Anif Shah, Razman Arif dan Gubsu

SEMPAT 'menghilang' saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan ruang kerjanya di kantor Gubernur di Jalan Iman Bonjol, Medan, terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada tiga hakim, satu panitera dan seorang anggota pengacara OC Kaligis, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho disebut-sebut 'berlindung' pada mafia tanah eks PTPN-2, H Anif Shah di Komplek Perumahan Cemara Asri, Jalan Cemara Medan Estate. Lalu 'menghadap' pada pimpinan salah satu partai politik termuda di tanah air.

Sayangnya, hingga kini mafia tanah eks PTPN 2, H Anif Shah tak memberi jawaban atas dugaan keterkaitannya dengan 'bagi-bagi' duit Bansos dan bantuan Dana Bawahan (BDB) maupun 'tekanan' pada Gubsu selama ini melalui kuasa adiknya, Ajib Shah Ketua DPRD Sumut dan Anuwarsyah alias Aweng Ketua Pemuda Pancasila (PP) Sumut. Sementara pimpinan partai termuda di Indonesia, Surya Paloh menegaskan partainya tak ada kaitan dengan kasus suap tiga hakim itu. Dan, langsung mencopot jabatan OC Kaligis selaku bos pengacara Garry sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Partai nasdem.

Belakangan, saat menjalani pemeriksaan perdana di kantor KPK, Gubsu gatot Pujo Nugroho memakai jasa kusa hukum pada Razman Arif Nasution. Diketahui, Razman adalah mantan anggota DPRD Mandailing Natal (Madina), Sumut, tempat lokasi usaha penangkaran sarang walet mafia tanah eks PTPN 2, H Anif Shah. Bahkan saat Anif Shah 'perang' dengan Amru Daulay ketika menjabat Bupati Madina soal pajak penangkaran walet Anif Shah di hutan negara dan dampak perambahan hutan guna pembukaan jalan serta aloksi ABPD untuk infrastruktur ke penangkaran burung walet itu, Razman Arif yang kini kusa hukum Gatot adalah salah satu penengah.

Terakhir, antara Anif Shah dan Amru Daulay mantan bupati Madina, berdamai di salah satu hotel bintang lima di Jalan HM Yamin, Medan. Razman Arif Nasution yang ketika itu anggota DPRD Madina, bersama rekan-rekan satu profesi di kantor wakil rakyat di Kota Penyabungan, Madina itu pun menjadikan Anif Shah sebagai 'bapak angkat'. Setiap ada permasalahan dan ingin menimba ilmu untuk jenjang karir, Razman Arif yang juga mantan wartawan salah satu koran kriminal di Medan, dan mantan asisten dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Jalan SM Raja Medan, Razman Arif dan kawan-kawan 'menghadap' pada Anif Shah.

Hingga akhirnya, jelang Idul Fitri kemarin KPK melakukan OTT pada hakim PTUN Medan. dalam kaus itu, Gubsu dan istri mudanya diduga terlibat kuat. Razman Arif yang baru keluar dari lembaga pemasyarakatan (Lapas) terkait penganiayaan keponakannya, disebut-sebut minta 'petunjuk' pada Anif Shah melalui salah seorang pengacara senior berambut putih satu marga dengan Razman. Hasilnya, Razman yang merupakan mantan kusa hukum Komjen Budi Gunawan dalam kasus praperadilan pada KPK, disepakati sebagai kusa hukum Gubsu Gatot Pujo Nugroho.

Sesuai hal di atas, dugaan keterkaitan mafia tanah Anif Shah dengan kasus Bantuan Dana Bawahan (BDB) yang melibatkan Gubsu dan Bansos Pemprovsu, bisa jadi sangat erat. Apalagi, saat mantan bupati Madina, Hidayat batubara kena OTT KPK beberapa waktu lalu, disebut-sebut juga sempat sembunyi di kediaman Ajib Shah di Komplek Cemara Asri, Medan.

Lain lagi 'tekanan' Anif Shah melalui kuasa dan wewenang adiknya, Ajib Shah sebagai Ketua DPRD Sumut, dan Aweng Ketua PP Sumut selaku salah satu Ormas pendukung Gatot di Pilgubsu 2012. Belakangan, tekanan agar dana Bansos dan BDB dibagi-bagi ke anggota DPRD Sumut, dilakukan melalui 'gertak sambal' pengajuan hak interplasi. Padahal, Ketua DPRD Sumut Ajib Shah dan Ketua PP Sumut, Anuwarsyah alias Aweng, adalah salah satu pejabat dan pimpinan Ormas yang diduga ikut makan duit bansos dan BDB Pemprovsu.(**)

http://medanseru.co/berita/cemmanalae/3195/Anif-Shah--Razman-Arif-dan-Gubsu#.Vbn4OUpXerU

Ustad dan preman kok bisa ya ??