Quote:
Pemerintah memulai lagi pembangunan double-double track kereta api dari Manggarai, Jakarta Selatan-Cikarang, Bekasi.
Pembangunan itu ditandai dengan penandatangan kontrak proyek paket A double-double track Manggarai-Jatinegara antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan empat pemenang lelang, yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan Len Railway Systems dengan pagu senilai Rp 2,304 triliun selama 27 Juli 2015-31 Desember 2017. 


“Proyek double-double track ini proyek lama. Terakhir dengan loan JICA hanya satu paket yang bisa dilaksanakan (elektrifikasi jalur Bekasi-Cikarang),” ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko di Jakarta, Senin, 27 Juli 2015.
Konsorsium PT Hutama Karya (Persero) mendapat paket pekerjaan sipil senilai Rp 1,019 triliun. Berturut-turut, Wijaya Karya mendapat paket pekerjaan rel senilai Rp 363,266 miliar (Rp 373,266 miliar dalam LPSE Kementererian Perhubungan), konsorsium Adhi Karya mendapat paket pekerjaan bangunan gedung senilai Rp 493,690 miliar, LRS kebagian paket pekerjaan fasilitas operasi senilai Rp 382,910 miliar, dan supervisi digarap konsorsium PT Dardela Yasa Guna senilai Rp 46,086 miliar.
“Dua paket double-double track Manggarai-Cikarang lainnya segera kami dorong lagi, yaitu paket B21 (Depo Cipinang) dan B22 (double-double track Jatinegara-Bekasi),” ujar Hermanto. 

Menurut Hermanto, proyek Paket A double-double track Manggarai-Jatinegara meliputi pembangunan Stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara, persinyalan jalur Bekasi-Jatinegara dan Jatiengara-Manggarai, dan pembangunan jalur ganda termasuk trek layang Manggarai-Jatinegara. Pengoperasian DDT diharapkan bisa mengurai hambatan headway atau waktu antara KRL dan kereta jarak jauh dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Ini pendanaannya dari skema sukuk dalam negeri," ujar Hermanto.
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) M. Fadhil mengatakan gara-gara molornya pembangunan double-double track Manggarai-Cikarang, waktu antara atau headway KRL rute Manggarai-Bekasi mencapai 15 menit sekali.
Headway itu jauh sekali dibandingkan waktu antara KRL relasi Bogor-Depok yang cuma 5 menit sekali. “Kalau double-double track ini sudah beroperasi, logikanya kapasitas KRL bisa naik dua kali lipat. Tapi paling moderat satu setengah kali,” ujar Fadhil.
Menurut Fadhil, potensi penumpang relasi Bekasi cukup besar. Namun itu terkendala oleh double-double track yang telat dibangun. Double-double track awalnya mulai dibangun pada 2003 silam tapi baru elektrifikasi Bekasi-Tanah Abang yang tergarap. 


KHAIRUL ANAM
Sumber
Semoga segera rampung, biar tak ada rebutan jalur antara kereta jarak jauh dan kereta commuter