Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dinsosjakartaAvatar border
TS
dinsosjakarta
Mengadu Nasib di Jakarta, Pendatang Baru Rentan Jadi PMKS
Jakarta, Dinas Sosial -- Setelah lebaran, biasanya marak pendatang baru ke Jakarta untuk mengadu nasib. Namun, banyaknya pendatang baru tersebut tak berbanding lurus dengan jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan. Ini mengakibatkan kompetisi yang sedemikian ketat. Sehingga pendatang baru yang tidak mendapat pekerjaan, rentan menjadi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) baru di DKI Jakarta.


Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menghimbau kepada masyarakat daerah untuk berpikir lebih jauh jika ada niat mengadu nasib di Jakarta. Paling tidak, pendatang baru harus memastikan dirinya mempunyai keterampilan khusus, pekerjaan yang tetap, dan tempat tinggal di Jakarta. Agar kehidupan mereka ada yang menjamin.

"Jangan sampai pendatang baru itu malah luntang-lantung di Jakarta. Tidak punya tempat tinggal yang jelas, juga pekerjaan yang tidak jelas yang menjamin mereka di Jakarta. Karena di Jakarta ada kompetensi. Saya menghimbau agar masyarakat daerah harus pertimbangkan lebih jauh kalau mau ke Jakarta," ujar Masrokhan, Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta di ruangannya (23/7).

Alhasil, lanjutnya, pendatang baru malah berkeliaran di jalanan Jakarta karena tidak punya tempat tinggal dan pekerjaan. Pihaknya akan melakukan penjangkauan terhadap pendatang tersebut karena mereka sudah termasuk PMKS jalanan.


"Jika sudah terjangkau oleh kami, akan kami bawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 1 dan 2 yang ada di Cengkareng dan Cipayung. Mereka akan diberikan pembinaan, yaitu dengan diberikan keterampilan seperti menjahit, memasak, dan keterampilan lainnya. Setelah itu akan kami pulangkan ke daerah asal, sehingga pembinaan keterampilan tadi bisa menjadi modal mereka hidup di kampung halaman," imbuh Masrokhan.

Namun, katanya, sebelum dipulangkan, pihaknya memberikan surat pernyataan diatas materai. Isinya bahwa yang bersangkutan berjanji untuk tidak menjadi PMKS jalanan di Jakarta lagi. Apabila terkena penjangkauan lagi, pihaknya akan membawa ke ranah hukum dan bisa dipenjara karena melakukan penipuan.

"Karena memang kami melakukan penjangkauan siang dan malam. Juga kami lakukan monitoring di sepanjang jalan di 5 wilayah Kota Administrasi DKI Jakarta. Sehingga ruang gerak PMKS menjadi sempit. Kita ingin mereka tidak nyaman menjadi PMKS," tukas Masrokhan.

Ia juga menilai, alangkah lebih bijak jika masyarakat daerah memilih membangun daerahnya masing-masing. Terlebih jika tidak punya jaminan hidup di Jakarta, para pendatang bisa hidup lebih baik dan lebih mulia jika tetap di daerahnya. Karena jika tidak punya jaminan hidup di Jakarta, mereka akan menjadi pengemis yang meminta-minta atau pekerjaan-pekerjaan yang tidak mulia lainnya.

"Jakarta tetap terbuka buat siapa saja yang mau berkompetisi di sini. Asal mereka punya tempat tinggal yang jelas, punya pekerjaan yang jelas, dan keterampilan khusus. Supaya nanti pendatang baru itu bisa berdaya guna dan dibutuhkan orang. Tidak meluntang-lantung dan jadi PMKS baru," tutup Masrokhan.
0
3K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.