Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

holabackAvatar border
TS
holaback
Pengamat OZ Prihatin Hancurnya Ekonomi Indonesia
Sejumlah pengamat Australia menyatakan turunnya angka pertumbuhan selama kuartal kedua 2015 yang hanya 4,67 persen, menunjukkan ekonomi Indonesia sedang mencari basis pertumbuhannya.

Pertumbuhan 4,6 persen ini tercatat sebagai yang paling rendah sejak tahun 2009.

"Angka ini menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia saat ini berupaya keras menemukan basis pertumbuhannya," kata ekonom Bank ANZ Glenn Maguire kepada ABC.

Maguire menilai, perekonomian Indonesia semakin bergantung pada langkah-langkah pemerintah, sedangkan pada sisi lain penyerapan anggaran program pembangunan hanya berkisar 10 persen.

"Tiket terbesar yang kini ditunggu-tunggu adalah investasi pemerintah," katanya.
Penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia belakangan dipicu oleh kombinasi lemahnya harga komoditas dan ketidakmampuan pemerintah mewujudkan proyek-proyek besar infrastruktur. 

"Saya tidak yakin semua ini akan bergerak secepat yang dikehendaki pemerintah Indonesia," kata Andrew Parker dari PricewaterhouseCoopers' (PwC) seraya menambahkan, problem klasik masih terus terjadi yaitu tidak siapnya proyek-proyek dilaksanakan.

Sementara skonom senior Standard Chartered Eric Sugandi mengatakan khawatir dengan tingkat belanja modal pemerintah yang hanya berkisar 11 persen hingga Juli lalu.

Menurut Maquire, selama arus investasi belum solid maka pemulihan pertumbuhan akan sulit terwujudkan.

Secara umum pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan 5,2 persen sepanjang tahun 2015 ini, turun sedikit dibandingkan target 5,7 persen sebelumnya.
Sementara di sisi lain bank sentral kini terfokus menurunnya nilai tukar rupiah serta kemungkinan angka inflasi di atas 7 persen.

Belanja konsumen juga terlihat melunak, termasuk turunnya angka penjualan mobil.
Kalangan investor sejauh ini telah menyoroti kebijakan pemerintah yang terlihat bersifat protektif dan menimbulkan ketidakjelasan sikap pemerintah.

Namun demikian menurut Maguire, Indonesia tetap menarik investasi FDI, meski Vietnam dan Thailand terus memanfaatkan kebijakan pintu terbuka, di saat Indonesia mengambil langkah berbeda.

http://m.tribunnews.com/australia-plus/2015/08/07/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-turun-pengamat-australia-prihatin

Jokowi's Effect bray....
0
4.7K
68
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.