rajabergetarAvatar border
TS
rajabergetar
Pertamina Rugi, Rakyat Digencet
Kebijakan Pertamina ini terbilang ajaib. Di saat harga minyak dunia anjlok, BUMN satu ini malah menaikkan harga jual Pertamax. Padahal dua kompetitornya, Shell dan Total menurunkan harga jualnya.

Pertamina beralasan harga perlu dinaikkan karena mereka merugi setelah dua terakhir ini tidak menaikkan harga Pertamax.

Kenaikan Pertamax ini dilakukan per 5 Agustus 2015. Harga bensin dengan RON 92 ini naik dari Rp 9.300 menjadi Rp 9.450 per liter. Kenaikan memang terasa aneh, sebab sejak tiga minggu terakhir harga minyak dunia terus anjlok. Dalam perdagangan kemarin, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) hanya dipatok 46,02 dolar AS per barel.

Karena itu sejak Senin (3/8), Shell menurunkan harga BBM untuk semua variannya. Harga BBM jenis super, yang setara Pertamax, diturunkan dari Rp 9.750 menjadi Rp 9.600 per liter. Demikian juga dengan Total yang menurunkan harga performance, BBM setara Pertamax, dari dari Rp 9.750 menjadi Rp 9.600 per liter.

Vice Presiden Pertamina Wianda Pusponegoro membenarkan kenaikan harga Pertamax itu. Dia mengakui memang dalam beberapa pekan terakhir harga minyak dunia turun. Tapi, kenaikan itu tetap realistis dilakukan karena Pertamina sudah menahan kenaikan harga selama dua bulan.

"Harga Pertamax sekarang tetap sesuai. Sebelumnya kami justru rugi. Saat badan usaha lain menaikkan harga produknya saat harga minyak dunia naik, kami tetap menahan harga, karena kami tidak mau membebani rakyat saat bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran. Nah, sekarang kondisinya sudah normal untuk kami melakukan penyesuaian harga," ucapnya kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Meski naik, Wianda yakin para pengguna Pertamax tidak beralih ke BBM sejenis di Shell atau Total. Pasalnya, jika dibandingkan saat ini harga Pertamax masih lebih murah sekitar Rp 150 per liter.

DPR tidak bisa menerima penjelasan ini. Anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar menilai Pertamina mau enak sendiri. Dengan alasan rugi Pertamina tega mengorbankan rakyat yang sedang tergencet akibat ekonomi sulit.

"Ini Pertamina tidak mau rugi atas impor minyak mentah yang selama ini dilakukannya. Saya pikir ini salah," ucap politisi PAN ini kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Nasril juga tidak percaya dengan pengakuan Pertamina yang rugi akibat jualan BBM. Dia melihat itu hanya akal-akal. Sebab, dari hitungan kasar saja, harga BBM sekarang sudah kemahalan. Kalaupun Pertamina rugi, mungkin saja dari sektor lain, bukan dari pengadaan BBM.

Di media sosial, para netizen juga ikut protes dengan kenaikan ini. Rata-rata mereka merasa heran dengan kenaikan ini. "Negara yang indah dan lucu. Di saat harga minyak dunia turun, rakyat teriak turunkan harga BBM, eh hari ini (kemarin, red) pertamax malah naik," tulis akun @dferdianto sambil mengakhiri cuitannya dengan hashtage #akurapopo.

Akun @shintaries mengakui, kenaikan Pertamax memang kecil, hanya Rp 150 per liter. Tapi, walau kecil kenaikannya sering sekali dan susah turunnya. "Dikit-dikit jadi bukit," tulisnya dengan menyitir pribahasa lama.

Sedangkan akun @Deeweedave agak kesal lantaran kenaikan itu tanpa pemberitahuan lebih dulu. "Waduh, saya belum keluar rumah, Pertamax naik tanpa permisi," cetusnya.

Tapi, ada juga yang membela. Salah satunya akun @diditbowo yang menyebut Pertamax masih lebih murah dibanting bensin sejenisnya di perusahaan lain. "Shell super turun harga. Pertamina Pertamax naik. Tapi tetep aja mahalan Shell. Heuheu," cetusnya. ***


http://www.rmol.co/read/2015/08/06/2...medium=twitter
0
3.5K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.