Mengenal Macam - Macam Cacat Pada Layar Smartphone
TS
riioott
Mengenal Macam - Macam Cacat Pada Layar Smartphone
ASSALAMUALAIKUM WR. WB
Berbicara soal layar, mungkin masih segar di ingatan kita masa kejayaan di mana Lumia 1520 yang merupakan flagship Windows Phone di tahun 2013, memenangkan penghargaan sebagai “Smartphone dengan layar terbaik” versi GSM Arena, sebuah website teknologi dan ponsel terkemuka. Ini tentu saja menancapkan imej bahwa lini Lumia memiliki layar yang istimewa dan handal.
Terlepas dari itu semua, seperti halnya benda biasa yang memiliki kedaluwarsa, dibuat sebaik apa pun, layar ponsel Nokia tetap tak lepas dari permasalahannya, terutama terkait usia dan pemakaian. Bukan hanya untuk smartphone Windows Phone saja sebenarnya, akan tetapi semua smartphone juga memiliki masalahnya masing-masing dengan layar.
Kita ketahui bersama, ada beberapa istilah terkait teknologi layar (display) seperti burn-in, dead pixel, screen bleeding, dan viewing angle buruk yang menunjukkan cacat serta kekurangan pada layar gadget. Apakah itu semua maksudnya? Berikut ini saya akan membahasnya demi kamu semua!
Spoiler for BURN-IN:
Burn-In pada umumnya lekat dengan tipe layar Active Matrix Organic Light-Emitting Diode (AMOLED). Tipe layar ini digunakan pada banyak versi Windows Phone karena keistimewaannya, antara lain tampilan warna yang lebih akurat dan semarak, warna hitam yang sangat hitam, serta lebih hemat daya jika menampilkan warna hitam dominan.
Sayangnya, AMOLED yang sudah berumur memiliki kelemahan, yaitu potensial menimbulkan burn-in. Yang dimaksud burn-in adalah ‘tercetaknya’ tampilan yang paling sering muncul (misalnya lockscreen atau start screen pada Smartphone), ketika kamu bernavigasi ke bagian lain. Contoh nyatanya begini: Kamu sedang membuka browser, nah, pada tampilan browser tersebut, samar tercetak start screen yang sebelumnya kamu buka.
Burn-in terjadi karena ‘makin berumurnya’ piksel yang menyala tunggal (diode) pada layar, sehingga akhirnya timbul cacat ini. Tidak semua diode ‘menua’ pada waktu yang sama, sehingga terjadinya gejala ini pun berbeda-beda di banyak perangkat. Ini terjadi lebih cepat jika kamu sering menggunakan tampilan cerah pada perangkat berlayar AMOLED milik kamu.
Spoiler for DEAD PIXEL:
Berbeda dengan burn-in, dead pixel adalah cacat bawaan pabrikan atau karena penyebab tertentu (biasanya karena benturan keras). Ini adalah ‘matinya’ satu atau beberapa piksel di layar, sehingga menampilkan sebuah titik yang tidak berubah, kemanapun kamu bernavigasi di perangkat. Karena ‘mati’, maka piksel ini tidak dapat ‘mengikuti perintah’ dari hardware untuk menampilkan warna tertentu. Kabar buruknya, dead pixel yang semula kecil, bisa bertambah banyak/besar, sehingga pada akhirnya menjadikan layar perangkat kamu kesulitan menampilkan gambar yang diinginkan.
Kenali gejala ini sejak awal membeli perangkat dengan memperhatikan seksama seluruh permukaan layar. Biasanya ini lebih mudah ditemukan jika kamu menampilkan wallpaper yang memiliki satu warna (missal merah atau biru). Bila ada dead pixel, maka kamu akan melihat titik kecil berwarna putih di bagian tertentu layar perangkat kamu.
Spoiler for SCREEN BLEEDING:
Jika layar AMOLED memiliki ‘penyakit tua’ berupa burn-in, maka LCD memiliki penyakit berupa screen bleeding. Ini terlihat jelas ketika kamu menampilkan wallpaper hitam pada perangkat berlayar tipe LCD. Jika di bagian tertentu (biasanya sudut), kamu menjumpai area yang agak terang ~ maka inilah screen bleeding.
Ini disebabkan oleh cahaya dari backlit yang menunjang layar LCD, berlebihan terangnya, sehingga mempengaruhi layar, terutama ketika menampilkan background yang gelap. Secara spesifik, penyebabnya adalah cahaya CCFL yang merupakan sumber backlit dari layar, tidak terblokir sempurna oleh penempatan panel atau bingkai layar LCD.
Spoiler for OVER SENSITIVE:
Kamu pasti tahu bahwa cacat legendaris ini terjadi pada Lumia 535. Layar sangat sensitif, bahkan berperilaku aneh seperti membuka aplikasi tanpa ada yang menyentuhnya bila agak basah (popular dengan sebutan ghost touch). Dari beberapa diskusi yang saya ikuti, masalah ini disebabkan oleh buruknya kalibrasi touchscreen Lumia 535. Ini menjadikan berbagai perbaikan software yang dilakukan Microsoft masih menyisakan beberapa kekurangan. Layar terkadang masih sangat sensitif, terutama ketika proses charging. Menjadikan mengetik pada layar dengan akurat merupakan hal yang berat.
Spoiler for VIEWING ANGLE BURUK:
Viewing angle adalah sudut maksimal di mana layar dapat terlihat dengan performa visual yang dapat diterima. Singkatnya, dari sudut seberapa kamu dapat melihat tampilan layar kamu dengan enak. Sebuah layar yang bagus tidak berubah gambarnya meskipun dilihat dari samping, bawah, atau atas. Tapi layar dengan viewing angle yang buruk, akan menjadikan tampilan layar tidak enak dilihat ketika kamu melihatnya dari sudut lain. Umumnya, terjadi saturasi berlebih atau bahkan menurunnya saturasi jika kamu melihat dari sudut lain. Misalnya dari bawah kamu melihat warna layar seolah-olah semakin didominasi warna putih – ini yang dimaksud saturasi berlebih pada layar dengan viewing angle yang buruk.
Nah, demikianlah beberapa kekurangan dan cacat pada layar yang harus kamu ketahui
Spoiler for Spoiler:
BANTU RATE YA GAN atau
JIKA BERKENAN JANGAN DI YA GAN