Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zitizen4rAvatar border
TS
zitizen4r
Beginikah Cerminan Akhlak "Islam Nusantara" di Muktamar NU? Ancoorrr dah!
Kiai Said: Islam Nusantara untuk Indonesia
Minggu, 02 Agustus 2015, 08:42 WIB

Beginikah Cerminan Akhlak "Islam Nusantara" di Muktamar NU? Ancoorrr dah!
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Nahdlatul Ulama (NU) mengambil tema 'Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia' dalam Muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, Islam Nusantara adalah wujud Islam yang santun, ramah, beradab, dan berbudaya.

"Jadi ini bukan mahdzab atau aliran tertentu, tapi khosois atau tipologi. Ciri khas islam nusantara adalah islam yang melebur dengan budaya," kata dia di Muktamar, Jombang.

Said mengatakan, Islam Nusantara adalah Islam yang tidak memusuhi ataupun memberangus budaya yang ada. Justru budaya setempat diakomodir dan dilestarikan selama tidak bertentangan dengan aturan atau syariat Islam.

Dia menambahkan, NU juga akan selalu menjaga tegaknya konstitusi dan semangat kebangsaan. Hal itu, kata Said, telah konsisten dilakukan NU sejak organisasi terbesar di Indonesia ini didirikan. Islam dan nasionalisme tidak perlu dipertentangkan. "Karena keduanya ada semangat kebangsaan," ujarnya
http://www.republika.co.id/berita/du...ntuk-indonesia


Pembukaan Muktamar Ke-33 NU
Di Depan Jokowi, Said Aqil Jelaskan Makna Islam Nusantara sampai Berbusa-busa
Sabtu 01 Aug 2015, 21:58 WIB

Jombang - Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang resmi dibuka malam ini. Ketum PBNU KH Said Aqil Siraj dalam sambutannya menjelaskan tentang makna Islam Nusantara yang menjadi tema dari muktamar ini.

Pembukaan Muktamar NU yang dihadiri Presiden Joko Widodo ini berlangsung di GOR Merdeka Alun-Alun Jombang, Sabtu (1/8/2015). KH Said Aqil terlebih dahulu menerima materi muktamar dari Ketua SC Slamet Effendy dan kemudian memberikan sambutan.

Di awal sambutannya, Said Aqil menjelaskan lagi tentang tema 'Islam Nusantara' yang diusung di Muktamar ke-33 NU. Dia menegaskan bahwa Islam Nusantara bukanlah suatu aliran baru.

"Islam nusantara bukan mazhab baru, firqah dan aliran baru. Islam nusantara menjadi ciri khas Islam-nya orang-orang nusantara, yaitu melebur secara harmonis dengan budaya nusantara, syarak, kearifan yang tak melanggar syarak, digunakan untuk dakwah Islam di nusantara," kata Said Aqil.

Said Aqil menuturkan, dari situlah lahir Islam yang santun dan mengedepankan hati nurani. "Islam yang memanusiakan manusia, cinta tanah air. Inilah Islam ahlussunnah wal jamaah," ucapnya.

Para nahdliyin diajak untuk meneruskan perjuangan Wali Songo. Said Aqil mengungkapkan ada 4 hal yang harus menjadi landasan.

"Yang pertama, semangat religius. Penekanannya adalah akhlakul karimah. Tidak ada artinya beragama tanpa berakhlakul karimah," ujarnya.

Kedua adalah spirit nasionalis. Said Aqil mengutip nasihat KH Hasyim Ashari ke Wahid Hashim bahwa antara nasionalis dan Islam jangan dipertentangkan.

"Islam semakin kuat karena ada semangat nusantara di dalam dada," kata Said Aqil.

"Dalam kerangka inilah penting ditegaskan, NU berpegang teguh pada konstitusi Indonesia. Siapapun presidennnya, NU di belakangnya. Dukung pemerintah bukan berarti koalisi, mengkritik bukan berarti koalisi," sambungnya.

Landasan yang ketiga, Said Aqil mengungkapkan bahwa ada semangat kebhinekaan. Nahdliyin diminta menghormati dan menghargainya.

"Di atas sajadah nusantara ini lah kita memahami. Tidak mungkin kita bisa membangun dan kerjasama bila tak saling kenal," tegasnya.

Landasan keempat adalah semangat kemanusiaan. Nahdliyin diajak untuk menjalankan pandangan visioner KH Hasyim Anshari untuk membangun semangat kebersamaan.

"Sehingga lahirlah dunia tanpa peperangan, dunia damai. Ketika ada konflik, diselesaikan dengan musyawarah, bukan dengan senjata," jelasnya.
http://news.detik.com/berita/2980894...slam-nusantara


Deadlock, Sidang Muktamar NU ke-33 Diskorsing
Senin,  3 Agustus 2015  −  03:03 WIB

Beginikah Cerminan Akhlak "Islam Nusantara" di Muktamar NU? Ancoorrr dah!

JOMBANG - Sidang Pleno Pembahasan dan Pengesahan Tata Tertib Muktamar NU ke-33 diskorsing sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hal ini melihat kericuhan yang kerap terjadi pada pelaksanaan pleno.

Sidang Pleno berlangsung deadlock dalam pembahasan pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum pada Bab VIII Pasal 19 yang berbunyi bahwa pemilihan Rais Am dilakukan secara musyawarah menggunakan sistem Ahlu Halli Wal Aqdi (AHWA).

"Sidang saya skors untuk melakukan pembicaraan kepada penanggung jawab muktamar. Setelah itu kami akan melakukan pembicaraan dengan saudara-saudara sekalian," kata Ketua Sidang Pleno Tatib Muktamar NU Slamet Effendi Yusuf, Minggu (2/8/2015).

Ketika Slamet Effedi menutup sidang tersebut, para muktamirin saling bersahutan melakukan protes. "Pimpinan sidang, persoalan ini bisa selesai asal dikembalikan kepada AD ART. Jangan dipaksakan," teriak salah satu muktamirin.

Pernyataan itupun tidak digubris, tiga pimpinan sidang langsung dibawa keluar dengan pengawalan sejumlah Banser. Sebenarnya pasca ricuh pertama, suasana sidang mulai mencair ketika Khatib Aam KH Malik Madani memberikan tausiyah.

Saat itu, Kiai Malik menjelaskan bagaimana proses munculnya AHWA baik dalam munas hingga masuk kedalam Muktamar NU ke-33 ini.

"Saya minta muktamirin untuk untuk menjaga marwah NU. sistem AHWA ini tidak ada dalam AD ART sehingga masih diperlukan pembahasan-pembahasan di komisi-komisi nanti. Intinya, jika menemui persoalan, maka harus dikembalikan kepada AD ART. Boleh ditanya, saya lah orang pertama yang mengusulkan AHWA ini," katanya.

Pendapat kiai ini cukup menenangkan para muktamirin. Namun kericuhan itu terjadi setelah Slamet Effendy Yusuf membuka kesempatan peserta untuk menyampaikan pendapat lagi.

Setelah sidang di skorsing sampai batas waktu yang tidak ditentukan, para muktamirin membubarkan diri.
http://daerah.sindonews.com/read/102...ing-1438541962


NU pecah kongsi gara-gara Ahwa di Muktamar ke-33
Minggu, 2 Agustus 2015 06:29

Beginikah Cerminan Akhlak "Islam Nusantara" di Muktamar NU? Ancoorrr dah!

Merdeka.com - Muktamar ke-33 organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), telah dibuka tadi malam. Menurut rencana, muktamar yang digelar di Jombang, Jawa Timur, itu bakal dilangsungkan hingga Rabu (5/8).

Melalui muktamar bakal dipilih Rais Aam dan ketua Tanfidz PBNU. Namun konstelasi di internal ormas yang didirikan oleh Almarhum KH Hasyim Asy'ari itu memanas.

Penyebabnya, pemilihan Rais Aam kali ini berbeda dengan muktamar-muktamar sebelumnya. Jika pada muktamar sebelumnya Rais Aam dipilih secara langsung melalui voting oleh para peserta muktamar, di muktamar kali ini Rais Aam bakal ditentukan dengan sistem musyawarah untuk mufakat atau Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa).

Kondisi di internal NU pun pecah kongsi. Ada yang setuju dengan mekanisme Ahwa, tapi banyak pula yang tak setuju.
http://www.merdeka.com/peristiwa/nu-...mar-ke-33.html


Muktamar NU Digoyang Video Oplosan
Minggu, 02 Agustus 2015 , 10:46:00



MUKTAMAR Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 yang digelar di Jombang, Jawa Timur, telah resmi dibuka Presiden RI Joko Widodo, Sabtu (1/8) malam.

Sejumlah kiai seperti KH Maimun Zubair, para menteri Kabinet Kerja seperti Tedjo Edhi Purdijatno, Puan Maharani, Marwan Jafar, M Hanif Dakhiri dan M Nasir juga tampak hadir di forum musyawarah tertinggi organisasi Islam terbesar itu.

Namun sayang, di tengah acara ini berlangsung, beredar video yang ditanggapi beragam oleh publik di media sosial. Video yang dimaksud berjudul Banser & Panitia Muktamar NU Goyang Oplosan di Panggung Seni Islam Nusantara

Video ini diunggah di YouTube oleh akun Everything's Magic pada 31 Juli 2015, alias sebelum pembukaan Muktamar NU.

Hingga kini, tercatat sudah 3.832 viewers. Komentar miring lebih mendominasi adanya aksi di video ini. Dalam rekaman gambar hidup berdurasi 2.50 menit ini, tampak sejumlah pria berseragam, yang disebut pemilik akun dan pelaku dunia maya sebagai Banser NU dan Panitia Muktamar NU 33, asyik bergoyang oplosan di atas panggung seni Islam Nusantara.

Tak jelas maksud dari beredarnya video ini. Namun yang pasti sudah mengundang banyak celaan dari netizen. Namun tak sedikit pula yang memandang, apa yang terjadi di video ini adalah hal yang biasa saja dan celaan yang beredar sangat tak mendasar.

"Celaan kalian tak berdasar. Hanya karna suatu pertunjukan seperti ini, kemudian kalian anggap buruk seluruhnya. Tolong adab itu di imani. Kalau ada satu tetes najis masuk kedalam satu kolam yang asalnya suci, maka tidak najis air itu kesemuanya," tulis akun Gamal Achmed
http://www.jpnn.com/read/2015/08/02/...Video-Oplosan-


M Nuh berharap Muktamirin Kedepankan Musyawarah
2 August 2015

Beginikah Cerminan Akhlak "Islam Nusantara" di Muktamar NU? Ancoorrr dah!

JOMBANG — Sidang pleno yang membahas tata tertib Muktamar ke-33 NU sempat diwarnai hujan interupsi dari muktamirin.

Mereka mendebatkan beberapa item redaksional terkait teknis berjalannya persidangan. Bahkan hingga pukul 17.00 saat sidang diskorsing masih belum ada kesepakatan di antara peserta. Dan pimpinan sidang yang dipimpin H Slamet Efendi Yusuf, mengambil jalan lobi.

Terkait alotnya pembahasan tata tertib ini, Mohammad Nuh ambil suara. Ditemui media ini, Ahad (2/8/2015), Pak Nuh, sapaan akrabnya menyayangkan alotnya jalannya sidang.

Menurutnya dalam konteks apapun sebagai organisasi yang mengusung prinsip tawassut dalam ideolog, sudah seharusnya mengedepankan musyawarah mufakat dalam setiap kesepakatan yang diambil. “Saya berharap Muktamar NU lebih mengedepankan musyawarah untuk mufakat,” ujarnya melalui akun twitter yang dimilki.

Untuk itu, menurutnya setiap upaya pengambilan keputusan apapun dalam muktamar hendaknya diambil berdasarkan kesepakatan bersama agar lebih melegakan hati dan bisa diterima semua pihak. “Dengan demikian setiap upaya difokuskan untuk musyawarah bukan untuk votting,” tandasnya.
http://www.muktamarnu.com/m-nuh-berh...usyawarah.html


Gus Sholah: Banyak yang Tanya ke Saya, Ini Muktamar NU atau PKB?
2 Agu 2015 at 16:03 WIB

Beginikah Cerminan Akhlak "Islam Nusantara" di Muktamar NU? Ancoorrr dah!

Liputan6.com, Jombang - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid mencium adanya intervensi partai politik di Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Jombang, Jawa Timur.

Pria yang akrab disapa Gus Sholah ini mengatakan, indikasi itu terlihat dari adanya iming-iming untuk memuluskan sistem ahlul halli wal aqdi (Ahwa) dalam proses pemilihan rois aam.

"Saya mengimbau, stop pihak yang mengiming-imingi di pemilihan rais aam, karena itu akan menghancurkan NU. Banyak yang bertanya pada saya, Muktamar NU atau PKB, banyak yang tanya itu," tutur Gus Sholah saat menggelar konferensi pers di Media Center Muktamar NU, Minggu (2/8/2015).

Menurut adik kandung almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu, saat ini NU pelan-pelan kehilangan ruh jihadnya, justru yang muncul adalah semangat pragmatisme.

"Kalau mau pragmatisme, ya jangan ke NU, ke partai saja. NU itu ormas, kemudian jadi partai, kembali lagi jadi ormas, lalu membuat partai. Sehingga banyak ke partai. ‎Paradigma parpol harus dipisahkan dengan NU. Itu (paradigma parpol masuk NU) harus kita cegah," tegas Gus Sholah. ‎

Tidak Setuju Sistem Ahwa

Terkait penggunaan sistem Ahwa dalam pemilihan rais aam, Gus Sholah mengatakan dirinya tidak sepakat. "Sebab, aturan dalam organisasi yang ditentukan oleh AD/ART tidak pernah ada kata Ahwa," tutur dia.

Dia menjelakskan, dalam AD/ART yang ada hanya kata musyawarah mufakat dan kata itu diartikan sebagai Ahlul halli wal aqdi (Ahwa)‎. "Ngerti organisasi apa enggak sih? Yang memutuskan itu muktamirin," jelas dia.

Menurut Gus Sholah, dalam pleno yang memutuskan muktamirin. "Saya setuju Ahwa, tapi setelah AD/ART diubah, tidak tahun ini. Tapi semuanya tetap diputuskan oleh muktamirin," tandas Gus Sholah.
http://m.liputan6.com/news/read/2284...ar-nu-atau-pkb


Sidang Tata Tertib Muktamar NU Ricuh, Sejumlah Peserta Dipaksa Keluar
Senin, 3 Agustus 2015 | 02:22 WIB

Beginikah Cerminan Akhlak "Islam Nusantara" di Muktamar NU? Ancoorrr dah!
Ricuh, Seorang peserta Muktamar NU ke-33 diusir dari arena persidangan

JOMBANG, KOMPAS.com - Alotnya pembahasan tata tertib pemilihan Rois A'am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam Muktamar ke-33 di Alun-alun Jombang berujung ricuh, Senin (3/8/2015) dini hari. Sejumlah peserta dikeluarkan paksa dari ruang sidang. Salah satunya, seorang peserta muktamar dipaksa Keller setelah mencoba mengungkap fakta politik uang, untuk meloloskan model musyawarah mufakat atau Ahlul Halli Wal'aqdi (Ahwa) dalam pemilihan Rois A'am PBNU.

"Ada oknum yang membawa segepok uang untuk peserta muktamar agar mendukung model Ahwa, saya ada bukti dan saksinya," kata peserta asal kepulauan Riau itu.

Sontak pendapat dalam forum tata tertib itu mengundang protes sejumlah peserta dan menudingnya merendahkan derajat kiai. "Amankan, keluarkan!" kata seorang peserta yang berada di belakang ruang sidang.

Peserta asal Kepulauan Riau itu pun langsung digiring keluar dengan pengamanan pasukan Banser. Peserta tersebut adalah satu dari 100 lebih peserta yang mendapat kesempatan menyampaikan pendapatnya soal model pemilihan Ahwa dalam pemilihan Rois A'am PBNU.

Keputusan ketua sidang Slamet Effendi Yusuf, untuk memberi kesempatan peserta menyampaikan pendapatnya, menyusul alotnya pembahasan tentang Ahwa. Karena alot, sidang pembahasan tata tertib sempat diskors beberapa kali.

Sepanjang sidang, pimpinan sidang selalu dihujani interupsi dari peserta yang mendukung dan menolak Ahwa.

Usai peserta dari kepulauan Riau dikeluarkan, sidang tata tertib pun kembali diskors untuk yang ketiga kalinya. Usai menetapkan sidang diskors, pimpinan sidang dikawal keluar melalui pintu lain untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Berbagai solusi sempat dilontarkan peserta sebagai jalan keluar alotnya pembahasan soal Ahwa, diantaranya kembali ke AD/ART semula, dan memakai model Ahwa untuk Muktamar yang akan datang
http://regional.kompas.com/read/2015...Dipaksa.Keluar


Para Tamu Asing Tertarik Hadiri Muktamar NU karena Ingin Tahu Islam Nusantara
Sabtu, 1 Agustus 2015 01:27 WIB

Beginikah Cerminan Akhlak "Islam Nusantara" di Muktamar NU? Ancoorrr dah!
Logo Nahdlatul Ulama.

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Alun-alun Jombang akan dipadati petinggi Republik Indonesia saat pembukaan Muktamar NU ke-33, Sabtu (1/8/2015) malam

Penanggung Jawab Acara Muktamar NU ke-33, H Andi Najmi Fuady mengatakan, selain Presiden Joko Widodo, sebagian besar petinggi negeri sudah memastikan hadir dalam acara pembukaan Muktamar.

Mereka antara lain, Ketua MPR, Ketua DPR, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pimpinan Komisi Yudisial (KY), Jaksa Agung, dan sejumlah menteri Kabinet Kerja juga dipastikan hadir.

"Itu ditambah pejabat negara, para legislator di DPR RI yang berasal dari NU," ujarnya kepada Surya, Jumat (31/7/2015).

Selain itu, para Ketua Umum Parpol juga dipastikan hadir dalam pembukaan Muktamar NU. Mereka antara lain, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP dari dua kubu baik Romahurmuzy maupun Djan Farid, dan sejumlah pengungsi parpol lainnya.

Tak hanya para pejabat dan petinggi parpol, 14 tamu asing dari sembilan negara, seperti Lebanon, Mesir, Pakistan, Austalia, dan Inggris juga hadir sebagai peninjau.

"Para tamu asing itu hadir karena tertarik dengan NU dan Islam Nusantara yang menjadi tema utama dalam gelaran Muktamar kali ini," tegas Andi yang juga Pengurus Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU ini.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...slam-nusantara

-----------------------------------

kalo masih suka duniawi, yaaa sulitlah mau unggul di dunia Islam meski membawa-bawa konsep "Islam Nuantara" itu.
Diubah oleh zitizen4r 03-08-2015 01:59
0
4.4K
27
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.