Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

orang.hutanAvatar border
TS
orang.hutan
Ekonomi lesu, investor asing tunda investasi
JAKARTA. Perlambatan ekonomi Indonesia dinilai negatif bagi para investor asing. Para investor asing menilai perlambatan ekonomi Indonesia saat ini cukup mengkhawatirkan.

Lee Kang Hyun, Presiden Korea Chambers Commerce Industry in Indonesia mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian para investor asing terkait perekonomian Indonesia. Antara lain menyangkut pertumbuhan ekonomi dan nilai ukar rupiah.

"Kita lihat laju pertumbuhan ekonomi hanya 4,67% di kuartal kedua, turun dari kuartal pertama yaitu 4,71%, padahal dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu bisa di atas 5%. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menembus Rp 13.500 ini buruk sekali," ujar Kang Hyun kepada KONTAN (7/8).

Karena kondisi makro ekonomi tersebut, banyak calon investor asing, tak terkecuali dari Korea menunda investasinya di Indonesia. Mereka menunda sampai membaiknya perekonomian nasional. "Investor menunggu sampai konsumsi dalam negeri kembali meningkat, serta nilai kurs yang stabil," ujar Kang Hyun.

Menurutnya, ada dua hal yang perlu segera dilakukan pemerintah Indonesia. Pertama, adalah meningkatkan konsumsi dalam negeri dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Persoalan konsumsi dalam negeri ini penting karena inilah daya tarik investor luar masuk ke Indonesia.

Kedua, pemerintah perlu mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus untuk mendorong ekonomi. Untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri, pemerintah perlu segera menggulirkan belanja APBN sehingga menimbulkan perputaran ekonomi.

Pemerintah juga perlu terus menjaga agar nilai tukar rupiah bisa stabil, sehingga memudahkan pengusaha melakukan penghitungan estimasi target bisnisnya ke depan.

Untuk jangka panjang, Kang Hyun menilai, masih optimistis kondisi perekonomian Indonesia bakal membaik dan terus melaju.


sumber

Investor asing mintanya daya beli masyarakat kita tuh yg meningkat. Kapan BBM turun yah buat memberikan spare daya beli konsumen? Lifting minyak USA naik terus sedangkan konsensus produksi minyak OPEC bertahan otomatis harga minyak dunia turun terus, masa kita sebaliknya?
0
3.9K
77
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.