Metrotvnews.com, Jakarta: Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama memberikan dana harian kepada TNI Polri Rp250 ribu per hari, plus uang makan Rp38 ribu/hari ditentang. Dana itu lebih baik diberikan untuk warga miskin di Ibu Kota.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik mengatakan, TNI Polri lebih baik diberi bantuan dalam bentuk hibah untuk meningkatkan kinerja. "Kalau mau masukin ke hibah. Kan ada hibah ke instansi terkait, itu lebih baik secara aturan," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2015).

Politisi Gerindra itu mencotohkan hibah untuk Kodam agar intansi itu dapat diperbantukan membenahi Kali Ciliwung yang selama ini tidak bisa disentuh Pemerintah DKI. “Ciliwung itu kewenangan pemerintah pusat. Pemda bisa meminta bantuan Kodam,” ujarnya.

Taufik khawatir pemberian dana memboroskan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) DKI. "Nah dia (TNI) kerja di mana? BKO (Bantuan Kendali Operasi) kan ada ketentuannya. Budgetnya berapa? Memang bisa diprediksi demo tiap hari? Kalau dikasih transportasi dan uang makan menurut saya double budget. Sebaiknya dimasukkan ke hibah," katanya.

Manur Taufik, jika tujuannnya untuk sosial, lebih baik dana itu untuk warga miskin. "Saya relatif tidak setuju (untuk hibah harian TNI Polri) karena itu lebih akan melanggar aturan," pungkasnya.

Ahok berencana memberi honor kepada anggota TNI dan Polri Rp250 ribu per hari dan uang makan Rp38 ribu per hari. Selain itu, anggota TNI Polri diminta membuka rekening Bank DKI agar uang itu dikirim langsung ke rekening dan TNI Polri dapat fasilitas naik bus TransJakarta gratis.

SOURCE

BIAR MANTAN KORUPTOR, TAPI PEDULI SAMA WARGA MISKIN