Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

s4nit0reAvatar border
TS
s4nit0re
Panglima TNI: Semoga NKRI Tta Tak Mudah Diobrak-abrik. Proxy War is Coming, General?
TRAGEDI TOLIKARA
Panglima TNI ke Tokoh Agama: Semoga Bangsa Kita Tak Mudah Diobrak-abrik
Jum'at, 24 Juli 2015 , 22:37:00 WIB


Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

RMOL. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo didampingi Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo dan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin, melaksanakan silaturahim dengan para Tokoh Agama, di Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, Jumat sore (24/7).

Disebutkan dalam surat elektronik yang dikirim Puspen TNI ke redaksi, para Tokoh Agama yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu K.H Abdul Manaf Abu Bakar dari Maluku, K.H Mujid dari NTB, K.H Abdul Bakri dari Kalimantan Selatan, K.H. Syarif dari Bandung, K.H Ibnu Jauzi dari Wonosobo, K.H Sholeh Khosim dari Surabaya, Habib Ali dari Jakarta, K.H Ahmad Islamudin dari Lampung, dan K.H Hasanuddin dari Pondok Pesantren Buntet Cirebon.

Dalam sambutannya, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa Panglima Tentara Nasional Indonesia yang pertama adalah seorang Kyai, yaitu Jenderal Soedirman.

Soal kejadian di Tolikara Papua beberapa waktu yang lalu, Panglima TNI menyampaikan bahwa permasalahan tersebut sudah kondusif. Masalah itu juga telah ditangani secara terpadu oleh jajaran TNI, Polri, Pemerintah dan para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta Tokoh Adat.

"Semoga bangsa kita tidak mudah diobrak-abrik, bangsa kita bisa lebih maju lagi sehingga pemerintah ini bisa berjalan dan bisa membangun dengan tenang serta rakyatnya bisa sejahtera”, harap Panglima TNI.

Turut Hadir pada silaturahmi tersebut diantaranya, Kasad Letjen TNI Mulyono, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, Kabais TNI Mayjen TNI Erwin Syafitri, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) M. Faridz Washington, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, Aspam Kasad Mayjen TNI Yayat Sudrajat, Asops Kapolri Irjen Pol Unggung Cahyono, para Sesepuh dan Forum Komunikasi Umat Beragama
http://www.rmol.co/read/2015/07/24/2...Diobrak-abrik-


Rusuh Tolikara, rentetan agenda "Proxy War' Asing di Papua dan Indonesia Timur?
Quote:



Banyak Simbol Israel, Tolikara Jadi Target Zionisme
Jumat, 24/7/2015


Simbol Israel di Tolikara/ Islamedia

Banyaknya simbol Israel di Tolikara, Papua membuktikan daerah tersebut menjadi target zionisme. Demikian dikatakan pengamat politik Ahmad Yazid dalam pernyataan kepada intelijen, Jumat (24/7).

Menurut Yazid, aparat keamanan harus membongkar keterlibatan zionis Israel di wilayah Indonesia paling Timur tersebut. “Pemerintah harus membongkar keterlibatan Zionis Israel. Selama ini Zionis Israel mempunyai target menguasai wilayah yang akan sumber daya alam,” jelas Yazid.

Kata Yazid, pemerintah bisa membatalkan acara yang dihadiri Pendeta dari Israel di Tolikara. “Pemerintah harus tegas, orang Zionis Israel tidak bisa masuk di wilayah Papua, ini bisa membahayakan NKRI,” jelas Yazid.

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, di Tolikara terdapat banyak sekali bendera Israel yang bertebaran. “Di Jakarta saja tak nampak bendera Israel, tapi di Tolikara banyak sekali bendera Israel, ada apa dengan banyaknya bendera Israel di sana?” kata politikus PKS itu.

Pihaknya, terang Hidayat, mendukung TNI, Polri, pemerintah Indonesia untuk memastikan kedaulatan RI dan mengkokohkan NKRI. “Kami siap membangun Tolikara dan Papua secara umum, menjaga kehidupan umat beragama.”

Saat ini, lanjut dia, Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri akan menindaklanjuti penyelidikan di sana. Sebab NKRI harga mati yang wajib dipertahankan keutuhannya.
http://www.intelijen.co.id/banyak-si...rget-zionisme/


Ini Penjelasan Komnas HAM Soal Banyaknya Simbol Bintang Daud di Tolikara
Sabtu, 25 Juli 2015, 05:19 WIB


Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai memang membenarkan bila banyak simbol negara Israel di Papua, khususnya di Tolikara. Namun, simbol bintang Daud tersebut, bukan untuk merepresentasikan negara Israel.

Menurutnya, hal itu melainkan sebagai penanda Raja Daud. Karena Yesus, selalu diagungkan berasal dari keturunan dari Raja Daud. Ia mengatakan beberapa penganut Kristen di Papua memang mendambakan lambang bintang Daud.

"Karena itu untuk mengenang Yesus Kristus," katanya kepada Republika, Jumat (24/7).

Ia melanjutkan, sepegetahuannya tidak ada gereja yang menganjurkan jemaatnya untuk menggunakan lambang tersebut. Penggunaan dan pengecatan simbol bintang Daud, murni inisiatif dan keinginan warga secara pribadi.

"Itu (penggunaan lambang bintang Daud) hanya keinginan pribadi masing-masing," ujarnya.

Natalius juga merasa aneh jika simbol bintang Daud itu dianggap menggambarkan hubungan masyarakat Papua, terutama Gereja Injili di Indonesia (GIDI) dengan Israel. Karena, ujar Natalius, Israel adalah Yahudi.

"Dan Yahudi sering dianggap musuh oleh Kristen. Karena dalam sejarah, mereka yang membunuh dan menyalib Yesus Kristus," katanya lagi.

Dan terkait adanya seminar GIDI yang mengundang pendeta asal Israel, Ia menilai hubungan itu hanya kerjasama dalam bidang agama. Tidak ada sangkutannya dengan Israel sebagai negara.

Sebelumnya diberitakan sebelumnya, GIDI mengenakan sanksi denda Rp 500 ribu bagi warga Tolikara jika tidak mengecat kediamannya dengan simbol bintang Daud. "Kami didenda Rp 500 ribu jika tidak cat kios, itu kami punya kios," kata seorang pedagang asal Bone, Agil Paweloi (34), saat ditemui Republika.co.id di tempat pengungsian di Tolikara, Papua, Jumat (24/7) dini hari.

Agil menuturkan pengecatan ruko, rumah, dan trotoar jalan diwajibkan dengan warna biru dan putih. Dalam kegiatan itu, lanjutnya, pihak GIDI menjelaskan kepada warga bahwa instruksi pengecatan tersebut dalam rangka menyambut kedatangan pendeta dari Israel.
http://nasional.republika.co.id/beri...ud-di-tolikara


Insiden Tolikara, Kepala BIN Beri Sinyal Ada Keterlibatan Asing
22 Juli 2015 14:12 wib


Ketua BIN, Sutiyoso

Metrotvnews.com, Jakarta: Kepala BIN Sutiyoso enggan memastikan adanya keterlibatan asing dalam insiden kerusuhan di Tolikara. Namun demikian, dia menyebut kemungkinan adanya keterlibatan pihak ketiga dalam peristiwa yang menewaskan satu orang itu sangat besar.

Dia tak menyebut dugaan kerusuhan itu didesain pihak tertentu. Yang jelas, kata dia, ada pihak yang memanfaatkan peristiwa itu untuk menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Harus ada investigasi untuk jawab itu kan kita enggak bisa nuduh sembarang orang. Penyelidikan polisi masih panjang. Bisa saja kan keterlibatan pihak asing," kata dia usai menghadiri halal bihalal di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (22/7/2015).

Soal siapa pihak yang sengaja menyerang pemerintah, Sutiyoso juga enggan membeberkannya. "Ya kalian cari aja. Bolak balik kan nyalahin kita, itu saja," bebernya.

"Orang itu memanfaatkan peristiwa ini untuk menyerang Pak Jokowi, nyerang pemerintahan," lanjut dia.

Sutiyoso menolak insiden Tolikara disebabkan karena lemahnya BIN menjalankan fungsi intelijen yang merupakan fungsi utamanya. Jika ada pihak yang menyalahkan BIN, kata dia, adalah pihak yang sengaja memanfaatkan isu untuk menyerang dirinya.

"Ya tahulah anda waktu aku mau dilantik ada yang pro dan kontra," ungkap dia.

Menurut bekas Gubernur DKI Jakarta ini, BIN sudah memberikan informasi terkait dugaan kerusuhan seminggu sebelum kejadian. Hal itu langsung direspons aparat kepolisian setempat dan bupati, tokoh agama, termasuk Presiden GIDI.

"Salah alamat. Enggak ngerti tupoksi nya BIN. Tugasnya BIN itu memberikan informasi. Informasi sudah kita berikan tanggal 11 Juli, direspons oleh aparat. Pada hari-H nya tgl 17 dia jaga. Kalau enggak ada informasi dari kita dari mana dia dapat informasi gitu," tutur Ketum PKPI ini.

Seperti ramai diberitakan, kerusuhan di Tolikara pecah beberapa hari setelah beredarnya surat yang berisi pelarangan umat Muslim untuk beribadah. Di surat itu tertulis tiga poin yang dinilai kontroversial.
http://news.metrotvnews.com/read/201...rlibatan-asing

-------------------------

Jangan lengah. Waspada!


emoticon-Takut:
Diubah oleh s4nit0re 25-07-2015 00:24
0
4.3K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.