Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zitizen4rAvatar border
TS
zitizen4r
Sudah Dijaga Malaikat & Jin, Muktamar NU Masih aja Kisruh & Penuh Intrik
Muktamar NU Dijaga Jin dan Malaikat Sejagat
Jin dan malaikat menetralisir gangguan gaib di Muktamar NU.
Sabtu, 1 Agustus 2015 | 14:19 WIBOleh : Amal Nur Ngazis, Tudji Martudji

Sudah Dijaga Malaikat & Jin, Muktamar NU Masih aja Kisruh & Penuh Intrik
Ki Cokro atau Yusuf Cokro Santri, guru besar Perguruan Sapujagad (VIVA.co.id/Tudji Martudji)

VIVA.co.id - Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur 1-5 Agustus 2015 melibatkan beberapa elemen pengamanaan. Selain personil gabungan sebanyak 2.000 personil kepolisian, TNI, dan Barisan Ansor Serba Guna (Banser), disebutkan ada elemen gaib yang menjaga muktamar tersebut.

Ki Cokro, atau Yusuf Cokro Santri, Guru Besar Perguruan Sapujagad, menyebut perhelatan akbar lima tahunan ini, juga dijaga ribuan jin muslim dan malaikat.

Tujuannya, untuk menetralisir persinggungan energi dan menciptakan suasana damai dan ‎kondusif, muktamar berjalan lancar, serta menghasilkan kebaikan bagi umat di nusantara dan dunia.

Dia menyebut untuk menetralkan energi negatif yang ingin mengganggu mukmatar, ia dan personil perguruan melakukan beberapa ritual, di antaranya menanam ramuan campuran minyak Funni Basalwa dan Kasturi di punjer (pusar) alun-alun.
"Yang kita lakukan penyelarasan daya, atau menetralisir kemungkinan adanya gangguan energi gaib negatif," ucap Ki Cokro ditemui di sekitar lokasi Muktamar NU di Jombang, Sabtu 1 Agustus 2015.

Ditambahkan, jauh hari personil di perguruannya juga telah di-ijazahi (dibekali kekuatan) sebelum melaksanakan tugas pengamanan.

"Ada personil kasat mata dan personil, atau kekuatan tidak kasat mata. Termasuk, kekuatan jin muslim dan malaikat. Kekuatan itu, tidak hanya dari tanah Jawa, atau Indonesia, tetapi dari seluruh jagat semesta, utamanya yang menaruh simpatik," kata Ki Cokro.
Dia juga mengatakan mendapat bantuan dari para kiai kampung yang punya semangat membantu pengamanan Muktamar. Mereka rutin melakukan Qijib Bala' dan Qijib Nassar secara rutin.

"Mereka (para kiai kampung) ini, kekuatan dan jumlahnya juga cukup besar. Dan, kecintaannya sangat luar biasa kepada NU, tetapi mereka tidak mau terekspos‎," kata dia.

Dijabarkan, secara fisik personil Pagar Nusa ada 300 orang‎, itu dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten.
"Termasuk tim kiai chos, dan kekuatan tertutup, tidak kasat mata," tutur dia.

Ki Cokro mengatakan, adanya kekuatan gaib yang tidak bisa dibantah. Hal ini, termasuk dalam persaingan kandidat juga diharapkan bisa dinetralisir, dengan upaya 'pemagaran gaib' yang dilakukan timnya.

"Karena muktamar kali ini juga kembali ke khitthah, yakni ke punjer asal leluhur tempat lahirnya NU, membangun dan‎ membesarkan kembali seperti semangat para pendiri. Sesuai slogannya, yaitu meneguhkan Islam Nusantara untuk membangun peradaban Indonesia dan dunia," kata Ki Cokro.

Sementara, pantauan VIVA.co.id , sampai saat ini, peserta terus berdatangan ke lokasi untuk registrasi kepesertaan muktamar. Lainnya, para penggembira dari berbagai penjuru wilayah di Indonesia juga terus membanjiri Jombang.

Muktamar ke-33 NU di Jombang ini dipastikan akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, pada pukul 19.00 WIB.
http://nasional.news.viva.co.id/news...laikat-sejagat


Sidang Tata Tertib Muktamar NU Ricuh, Sejumlah Peserta Dipaksa Keluar
Senin, 3 Agustus 2015 | 02:22 WIB

Sudah Dijaga Malaikat & Jin, Muktamar NU Masih aja Kisruh & Penuh Intrik
Ricuh, Seorang peserta Muktamar NU ke-33 diusir dari arena persidangan. KOMPAS.com/Achmad Faizal

JOMBANG, KOMPAS.com - Alotnya pembahasan tata tertib pemilihan Rois A'am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam Muktamar ke-33 di Alun-alun Jombang berujung ricuh, Senin (3/8/2015) dini hari. Sejumlah peserta dikeluarkan paksa dari ruang sidang. Salah satunya, seorang peserta muktamar dipaksa Keller setelah mencoba mengungkap fakta politik uang, untuk meloloskan model musyawarah mufakat atau Ahlul Halli Wal'aqdi (Ahwa) dalam pemilihan Rois A'am PBNU.

"Ada oknum yang membawa segepok uang untuk peserta muktamar agar mendukung model Ahwa, saya ada bukti dan saksinya," kata peserta asal kepulauan Riau itu.

Sontak pendapat dalam forum tata tertib itu mengundang protes sejumlah peserta dan menudingnya merendahkan derajat kiai. "Amankan, keluarkan!" kata seorang peserta yang berada di belakang ruang sidang.

Peserta asal Kepulauan Riau itu pun langsung digiring keluar dengan pengamanan pasukan Banser. Peserta tersebut adalah satu dari 100 lebih peserta yang mendapat kesempatan menyampaikan pendapatnya soal model pemilihan Ahwa dalam pemilihan Rois A'am PBNU.

Keputusan ketua sidang Slamet Effendi Yusuf, untuk memberi kesempatan peserta menyampaikan pendapatnya, menyusul alotnya pembahasan tentang Ahwa. Karena alot, sidang pembahasan tata tertib sempat diskors beberapa kali.

Sepanjang sidang, pimpinan sidang selalu dihujani interupsi dari peserta yang mendukung dan menolak Ahwa.

Usai peserta dari kepulauan Riau dikeluarkan, sidang tata tertib pun kembali diskors untuk yang ketiga kalinya. Usai menetapkan sidang diskors, pimpinan sidang dikawal keluar melalui pintu lain untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Berbagai solusi sempat dilontarkan peserta sebagai jalan keluar alotnya pembahasan soal Ahwa, diantaranya kembali ke AD/ART semula, dan memakai model Ahwa untuk Muktamar yang akan datang.
http://regional.kompas.com/read/2015...Dipaksa.Keluar


Tiga Tokoh NU Incar Kursi KH Said Aqil Siradj
Minggu, 2 Agu 2015 , 12:33 115

Sudah Dijaga Malaikat & Jin, Muktamar NU Masih aja Kisruh & Penuh Intrik
Seorang warga memperhatikan foto sejumlah tokoh NU pada baliho Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama yang terpasang di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (26/7). Muktamar NU digelar pada 1-5 Agustus 2015. (Foto: antara foto/syaiful arif)

Tiga tokoh NU disebut-sebut bakal maju untuk menggeser KH Said Aqil Siradj sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam Muktamar NU ke-33 di Jombang sejak Sabtu (1/8) kemarin.

Ketiga orang yang nyalon jadi Ketum Pengurus Besar NU (PBNU) itu adalah pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Solah, Wakil Ketua PBNU Asad Said Ali, mantan Ketua PWNU Jawa Tengah Muhammad Adan, selain petahana KH Said Aqil.

Namun, Ketua Steering Committee Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) Imam Aziz membantah soal calon resmi Ketua Umum PBNU. “Itu kabar dari mana? Yang pasti, kami belum menerima pencalonan sampai dengan hari ini,” ujarnya, Minggu (2/8).

Imam menuturkan, pemilihan ketua umum baru akan diselenggarakan pada hari terakhir muktamar, Rabu (5/8). Pada hari itu, para bakal calon ketua umum yang hendak mendaftarkan diri harus sudah mengantongi minimal 99 suara peserta muktamar.
http://pribuminews.com/02/08/2015/ti...d-aqil-siradj/


Said Aqil Jadi Calon Ketua Umum PBNU, Diserang Isu Syiah
MINGGU, 02 AGUSTUS 2015 | 09:35 WIB

Sudah Dijaga Malaikat & Jin, Muktamar NU Masih aja Kisruh & Penuh Intrik
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj memberi sambutan dalam pembukaan Muktamar NU ke-33 di Alun-Alun Jombang, Jawa Timur, 1 Agustus 2015. TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Jombang - Kubu calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siraj tak gentar diserang isu Syiah. Mereka percaya para muktamirin tak mudah terprovokasi isu seperti itu.

Juru bicara tim pemenangan Said Aqil Siraj, KH Akhmad Said Asrori, mengatakan, soal Syiah bukanlah isu baru untuk menyerang calonnya. Dia menegaskan tuduhan tersebut jauh dari kebenaran dan tak bisa dibuktikan. “Saya beberapa kali mengikuti ceramah beliau dan tak ada tanda-tanda ajaran Syiah,” kata Asrori kepada Tempo di Jombang, Sabtu, 1 Agustus 2015.

Rais Syuriah PCNU Magelang ini menambahkan, tak perlu membuat klarifikasi ataupun bantahan atas isu tersebut. Dia justru mempercayai para muktamirin yang akan mengikuti pemilihan ketua tanfidiyah tak akan mudah terprovokasi untuk membuat pilihan yang benar.

Isu Syiah ini menyebar di kalangan muktamirin sejak hari pertama pembukaan Muktamar ke-33 NU di Jombang. Sejumlah muktamirin mengaku mendapat kabar adanya hubungan yang kuat antara Said Aqil Siraj dan kelompok Syiah.

Bagi warga NU, isu seperti ini sangat sensitif mengingat paham tersebut sama sekali bertolak belakang dengan prinsip NU. “Isu ini santer lagi menjelang muktamar,” kata Ahmad Subakir, ketua PCNU Kota Kediri.

Dia tak begitu memusingkan isu-isu seperti itu yang selalu terjadi menjelang pemilihan ketua tanfidiyah. Namun, dia tak menjamin sikap yang sama dilakukan muktamirin lain yang akan menggunakan hak pilih mereka.

Said Aqil Siraj menyatakan bersedia melanjutkan kepemimpinan NU periode lima tahun ke depan. Sebelum pelaksanaan muktamar, sikap tersebut telah disosialisasikan ke sejumlah ulama dan pondok pesantren. Beberapa pondok pesantren di Mataraman pun menyatakan siap mengusung Said Aqil kembali dalam Muktamar Jombang.
http://nasional.tempo.co/read/news/2...rang-isu-syiah


Gus Sholah cium bau intervensi Parpol di Muktamar NU Jombang
Minggu, 2 Agustus 2015 13:14

Sudah Dijaga Malaikat & Jin, Muktamar NU Masih aja Kisruh & Penuh Intrik
Gus Sholah jumpa pers

Merdeka.com - Pengasuh Pondok Pesantre (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid, mencium adanya intervensi partai politik (Parpol) di Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan, dia juga mengindikasi adanya iming-iming untuk memuluskan sistem Ahlul halli wal aqdi (Ahwa) dalam proses pemilihan rois aam.

"Saya mengimbau, stop pihak yang mengiming-imingi (money politics) di pemilihan rais aam, karena itu akan menghancurkan NU. Banyak yang bertanya pada saya, Muktamar NU apa PKB, banyak yang tanya itu," terang Gus Sholah, sapaan akrab KH Sholahuddin Wahid dalam konferensi persnya, Minggu (2/8).

Menurut adik kandung almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu, saat ini, NU pelan-pelan kehilangan ruh jihadnya, justru yang muncul adalah semangat pragmatisme.

"Kalau mau pragmatisme, ya jangan ke NU, ke partai saja. NU itu ormas, kemudian jadi partai, kembali lagi jadi ormas, lalu membuat partai. Sehingga banyak ke partai. Paradigma Parpol harus dipisahkan dengan NU. Itu (paradigma parpol masuk NU) harus kita cegah," tegas calon Ketua Tanfidz PBNU ini.

Gus Sholah juga menyampaikan ketidaksepakatannya, pemilihan rais aam menggunakan sistem Ahwa. Sebab, aturan dalam organisasi ditentukan oleh AD/ART.

"Di situ tidak ada kata Ahwa. Kata musyawarah mufakat dimaksudkan sebagai Ahwa, ini kan terserah muktamirin. Keputusan Munas dan Kombes itu tidak ada kaitan dengan keputusan muktamar. Ngerti organisasi apa enggak sih. Yang memutuskan itu muktamirin," tegasnya lagi.

"Dalam pleno, yang memutuskan muktamirin. Saya setuju Ahwa, tapi setelah AD/ART dirubah, tidak tahun ini. Tapi semuanya tetap diputuskan oleh muktamirin," sambungnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/gus...u-jombang.html


Arena Muktamar NU Mulai Diwarnai Aksi Saling Ancam
Minggu, 2 Agustus 2015 | 12:25 WIB

Sudah Dijaga Malaikat & Jin, Muktamar NU Masih aja Kisruh & Penuh Intrik
Surya Presiden RI, Joko Widodo didampingi Rais Akbar PBNU, KH Mustofa Bisri, Ketua Umum PBNU, KH Said Agil Siradj, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin dan Gubernur Jatim, Soekarwo menabuh bedug saat membuka Muktamar ke-33 NU di alun-alun Jombang, Sabtu (1/3/2015).

SURABAYA, KOMPAS.com — Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diwarnai aksi saling ancam dari sejumlah kubu pendukung calon pemimpin.

Deny Ahmad, salah satu pendukung calon pimpinan NU, mengaku mendapatkan pesan singkat telepon seluler bernada ancaman dari nomor gelap. "Saya mencoba hubungi, tetapi tidak diangkat," ujar dia, Minggu (2/8/2015).

Isi pesan singkat bernada ancaman itu antara lain, "Jangan pernah macam-macam dengan calon rois a'am jika tidak ingin celaka", dan "Jangan merusak Muktamar NU".

Aktivis santri Nusantara itu mengaku tidak paham apa maksud ancaman tersebut. "Bagi saya, ini sudah intimidasi. Kami akan tindak lanjuti secara hukum," ujar dia.

Selain Deny, aktivis Garda Muda NU, Fairus Onggosuto, juga mengaku mendapatkan ancaman melalui telepon dari nomor asing. Ancaman itu antara lain berbunyi, "apa benar ini fairus koordinator garda muda NU? Jika anda tidak bisa diam, maka jgn jd provokator kiai. Jika maksa, sy dan tim pengamanan akan menciduk kalian. Ini perintah atasan".

Perang dukungan calon pimpinan NU sudah terjadi beberapa saat sebelum Muktamar NU digelar. Sejumlah kubu juga melempar wacana terkait sistem pemilihan rois am, antara menggunakan sistem pemilihan musyawarah mufakat (ahlul halli wal'aqdi) atau menggunakan sistem voting.

Sejumlah nama bakal bersaing menduduki jabatan ketua umum dan rois am PBNU. Untuk posisi rois am, ada KH Mustofa Bisri dan KH Hasyim Muzadi (mantan Ketum PBNU). Sementara itu, persaingan ketua mum PBNU terjadi antara KH Said Aqil Siradj, KH Salahuddin Wahid (Gus Solah), serta pimpinan Badan Intelijen Negara (BIN) Said As'ad Ali.
http://regional.kompas.com/read/2015....Saling.Ancam.

-------------------------------------

Mungkin Pak Kyai yang diserahi tugas pengamanan muktamar NU kali ini, salah pilih jenis Jin yang dikirimkan untuk 'security' Muktamar kali ini? Yang dipilih jenis Jin yang ijo kalo lihat duit, sehingga gampang diajak kompromi?


emoticon-Ngakak:
0
3K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.