Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hayden.cAvatar border
TS
hayden.c
Alasan Tukang Ojek Pangkalan Ogah Gabung Go-Jek
Alasan Tukang Ojek Pangkalan Ogah Gabung Go-Jek

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyedia layanan jasa angkutan sepeda motor Go-Jek sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial. Perbincangan itu terkait salah satu pengendara Go-Jek yang mendapat teror dari tukang ojek pangkalan yang tidak menjadi rekanan Go-Jek.

Sebelumnya, sebuah postingan beredar melalui Path dan Facebook dari pengguna bernama Boris Anggoro. Ia menceritakan pengendara Go-Jek pesanannya diusir dan diancam oleh tukang ojek yang mangkal di dekat kantornya saat hendak menjemputnya.

Go-Jek juga telah membuat pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Dalam pernyataan yang dibuat pada Selasa (9/6/2015), Go-Jek mengatakan pihaknya hadir bukan untuk berkompetisi dengan pengendara ojek pangkalan, melainkan untuk membantu ojek pangkalan berkembang.

Go-Jek pun mengajak semua ojek pangkalan untuk bergabung dengan Go-jek untuk menikmati keuntungan-keuntungan menjadi pengendara Go-jek. Namun tak semua tuakng ojek pangkalan tertarik untuk bergabung dengan Go-Jek.

Seperti pengakuan seorang tukang ojek yang tidak mau disebutkan namanya saat dijumpai KompasTekno, Kamis (11/6/2015) lalu di depan pusat perbelanjaan di kawasan Senayan.

Menurutnya, bergabung dengan Go-Jek justru membuat ribet, karena sistem aturan yang digunakan, selain potongan biaya yang harus disetorkan ke Go-Jek.

"Ribet, duitnya kan dibagi dua sama yang punya (Go-Jek), kita mendingan mangkal lama-lama di sini tapi hasilnya jelas, duit langsung di kantongin," ujarnya.

Go-Jek memang menerapkan bagi hasil untuk setiap transaksi tunai dengan layanannya. Pembagian tersebut adalah sebanyak 80 dan 20 persen, di mana 20 persen untuk perusahaan, lalu 80 persen untuk karyawan itu sendiri.

"Belum mikir cicilan HP-nya, ribet ah," katanya lagi. Go-Jek dalam operasinya memang menggunakan aplikasi di smartphone. Untuk bergabung dengan Go-Jek, pengendara dibekali smartphone yang disediakan oleh Go-Jek. Pengendara pun membayar smartphone tersebut dengan sistem cicilan.

Selain itu, bentuk pembayaran lain adalah dengan menggunakan Go-Jek Credit. Pelanggan bisa melakukan top-up dengan pulsa untuk transaksi. Dari deposit itu, bagian pendapatan untuk pengojek hanya bisa diambil jika datang langsung ke kantor Go-Jek.

Uang yang tidak terlihat itu (Go-Jek Credit) juga menjadi alasan kenapa tukang ojek pangkalan masih enggan menjadi rekanan Go-Jek. "Kalau gini (mangkal) kan enak, habis nganter langsung dapat duitnya," kata tukang ojek tadi.

Sementara tukang ojek lain yang dijumpai KompasTekno yang juga sering mangkal di kawasan Palmerah beralasan bahwa dengan Go-Jek, ia tidak bisa negosiasi harga jasa layanan yang ditawarkan.

"Soalnya (kalau pakai Go-Jek) ngga bisa nawar, kan kalau pakai Go-Jek si Go-Jeknya yang udah nentuin tarifnya," katanya.

Model transaksi non-tunai nampaknya masih menjadi kendala bagi pengendara ojek pangkalan untuk bergabung dengan Go-Jek. Padahal, menurut pengakuan salah satu pengendara Go-Jek, ia merasa lebih untung dengan bergabung dengan layanan itu.

Seperti yang dituturkan Muhammad Nizar (47) kepada Kompas.com. Nizar mengaku bahwa dengan pekerjaannya di Go-Jek dari hari Senin sampai Minggu, pendapatan Nizar rata-rata per bulannya bisa mencapai angka Rp 4 juta. Jam kerjanya pun lebih fleksibel.

Sementara pengendara Go-Jek lain bernama Tinus juga merasa lebih enak setelah bergabung dengan Go-jek. Waktunya tidak terbuang hanya untuk mangkal. Ia pun bisa mengatur waktu untuk bersama keluarga.

"Dulu kalau dipikir-pikir lebih banyak mangkalnya daripada nariknya. Kalau sekarang begitu pagi udah ada yang mesen buat diantar ke kantornya," kata Tinus kepada Kompas.com, Rabu (10/6/2015).

source

ga gampang menarik orang dari zona nyaman.. emoticon-rose
0
28.5K
207
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.