

(Nilai 50.000 hanya seharga 10.000 dijaman sekarang, sehari sudah habis)

Kalo diteliti berapa pengeluaran sebagai pekerja kantoran/buruh, ya seperti dibawah ini
1. sekali makan warteg paling murah 10.000 (menu telur ama sayur), paling tinggi 15.000 (menu ayam ama sayur)
misal 10.000x3 kali makan: 30.000
2. ongkos PP: 10.000-15.000 (Bensin Bekasi-Jakarta)
3. Total sehari 40.000-45.000 buat pengeluaran X 2 orang (ane dan bini) apalagi dgn gaji 2 jutaan (bayar kontrakan, isi buat dapur)

Apalagi gak ada makanan dgn harga miring: Ketoprak, Nasi Goreng serba 10.000
Pecel Lele: 12.000-15.000

Akhirnya ane cari akal
Biasanya ane kerja pakai motor ke kantor dgn bensin 15.000 PP (Bekasi-Jakarta), terpaksa, ane pindah kontrakan (dah bonus listrik gak bayar lagi) didepan stasiun bisa jalan kaki dan kerja naik KRL 4.000 rupiah bisa PP (Bekasi-Jakarta). Porsi makan pun dikurangi dari 3x sehari jadi 2x sehari.

Mungkin ini pikiran beberapa orang dijaman sekarang?
Pengangguran: Bingung darimana uang datang?
Penjual Jasa: Order Sepi coba cek di FJB, atau Iklan Tetangga sudah berkurang peminatnya
Anak sekolah: Seragam dan buku mahal, ongkos PP, SPP
Buruh Bangunan: Order musiman
Maling:selalu mencari cara bagaimana dapet duit

Terakhir:
Karena pelemahan rupiah dan kurangnya daya beli masyarakat dan tak ada kepastian Kabinet Kerja soal Menguatnya rupiah, Kantor ane pun tak memberikan bonus, sampai karyawan harus memilih ikut BPJS atau ikut asuransi Perusahaan dengan syarat potong gaji 300 ribuan.


Yah beginilah gan jaman sekarang: Ibarat dapet uang susah payah, setelah didapat tinggal membakarnya



JADI GILA SENDIRI

kalo agan punya pengalaman, monggo dishare