Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

provokator.7Avatar border
TS
provokator.7
Saat Bukit Pemancar Sering jadi Medan Pancaran Birahi
Saat Bukit Pemancar Sering jadi Medan Pancaran Birahi



DATARAN tinggi itu disebut Bukit Pemancar, mungkin karena sering dijadikan medan pancaran birahi dua makhluk berlainan jenis. Korban razia terakhir adalah Hasbi, 40, dan Imah, 36, sesama warga Pegantenan (Madura). Keduanya dipergoki tengah mesum di semak-semak. “Suami saya lama jadi TKI,” kata Imah.

Saat Bukit Pemancar Sering jadi Medan Pancaran Birahi


Sama sekali tak ada pemancar RRI atau radio swasta di Bukit Pemancar, Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan. Tapi orang-orang menyebutnya seperti itu. Entah apa landasan sejarahnya. Yang jelas belakangan bukit itu sering dikunjungi muda-mudi untuk berbuat hil yang mustahal. Situasinya memang sangat menjanjikan; sejuk, banyak pepohonan rindang. Di bulan puasa banyak yang menggunakannnya untuk menunggu bedug magrib.

Saat Bukit Pemancar Sering jadi Medan Pancaran Birahi


Tapi bila yang ngabuburit (kata orang Sunda) itu kalangan muda-mudi, tujuannya sering jadi menyimpang. Bukan untuk golek sore, tapi justru cari dosa. Bagaimana tidak? Bulan puasa kan bulan yang suci, tapi malah dicemari dengan adegan mesum. Padahal yang namanya hubungan intim di bulan puasa (siang hari) dengan pasangan resmi saja kena denda kifarat. Apa lagi berkencan dengan lelaki yang bukan pasangannya.

Saat Bukit Pemancar Sering jadi Medan Pancaran Birahi


Imah warga Pegantenan, Pamekasan ini agaknya kesepian sekali sejak suaminya jadi TKI di Malaysia. Untuk mengusir rasa sepi, diam-diam pacaran dengan calon duda Hasbi. Namanya orang pacaran, kan tidak afdhol kalau hanya duduk-duduk manis di kursi teras di rumah. Mereka pun bersepakat dolan ke Bukti Pemancar .

Saat Bukit Pemancar Sering jadi Medan Pancaran Birahi


Apakah keduanya tidak puasa? Ya puasa juga sih, maka ke sana dengan alasan golek sore. Apakah tidak takut tergoda setan? Kenapa takut, toh setannya sudah dibelenggu semua, jadi tak mungkin berbuat aneh-aneh. Lagi pula di sana banyak orang, mana mungkin punya kesempatan berbuat hil-hil yang mustahal itu tadi.

Tiba di Bukit Pemancar baru pukul 16.00, jadi waktu magrib masih hampir dua jam lagi. Ternyata ada juga setan yang punya kunci T, sehingga dia bisa lepas dari belenggu dan kemudian merasuk ke dalam jiwa Imah dan Hasbi. Nah, ketika kedua sedang duduk-duduk di bawah pohon rindang, mendadak terbakar asmara. Hasbi pun lalu menyeret Imah masuk ke dalam semak, dan terjadilah hubungan intim layaknya pasanga suami istri itu.

Syahdan, di sore itu kebetulan sedang dilancarkan Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) oleh polisi Polsek Pakong. Hasbi – Imah yang tengah krusak-krusek di tengah semak itu ketahuan, sehingga keduanya langsung ditangkap bersama pasangan mesum lainnya. Dalam pemeriksaan Imah mengakui terus terang, dia tak bisa menahan rasa sepi sejak suaminya jadi TKI.

Kalau sepi kan bisa teriak-teriak di rumah. Gitu saja kok repot.


Sumber


lagi-lagi berbuat mesum emoticon-Hammer (S)emoticon-Hammer (S)
0
14.6K
50
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.