SONORA: Estado Libre y Soberano de Sonora (Negara Merdeka dan Berdaulat Sonora)

Seringkali TNI dan warga formil di Kaskus menggunakan istilah negara musuh Sonora (Musuh Utara) dan Sonotan (Musuh Selatan). Nah pernahkah kepikiran bahwa Sonora merupakan nama yang tidak boleh kita gunakan secara sembarangan sebagai nama negara musuh? Karena nama Sonora merupakan nama resmi dari sebuah negara merdeka dan berdaulat yang mendeklarasikan bergabung sebagai salah satu negara bagian Mexico.

Mari kita coba mengenal lebih dekat dengan negara Sonora.

Sonora memiliki nama resmi internasional "Free and Sovereign State of Sonora" dan nama Spanyol "Estado Libre y Soberano de Sonora", merupakan salah satu negara bagian Mexico. Mexico sendiri terdiri dari 31 negara bagian dan 1 distrik federal. Sonora terbagi dalam 72 pemerintah daerah, dengan ibukotanya di kota Hermosillo.
Credit: wikipedia

Sonora terletak di barat daya Mexico, yang berbatasan dengan negara bagian Chihuahua di sebelah timur, negara bagian Baja California di sebelah barat daya dan negara bagian Sinaloa di sebelah selatan. Di bagian utara, berbatasan dengan wilayah Amerika Serikat dengan wilayah Arizona dan New Mexico, dan pada bagian barat berbatasan dengan wilayah pantai Gulf of California.
Credit: wikipedia

Sonora merupakan daerah asal suku asli Mayo, Yaqui dan Seri. Secara ekonomis memiliki tingkat strategis yang tinggi karena daerah ini kaya akan produk pertanian dan peternakan (khususnya sapi dan kaya akan produk tambang jauh sejak masa kolonial Spanyol, serta karena statusnya sebagai wilayah perbatasan sejak pecahnya perang Mexico-Amerika Serikat. Dengan adanya perjanjian "Gadsden Purchase" Sonora kehilangan lebih dari seperempat dari wilayah aslinya.

Gadsden Purchase
Lieutenant James Gadsden, U.S.Army, (1788-1858), dari South Carolina, selanjutnya menjabat Duta Besar/Mentri di Mexico
Credit: wikipedia

Gadsden Purchase atau Venta de La Mesilla atau Penjualan wilayah La Mesilla, di Mexico merupakan wilayah seluas 29,640 mil persegi (76,800 km2) yang kini menjadi wilayah selatan Arizona dan barat daya New Mexico yang dibeli Amerika Serikat melalui perjanjian yang ditandatangani pada 30 Desember 1853 oleh James Gadsden yang merupakan seorang Duta Besar Amerika pada Mexico saat itu. Selanjutnya perjanjian itu di ratifikasi dengan perubahan oleh Senat Amerika Serikat pada 25 April 1854, dan ditandatangani oleh Presiden ke 14 Amerika Serikat Franklin Pierce, dengan persetujuan akhir yang diambil permerintah Mexico dan General Congress atau Congress of the Union pada 8 Juni 1854. Pembelian ini merupakan perolehan wilayah terakhir Amerika Serikat dalam upaya memperluas wilayahnya.
Credit: wikipedia

Pembelian ini mencakup tanah di selatan sungai Gila dan sebelah barat Rio Grande; pembelian ini sebenarnya bertujuan agar Amerika Serikat dapat membangun jaringan rel kereta api lintas benua (intercontinental) sepanjang rute pedalaman selatan. Pembangunan jalur kereta ini diwujudkan dengan pembangunan rel kereta api oleh Southern Pacific Railroad pada tuhun 1881/1883. Perjanjian penjualan wilayah ini juga akhirnya menyelesaikan perseteruan perebutan wilayah tapal batas antara Amerika Serikat-Mexico dengan perjanjian Treaty of Guadalupe Hidalgo, yang mengakhiri perang Amerika Serikat-Mexico pertama pada tahun 1846-1848.

Nah dengan data ini alangkah baiknya kita tidak lagi menyebut Sonora sebagai musuh dari Utara, karena Sonora merupakan nama resmi dari salah satu Negara Bagian negara "Estados Unidos Mexicanos" atau United Mexican States atau Negara Serikat Mexico. Apalagi Mexico merupakan salah satu negara yang bersahabat dengan Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan:

Perjanjian pembukaan perdagangan Indonesia Mexico 1961
Perjanjian Kerjasama Ilmu Pengetahuan dan Teknikal 1998
Perjanjian Kerjasama Pendidikan dan Kebudayaan 2001
Memorandum pembentukan konsultasi bilateral antara kedua negara 2001
Perjanjian penghapusan pajak berganda 2002

Kunjungan Kenegaraan:
President Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri KTT G-20 di Los Cabos; 2012
Presiden MexicoEnrique Peña Nieto menghadiri KTT APEC di Bali; 2013

Kunjungan Presiden Indonesia ke Mexico:

1. President Sukarno (1958, 1959, 1961)
   
2. President Suharto (1991)
   
3. President Abdurrahman Wahid (2000)
   
4. President Megawati Soekarnoputri (2002)
   
5. President Susilo Bambang Yudhoyono (2008, 2012)
   

Kunjungan Presiden Mexico ke Indonesia:

1. President Adolfo López Mateos (1962)
   
2. President Carlos Salinas de Gortari (1994)
   
3. President Enrique Peña Nieto (2013)
   

Hubungan Perdagangan:

Pada tahun 2012, volume perdagangan Indonesia mencapai US$1.22 milyar. Indonesia terutama menjual tekstil, karet, minyak sawit dan emas, dan membeli aluminium, perak, tembaga, kapas, traktor, komponen komputer dari Mexico. Pada tahun 2014 perdagangan meningkat mencapai US$1,463 milyar.

Sumber
Sumber 1 Sumber 2 Sumber 3