- Beranda
- Berita dan Politik
[Ow, Ow] Kesal Korupsi Daging Sapi, Ini Alasan Pedagang Bakso Jabar Dukung Jokowi
...
TS
Ramma64
[Ow, Ow] Kesal Korupsi Daging Sapi, Ini Alasan Pedagang Bakso Jabar Dukung Jokowi
Kesal Korupsi Daging Sapi, Ini Alasan Pedagang Bakso Jabar Dukung Jokowi
wah ternyata ada yg dendam sama Korupsi Sapi
dan itu DRPR itu apa ya gan??? Mungkin Editor detik lagi galau nih salah ketik
NICE INFO DARI AGAN
Quote:
Bandung - Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Jabar bersama enam organisasi dari berbagai elemen masyarakat menyatakan dukungan pada Jokowi-JK dalam deklarasi di Jalan Jambal di area Pasar Andir Bandung, Kamis (19/6/2014). Pedagang bakso punya alasan khusus soal dukungan pada pasangan nomor urut 2 ini. Ternyata mereka punya kekecewaan pada kasus korupsi daging sapi beberapa waktu lalu yang telah sangat memukul mereka.
"Pedagang bakso terpuruk sewaktu daging naik gara-gara dikorupsi Luthfi (Luthfi Hasan Pmantan Presiden PKS). Omset turun drastis bahkan banyak pedagang kami yang bangkrut," ujar Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Jabar Suparno Suhud disela-sela acara deklarasi.
Saat itu, pedagang kelimpungan menghadapi harga daging sapi yang meroket dari Rp 55 ribu menjadi Rp 90 ribu.
"Digedein (bakso) rugi, dikecilin ga laku," katanya.
Karena kasus daging sapi yang menerpa PKS itulah yang membuat pedagang bakso tak mau memilih pasangan yang didukung PKS.
"Partai yang dukung Jokowi enggak ada yang korupsi. Karena itu, ini adalah perlawanan kami," tutur Suparno.
Ia menyebut, pedagang bakso yang tergabung di asosiasinya mencapai 5.557 pedagang.
Sosok Jokowi menurut Suparno adalah pribadi yang sederhana, jujur dan tidak neko-neko.
"Kalau Jokowi ke pasar, itu ya asli ke pasar. Kalau yang lain itu ga asli kalo kata saya," sebutnya.
Keberhasilannya memimpin Solo dan DKI Jakarta juga membuatnya merasa Jokowi pantas menjadi pemimpin yang merakyat.
"Di Solo, dia itu mempertahankan pasar tradisional, dia pro ekonomi rakyat," tutur Suparno yang dulu pernah menjadi anggota DRPR Kota Bandung periode 1999-2004 itu.
Sumber
"Pedagang bakso terpuruk sewaktu daging naik gara-gara dikorupsi Luthfi (Luthfi Hasan Pmantan Presiden PKS). Omset turun drastis bahkan banyak pedagang kami yang bangkrut," ujar Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso Jabar Suparno Suhud disela-sela acara deklarasi.
Saat itu, pedagang kelimpungan menghadapi harga daging sapi yang meroket dari Rp 55 ribu menjadi Rp 90 ribu.
"Digedein (bakso) rugi, dikecilin ga laku," katanya.
Karena kasus daging sapi yang menerpa PKS itulah yang membuat pedagang bakso tak mau memilih pasangan yang didukung PKS.
"Partai yang dukung Jokowi enggak ada yang korupsi. Karena itu, ini adalah perlawanan kami," tutur Suparno.
Ia menyebut, pedagang bakso yang tergabung di asosiasinya mencapai 5.557 pedagang.
Sosok Jokowi menurut Suparno adalah pribadi yang sederhana, jujur dan tidak neko-neko.
"Kalau Jokowi ke pasar, itu ya asli ke pasar. Kalau yang lain itu ga asli kalo kata saya," sebutnya.
Keberhasilannya memimpin Solo dan DKI Jakarta juga membuatnya merasa Jokowi pantas menjadi pemimpin yang merakyat.
"Di Solo, dia itu mempertahankan pasar tradisional, dia pro ekonomi rakyat," tutur Suparno yang dulu pernah menjadi anggota DRPR Kota Bandung periode 1999-2004 itu.
Sumber
wah ternyata ada yg dendam sama Korupsi Sapi
dan itu DRPR itu apa ya gan??? Mungkin Editor detik lagi galau nih salah ketik
NICE INFO DARI AGAN
Quote:
Original Posted By InRealLife►btw, sebelum organisasinya dicap abal-abal, organisasi tukang bakso ini tahun 2006 saja sudah ada dan ketuanya masih Suparno Suhud:
https://groups.yahoo.com/neo/groups/...messages/79956
Makan Bakso Bersama
Penjual bakso, seyogianya tidak mengulangi perbuatannya. Jika kasus mi formalin dan bakso boraks, mencuat lagi, mungkin petaka yang akan dirasakan akan lebih berat lagi.
UNTUK mengembalikan omzet penjualan bakso di Jawa Barat yang sudah merosot 80%, Gubernur Danny Setiawan didampingi Ketua DPRD H.A.M. Ruslan dan anggota Muspida Jabar, Senin (23/1) ramai-ramai mengikuti kampanye makan bakso bersama. Masyarakat pun menyerbu lapangan Gasibu dan hanya dalam beberapa puluh menit saja, sebanyak 20.000 porsi bakso yang disiapkan Paguyuban Pedagang Bakso Jawa Barat, langsung ludes.
Gubernur, Ketua DPRD, dan anggota muspida pun tampak lahap menyantap makanan yang belakangan ini banyak dijauhi menyusul beredarnya isu mi formalin dan bakso tikus yang gencar muncul di beberapa media massa cetak dan elektronik. Gubernur pun mengaku sejak kecil, suka makan bakso. Selain prihatin, gubernur mengaku tidak ikhlas, kalau tukang bakso sampai dagangannya tidak laku.
Kampanye makan bakso yang juga dihadiri Kapolda Jabar, Irjen Pol. Edi Darnadi itu, digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Agro Jabar bekerja sama dengan Paguyuban Pedagang Bakso (PPB) Jabar. Tujuannya, agar masyarakat yang sudah banyak ragu dan meninggalkan makanan rakyat itu, kembali mau membeli dan makan bakso sehingga omzet pedagang bakso kembali naik dan pendapatannya normal lagi.
Acara kumpul-kumpul di Gasibu kemarin, juga sebagai ajang untuk menciptakan hubungan yang lebih kompak antara pemerintah dengan para pedagang bakso dalam menindak pedagang bakso "nakal". Selain itu, silaturahmi kemarin menyadarkan pemerintah beserta dinas-dinas terkait untuk melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada para pedagang bakso, agar "musibah" serupa tidak terulang.
Memang selain ada segelintir pedagang mi dan bakso yang nakal, timbulnya masalah mi formalin dan bakso boraks, juga karena lemahnya aparat dalam memberikan pembinaan dan pengawasan. Seharusnya, aparat terus memberikan penyuluhan agar tukang bakso tahu zat-zat berbahaya apa saja yang tidak boleh digunakan dalam pembuatan makanan dan juga pembinaan moral agar mereka tidak lagi menggunakan zat-zat berbahaya tersebut, selain untuk keselamatan konsumen, juga untuk kredibilitas pedagang bakso.
Dengan kampanye kemarin, memang tidak mungkin dengan cepat, omzet pedagang bakso bisa segera pulih. Perlu waktu sampai konsumen tidak ragu lagi untuk kembali makan bakso. Karena itu, yang lebih penting lagi yang harus dilakukan adalah menindak para pembuat mi berformalin dan bakso boraks serta orang yang telah membuat bakso dari daging tikus.
Akibat segelintir pedagang bakso yang nakal, kira-kira 55.000 pedagang bakso di Jawa Barat, kena getahnya. Sebagian banyak yang merugi, turun omzet penjualannya. Bahkan 40 persen di antaranya sudah nyaris kolaps, seperti dituturkan Ketua PPB Jabar Suparno Suhud.
Setelah perdagangan bakso kembali normal, para penjual mi bakso yang pernah nakal, seyogianya berdisiplin dan tidak mengulangi perbuatannya. Jika kasus mi formalin dan bakso boraks, mencuat lagi, mungkin petaka yang akan dirasakan pedagang bakso akan lebih berat lagi. Bahkan akan lebih sulit lagi mengembalikan kepercayaan masyarakat.***
https://groups.yahoo.com/neo/groups/...messages/79956
Makan Bakso Bersama
Penjual bakso, seyogianya tidak mengulangi perbuatannya. Jika kasus mi formalin dan bakso boraks, mencuat lagi, mungkin petaka yang akan dirasakan akan lebih berat lagi.
UNTUK mengembalikan omzet penjualan bakso di Jawa Barat yang sudah merosot 80%, Gubernur Danny Setiawan didampingi Ketua DPRD H.A.M. Ruslan dan anggota Muspida Jabar, Senin (23/1) ramai-ramai mengikuti kampanye makan bakso bersama. Masyarakat pun menyerbu lapangan Gasibu dan hanya dalam beberapa puluh menit saja, sebanyak 20.000 porsi bakso yang disiapkan Paguyuban Pedagang Bakso Jawa Barat, langsung ludes.
Gubernur, Ketua DPRD, dan anggota muspida pun tampak lahap menyantap makanan yang belakangan ini banyak dijauhi menyusul beredarnya isu mi formalin dan bakso tikus yang gencar muncul di beberapa media massa cetak dan elektronik. Gubernur pun mengaku sejak kecil, suka makan bakso. Selain prihatin, gubernur mengaku tidak ikhlas, kalau tukang bakso sampai dagangannya tidak laku.
Kampanye makan bakso yang juga dihadiri Kapolda Jabar, Irjen Pol. Edi Darnadi itu, digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Agro Jabar bekerja sama dengan Paguyuban Pedagang Bakso (PPB) Jabar. Tujuannya, agar masyarakat yang sudah banyak ragu dan meninggalkan makanan rakyat itu, kembali mau membeli dan makan bakso sehingga omzet pedagang bakso kembali naik dan pendapatannya normal lagi.
Acara kumpul-kumpul di Gasibu kemarin, juga sebagai ajang untuk menciptakan hubungan yang lebih kompak antara pemerintah dengan para pedagang bakso dalam menindak pedagang bakso "nakal". Selain itu, silaturahmi kemarin menyadarkan pemerintah beserta dinas-dinas terkait untuk melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada para pedagang bakso, agar "musibah" serupa tidak terulang.
Memang selain ada segelintir pedagang mi dan bakso yang nakal, timbulnya masalah mi formalin dan bakso boraks, juga karena lemahnya aparat dalam memberikan pembinaan dan pengawasan. Seharusnya, aparat terus memberikan penyuluhan agar tukang bakso tahu zat-zat berbahaya apa saja yang tidak boleh digunakan dalam pembuatan makanan dan juga pembinaan moral agar mereka tidak lagi menggunakan zat-zat berbahaya tersebut, selain untuk keselamatan konsumen, juga untuk kredibilitas pedagang bakso.
Dengan kampanye kemarin, memang tidak mungkin dengan cepat, omzet pedagang bakso bisa segera pulih. Perlu waktu sampai konsumen tidak ragu lagi untuk kembali makan bakso. Karena itu, yang lebih penting lagi yang harus dilakukan adalah menindak para pembuat mi berformalin dan bakso boraks serta orang yang telah membuat bakso dari daging tikus.
Akibat segelintir pedagang bakso yang nakal, kira-kira 55.000 pedagang bakso di Jawa Barat, kena getahnya. Sebagian banyak yang merugi, turun omzet penjualannya. Bahkan 40 persen di antaranya sudah nyaris kolaps, seperti dituturkan Ketua PPB Jabar Suparno Suhud.
Setelah perdagangan bakso kembali normal, para penjual mi bakso yang pernah nakal, seyogianya berdisiplin dan tidak mengulangi perbuatannya. Jika kasus mi formalin dan bakso boraks, mencuat lagi, mungkin petaka yang akan dirasakan pedagang bakso akan lebih berat lagi. Bahkan akan lebih sulit lagi mengembalikan kepercayaan masyarakat.***
Diubah oleh Ramma64 19-06-2014 08:14
0
11.5K
Kutip
140
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672KThread•41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru