PT Pertamina (Persero) baru saja meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru, Pertalite. Harapannya pengguna Premium berangsur-angsur beralih menggunakan bahan bakar dengan oktan 90 ini.

Pantauan merdeka.com di SPBU Cikini Raya justru memperlihatkan kondisi yang tak sesuai harapan pemerintah dan Pertamina. Konsumen Pertamax justru memilih hijrah dan menggunakan Pertalite. Seperti yang diutarakan Sandrina (42). Dia mengaku memilih berpaling dari Pertamax lantaran harga Pertalite lebih murah.


"Sebelumnya pakai yang Pertamax sekarang lebih murah pakai Pertalite. Harganya lebih di tengah-tengah," ujarnya kepada merdeka.com, Sabtu (25/7).

Saat dikonfirmasi, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, sejatinya Pertalite dijual untuk mengambil segmen pasar Premium. Dia yakin Pertalite tidak akan mengurangi porsi penjualan Pertamax. "Pertamax penjualannya meningkat bagus," singkatnya.


Pernyataan senada juga disampaikan Direktur Pemasaran PT Pertamina Ahmad Bambang. Dia memaparkan, penjualan Pertamax tahun ini cenderung meningkat dibanding tahun lalu. Tahun lalu penjualan Pertamax mencapai 2.000 kilo liter. Maksimal hanya 2.500 kilo liter.

Ahmad Bambang menuturkan, ketika selisih harga Pertamax dan Premium semakin sempit, konsumen berbondong-bondong beralih menggunakan Pertamax.


"Kemudian tiba-tiba tinggi menjadi 6.000-7.000 kilo liter ketika selisihnya itu hanya Rp 900. Waktu itu pernah selisih Rp 500, itu melonjak. Nah sekarang harga itu sudah selisih hampir Rp 2.000, tidak turun malah naik," ucapnya.

http://www.merdeka.com/uang/harga-le...pertalite.html

ZAMAN SEKARANG YG MURAH YG DIPILIH...