Metrotvnews.com, Jakarta: PT Pertamina (Persero) kembali mengubah harga Bahan Bakar Khusus (BBK) jenis Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex sejak 5 Agustus 2015.
Semula harga bahan bakar dengan kadar Research Octane Number (RON) 92 ini naik Rp150 dari Rp9.300 per liter menjadi Rp9.450 per liter. Sedangkan untuk Pertamax Plus dari Rp10.300 per liter menjadi Rp10.500 per liter.
Sementara untuk harga Pertamina Dex turun Rp300 per liter, yakni dari harga semua semula Rp11.900 per liter menjadi Rp11.600 per liter. Berdasarkan data yang dilansir di situs Pertamina, Jumat (7/8/2015), berikut ini adalah daftar harga pertamax series untuk berbagai daerah di Indonesia:
A. Pertamax
Nanggroe Aceh Darussalam: Rp10.950.
Sumatera Barat: Rp10.850.
Sumatera Utara: Rp10.750.
Bangka Belitung: Rp10.950.
Bengkulu: Rp10.750.
Jambi: Rp10.950.
Lampung: Rp10.950.
Sumatera Selatan: Rp10.950.
Banten: Rp9.450.
DKI Jakarta: Rp9.450.
Jawa Barat: Rp9.450.
D. I. Yogyakarta: Rp9.550.
Jawa Tengah: Rp9.550.
Bali: Rp9.650.
Jawa Timur: Rp9.550.
Nusa Tenggara Barat: Rp10.900.
Nusa Tenggara Timur: Rp11.250.
Kalimantan Selatan: Rp10.200.
Kalimantan Tengah: Rp10.200.
Kalimantan Timur: Rp10.300.
Gorontalo: Rp11.900.
Sulawesi Barat: Rp11.750.
Sulawesi Selatan: Rp11.200.
Sulawesi Tengah: Rp11.400.
Sulawesi Utara: Rp11.500.
Maluku: Rp12.350.
Maluku Utara: Rp13.500.
Papua: Rp13.150.
Papua Barat: Rp13.400.
B. Pertamax Plus
Kepulauan Riau: Rp11.150.
Riau: Rp11.650.
Batam: Rp10.750.
Nanggroe Aceh Darussalam: Rp11.200.
Sumatera Utara: Rp11.150.
Sumatera Selatan: Rp11.450.
Banten: Rp10.500.
DKI Jakarta: Rp10.500.
Jawa Barat: Rp10.500.
D. I. Yogyakarta: Rp10.600.
Jawa Tengah: Rp10.600.
Bali: Rp10.700.
Jawa Timur: Rp10.650.
Nusa Tenggara Barat: Rp11.200.
Kalimantan Barat: Rp11.500.
Sulawesi Barat: Rp12.500.
Sulawesi Selatan: Rp12.500.
Papua: Rp18.300.
C. Pertamina Dex
Kepulauan Riau: Rp12.100.
Riau: Rp12.650.
Batam: Rp11.300.
Nanggroe Aceh Darussalam: Rp12.600.
Sumatera Barat: Rp12.300.
Sumatera Utara Rp11.900.
Bangka Belitung: Rp13.700.
Bengkulu: Rp12.350.
Jambi: Rp12.650.
Lampung: Rp12.200.
Sumatera Selatan: Rp12.200.
Banten: Rp11.600.
DKI Jakarta: Rp11.600.
Jawa Barat: Rp11.600.
D. I. Yogyakarta: Rp12.000.
Jawa Tengah: Rp12.000.
Bali: Rp12.750.
Jawa Timur: Rp12.000.
Nusa Tenggara Barat: Rp12.600.
Kalimantan Barat: Rp13.100.
Kalimantan Tengah: Rp13.100.
Kalimantan Timur: Rp13.100.
Kalimantan Utara: Rp13.100.
Sulawesi Barat: Rp13.750.
Sulawesi Selatan: Rp13.750.
Maluku: Rp21.400.
Papua: Rp21.400.
http://m.metrotvnews.com/read/2015/08/07/418993
___________________
Quote:
Harga Pertamax Diam-Diam Naik
Solopos.com, JOGJA — Harga BBM jenis Pertamax mengalami kenaikan Rp150 per liter. Namun kenaikan harga tersebut dinilai tidak mempengaruhi minat beli pelanggan.
Operasional Lapangan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Hos Cokroaminoto Harry Purnomo mengatakan, kenaikan harga pertamax sudah terjadi sejak Rabu (5/8/2015). Harga Pertamax yang semula Rp9.400 per liter, naik menjadi Rp9.550 per liter. Menurutnya, kenaikan harga tersebut merupakan hal yang biasa.
“Pelanggan juga tidak berkurang. Mereka tetap setia memakai pertamax. Setiap hari, rata-rata konsumsi pertamax sebanyak satu kilo liter [kl],” ujar dia di SPBU Hos Cokroaminoto, Jumat (7/8/2015).
Seorang pengguna Pertamax, Iwan, mengaku tidak mengetahui kenaikan harga tersebut. Menurutnya, karena kenaikan harga tidak terlalu besar dan ia tidak merasakannya. Namun, untuk harga eceran, ia mengakui ada kenaikan. “Kalau beli di SPBU, enggak memperhatikan ada kenaikan atau tidak. Tapi, kalau di eceran ada kenaikan,” ujar dia.
Iwan mengatakan, Pertamax eceran mengalami kenaikan Rp500 per liter, dari sebelumnya Rp10.000 per liter menjadi Rp10.500 per liter. Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta Freddy Anwar menjelaskan, per 5 Agustus, ada beberapa jenis BBM yang mengalami kenaikan harga. Harga pertamax naik menjadi Rp9.550 per liter, pertamax plus menjadi Rp10.600 per liter. Khusus pertamax dex turun menjadi Rp12.000 per kg. “Harga premium, solar subsidi, dan solar keekonomian [NPSO] harganya tetap,” ujar dia.
Freddy menyebutkan rata-rata konsumsi (pasokan) harian Pertamax di DIY mencapai 200 kl. Sedangkan rata-rata konsumsi harian Premium sebesar 1.350 kl. Untuk solar, rata-rata konsumsi harian di DIY mencapai 350 kl pada 2015.
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) DIY mengatakan, naiknya harga pertamax merupakan wewenang dari Pertamina karena termasuk bahan bakar khusus. Ketua Hiswana Migas DIY Siswanto meyakini, sebelum mengambil kebijakan, pasti ada perhitungan tersendiri mengenai untung dan ruginya. “Kalau untuk kami [Hiswana Migas DIY] tidak ada pengaruhnya karena kenaikan dinilai sangat kecil [Rp150 per liter],” ujar dia.
Menurutnya, tidak ada penurunan konsumen di lapangan. Bagi konsumen terutama pengguna pertamax, harga tidak menjadi masalah. Justru hal yang terpenting adalah ketersediaannya. Jangan sampai, harga naik dan barangnya susah didapatkan. “Rerata konsumsi [serapan] Pertamax di DIY 30 sampai 35 KL per hari, sedangkan rerata konsumsi premium per hari 1.400 kl,” ungkap dia.
http://m.solopos.com/2015/08/07/harg...am-naik-631035
__________________
Quote:
Tidak Mau Bebani Masyarakat, Alasan Harga Pertamax Naik
Metrotvnews.com, Jakarta: PT Pertamina (Persero) menjelaskan perubahan harga Bahan Bakar Minyak Khusus (BBK) jenis pertamax series dilakukan sekarang ini lantaran Pertamina tidak mau membebani masyarakat saat bulan suci Ramadan beberapa waktu lalu.
Vice President Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengungkapkan, Pertamina seharusnya sudah menyesuaikan harga sejak Juli 2015. Namun, karena tidak ingin membebankan masyarakat, Pertamina baru menyesuaikan harga BBK pada 5 Agustus.
"Kita tidak ingin bebani masyarakat dengan menyesuaikan harga BBK saat puasa dan Lebaran," kata Wianda, kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Selain itu, Wianda menambahkan, penyesuaian harga pertamax series dilakukan juga lantaran Harga Indeks Pasar (HIP) yang sejak Maret 2015 hingga Juli 2015 telah mengalami kenaikan
"Harusnya saat Harga Indeks Pasar (HIP) terus meningkat di Maret hingga Juli kami bisa menyesuaikan karena ini BBM jenis umum. Tapi, kami menunggu hingga saat yang lebih baik dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat yang pasti meningkat saat puasa dan Lebaran," jelas dia.
Lebih dari itu, Wianda membenarkan bahwa selain HIP, penguatan dolar Amerika Serikat (USD) saat ini juga menjadi faktor yang sangat memengaruhi harga keekonomian dari BBK jenis pertamax serires. "Benar sekali selain harga indeks pasar, dolar yang sudah menguat tujuh persen terhadap rupiah dari Januari hingga Juli sangat berpengaruh pada harga keekonomian," pungkas dia.
Sebagai informasi, semula Bahan Bakar Minyak (BBM) pertamax dijual Rp9.300 per liter sekarang dijual dengan harga Rp9.450 per liter. Sedangkan untuk pertamax plus semula dijual dengan harga Rp10.300 per liter menjadi Rp10.500 per liter. Lalu pertamina dex turun semula Rp11.900 per liter menjadi Rp11.600 per liter.
http://m.metrotvnews.com/read/2015/08/07/155368
Pertamax sudah, yang akan disusul pertalite yang sudah selesai harga promonya dan akhirnya premium